lifestyleRelationship

Cintai Dirimu Dulu! Mengapa Self-Love Penting Sebelum Mencintai Orang Lain

Penulis Rahma K
Dec 15, 2024
Ilustrasi  mencintai diri sendiri. (Foto: Freepik/benzoix)
Ilustrasi mencintai diri sendiri. (Foto: Freepik/benzoix)

ThePhrase.id – Hubungan romantis yang berjalan dengan lancar dan sehat tak hanya bisa dicapai dengan cinta pada pasangan, tetapi juga pada bagaimana kita mencintai diri sendiri. Istilah yang digunakan untuk ini adalah self-love.

Seperti kutipan yang banyak digaungkan, "Cintailah dirimu terlebih dahulu sebelum mencintai orang lain". Hal ini benar adanya, karena untuk mencapai hubungan yang sehat, saling peduli, memiliki pengertian yang tinggi, adem, hingga dapat menyelesaikan masalah dengan baik, diperlukan self-love oleh tiap pasangan.

Tetapi, apa yang dimaksud dengan self-love? Jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia sebagai mencintai diri sendiri, self-love bukanlah sifat narsisme yang self-centered dan mencintai dirinya secara berlebihan, bukanlah juga egoisme dan kepribadian selfish yang tak memikirkan orang lain.

Melakukan self-love berarti menerima dirimu apa adanya, memahami dan mengenali segala sifat-sifat yang dimiliki, kelebihan, hingga kekurangan, serta memberikan perhatian pada kebutuhan emosional, mental dan fisik diri sendiri.

Ketika seseorang telah memiliki self-love, maka mereka akan mengetahui apa yang harus dilakukan dalam berbagai situasi, bagaimana mengatasi masalah, bagaimana mengelola sebuah konflik, mandiri, dan akan memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

Tentu self-love berdampak baik pada sebuah hubungan, di mana setelah bisa mencintai diri sendiri, maka kita juga akan memberikan cinta yang tulus pada pasangan tanpa ekspektasi yang berlebihan. Saling pengertian dan memiliki rasa hormat terhadap pasangan juga merupakan outcome dari self-love.

Cintai Dirimu Dulu  Mengapa Self Love Penting Sebelum Mencintai Orang Lain
Ilustrasi hubungan yang sehat. (Foto: Freepik)

Sebaliknya, orang-orang dengan self-love dan self-awareness yang rendah cenderung kurang dapat mengerti pasangan, selalu mencari validasi dari pasangan, terus merasa insecure, merasa tak layak dicinta, merasa kurang berharga, merasa ketergantungan dengan pasangan, dan masih banyak lagi.

Ini dikarenakan orang-orang dengan tingkat self-love yang rendah tak dapat mencintai dirinya sendiri dan mencari cinta dari pasangan. Padahal, pasangan juga layak dicinta, bukan hanya memberikan cinta yang kita butuhkan.

Selain itu, orang-orang dengan self-love yang rendah juga cenderung senang menjadi people pleaser, alias gemar membuat orang lain merasa senang. Kepribadian ini memang hal yang positif, tetapi bisa menjadi negatif ketika kita mengabaikan perasaan diri sendiri untuk menyenangkan orang lain.

Ketika diaplikasikan pada sebuah hubungan romantis, orang dengan kepribadian ini lebih memilih untuk membuat pasangannya senang meskipun harus merelakan kebahagiaannya sekalipun. Dalam kata lain, berkorban untuk cinta, meski tak menguntungkan bagi diri sendiri.

Jika kamu telah berada di sebuah hubungan, belum telat untuk melakukan self-love sembari melanjutkan hubungan tersebut. Kamu juga bisa mengajak dan mendorong pasangan untuk mencintai dirinya juga untuk mencapai hubungan yang lebih sehat. [rk]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic