leader

David Christian, Founder dan CEO Evoware yang Disurati Putri Zooey Deschanel

Penulis Rahma K
Jun 07, 2023
David Christian, Founder dan CEO Evoware yang Disurati Putri Zooey Deschanel
ThePhrase.id – Kabar tentang putri dari aktris Hollywood Zooey Deschanel yang menyurati founder dari perusahaan daur ulang asal Indonesia Evoware, yaitu David Christian tengah ramai diperbincangkan publik luas.

Pada surat yang dikirim oleh Zooey Deschanel melalui Direct Message (DM) ke laman Instagram Evoware @evowareworld dalam bentuk foto memperlihatkan tulisan sang anak, Elsie Otter Pechenik dan seorang kawannya yang menyampaikan apresiasi terhadap perusahaan tersebut.

Dengan tulisan khas anak kecil, Elsie dan temannya menyampaikan bahwa mereka adalah murid kelas 1 SD dan tengah mempelajari tentang polusi plastik di lautan. Mereka menuliskan beberapa ilmu yang didapat tentang polusi plastik di laut dan mengucapkan terima kasih kepada David yang telah mengembangkan usaha daur ulang plastik yang dapat dikonsumsi.

Isi surat dari Elsie, anak Zooey Deschanel. (Foto: Instagram/evowareworld)


Pada akhir surat, kedua anak SD tersebut menuliskan bagian penutup yang membuat banyak orang tertawa. Elsie dan Stellan menanyakan pada David apakah ia bisa membuat plastik edible tersebut dalam rasa lain seperti cokelat dan stroberi.

Menanggapi surat tersebut, David turut menuliskan balasan yang berisikan rasa senang mendapatkan surat dari kedua bocah tersebut. Ia turut menyampaikan rasa senangnya karena anak kelas 1 SD seperti Elsie dan temannya telah tertarik dalam menyelamatkan laut dari polusi plastik.

David juga menanggapi saran terkait rasa lain dari plastik edible buatan Evoware. Ia mengatakan pihaknya menyukai ide tersebut dan sebagai hadiah, ia dan Evoware akan mengirimkan produk plastik yang dapat dimakan untuk putri dari Zooey Deschanel tersebut.

Surat balasan dari David Christian. (Foto: Instagram/evowareworld)


Melihat interaksi yang dipublikasi pada laman Instagram Evoware ini, netizen berdecak kagum dan memberikan apresiasi pada Evoware dan juga David. Evoware telah memiliki berbagai produk pengganti plastik seperti tas kresek, sedotan, sendok, garpu, gelas, pisau, hingga packaging yang biasanya menggunakan plastik. Bahan dasarnya tentu yang ramah lingkungan, dan bahkan dapat dikonsumsi.

Tentang David dan Evoware


David telah mengembangkan usaha ini sejak tahun 2016. Usaha ini merupakan salah satu perusahaan daur ulang yang terkenal di Indonesia dan di dunia. Selama tujuh tahun, Evoware terus berkembang dan berinovasi dalam menciptakan produk baru yang ramah lingkungan sebagai pengganti plastik.

Berkat inovasinya, pada tahun 2020 David menjadi salah satu dari banyak pemuda di bawah 30 tahun di Asia yang masuk dalam daftar 30 Under 30 Asia oleh majalah Forbes. Ia masuk dalam kategori Industry, Manufacturing & Energy.

Ia masuk dalam daftar bergengsi ini berkat mendirikan startup yang menyediakan kemasan pengganti plastik yang dapat terurai secara hayati, bebas bahan kimia, dapat larut dalam air hangat, memiliki umur simpan hingga dua tahun, dan tidak menggunakan bahan pengawet.

David Christian, masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2020. (Foto: Instagram/davidch92)


Tak hanya itu, melalui Evo & Co. David dan timnya juga memproduksi cangkir yang terbuat dari rumput laut yang dapat dimakan. Pihaknya juga bermitra dengan petani rumput laut Indonesia dan mengajarkan cara menanam rumput laut berkualitas tinggi.

 Motivasi mendirikan startup usaha daur ulang


Dari berbagai pencapaian dan bukti inovasi yang nyata ini, apa yang membuat David mendirikan startup yang memproduksi produk ramah lingkungan ini?

Dilansir dari wawancaranya dengan SWA, David merupakan lulusan Canadian College di Kanada. Ia kembali ke Jakarta setelah empat tahun berkuliah di jurusan bisnis internasional. Sekembalinya ke Indonesia, ia mengetahui fakta di lapangan dan mulai merasa prihatin dengan kondisi sampah yang menumpuk di mana-mana.

David Christian. (Foto: rethink-plastic.com)


"Saat pulang ke Indonesia pada Oktober 2015, saya prihatin melihat kondisi sampah yang ada di mana-mana, tidak tertata dengan benar serta udara di sini tidak segar seperti di Kanada. Sampah di Kanada tertata, tidak banyak yang buang di sembarang tempat," ujarnya.

Dengan latar belakang tersebut, David kemudian memikirkan sebuah inovasi untuk mengurangi sampah tersebut. Ia ingin membuat sesuatu yang berbeda, unik, dan belum pernah ada sebelumnya.

"Saya harus membuat yang beda. Untuk itu, saya memutuskan untuk membuat inovasi produk unik dan belum pernah ada sebelumnya. Saya membuat gelas yang bisa dimakan. Jika membuat dari bahan plastik ya sama saja, karena sampah plastik membutuhkan waktu 50 hingga 100 tahun untuk terurai," jelasnya. [rk]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic