ThePhrase.id – Deddy Mizwar adalah salah satu aktor dan sutradara kawakan Indonesia yang telah membintangi berbagai film dan sinetron sejak tahun 1974. Baru-baru ini, ia merilis film terbarunya yang berjudul Naga Naga Naga.
Film Naga Naga Naga rilis di bioskop Tanah Air pada 16 Juni 2022. Selain berakting sebagai salah satu pemeran utamanya, ia juga menyutradarai film yang merupakan sekuel dari film Nagabonar Jadi 2 (2007) ini.
Dibintangi sejumlah aktor pemeran seri Nagabonar terdahulu seperti Tora Sudiro, Wulan Guritno, Darius Sinathrya, dan Uli Herdinansyah, film ini menyita perhatian berbagai kalangan. Film ini muncul kembali sekuelnya dan diramaikan dengan aktor muda baru seperti Cut Beby Tsabina dan Zsa Zsa Utari.
Deddy Mizwar (kanan), Beby Tsabina (tengah), dan Tora Sudiro (kiri), pemeran film Naga Naga Naga. (Foto: Instagram/bebytsabina)
Sebelum film Naga Naga Naga ini, Deddy Mizwar telah memerankan karakter serta menyutradarai film ternama Indonesia lainnya. Beberapa di antaranya adalah Kiamat Sudah Dekat (2003), Nagabonar Jadi 2 (2007), dan Alangkah Lucunya (Negeri Ini) (2010).
Sedangkan film-film yang ia bintangi tapi tidak ia sutradari antara lain adalah Arie Hanggara (1986), Nagabonar (1987), Kerikil-Kerikil Tajam (1987), Kuberikan Segalanya (1992), Ketika Cinta Bertasbih (2009), Kentut (2011), dan lain-lain.
Pria berdarah Belanda, Betawi, dan Bugis ini juga telah memerankan sejumlah sinetron seperti Saur Sepuh, Badai Pasti Berlalu, Lorong Waktu, Demi Masa, Kiamat Sudah Dekat, Para Pencari Tuhan, dan lain-lain.
Awal mula menjadi aktor
Siapa sangka, aktor kelahiran 5 Maret 1955 ini ternyata lulusan pendidikan asisten apoteker atau farmasi. Bahkan, Deddy pernah bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Deddy Mizwar. (Foto: Instagram/deddy_mizwar)
Hanya bertahan selama dua tahun, Deddy memilih untuk mengundurkan diri karena merasa pekerjaan formal kantoran bukanlah untuknya. Ia tertarik pada seni peran yang dapat membuatnya mengerahkan ide-ide dan gagasan kreatif dan berkreasi.
Deddy kemudian memutuskan untuk bergabung pada Teater Remaja Jakarta di tahun 1973. Satu tahun kemudian, Deddy langsung memulai debutnya sebagai aktor pada film Gaun Pengantin (1974). Tiga belas tahun berkarier sebagai aktor, barulah film Nagabonar (1987) yang meroketkan namanya sebagai salah satu aktor yang disorot.
Penghargaan
Sudah 48 tahun lamanya aktor legendaris ini berprofesi di dunia peran. Penghargaan demi penghargaan telah diraih. Hal ini membuktikan bahwa jalan yang dipilih untuk banting setir adalah pilihan yang tepat. Ia berhasil meraih penghargaan mulai dari kategori pemeran pembantu pria hingga pemeran utama pria terbaik.
Deddy Mizwar. (Foto: Instagram/deddy_mizwar)
Ia juga telah dinominasikan pada penghargaan bergengsi Indonesia, yakni Festival Film Indonesia (FFI) sejak tahun 1982. Bahkan, ia berhasil memenangkan penghargaan FFI pertamanya di tahun 1986 dari film Arie Hanggara sebagai pemeran utama pria terbaik.
Beberapa film lain yang memberikannya penghargaan FFI adalah Opera Jakarta (1986) sebagai pemeran pendukung pria terbaik, Nagabonar (1987) sebagai pemeran utama pria terbaik, Kuberikan Segalanya (1992) sebagai pemeran pendukung pria terbaik, Nagabonar Jadi 2 (2007) sebagai pemeran pendukung pria terbaik, dan Tanah Surga... Katanya (2012) sebagai film cerita panjang terbaik.
Karier politik
Meski kariernya moncer di dunia perfilman, Deddy pernah lagi-lagi banting setir menjadi politisi Namun, setelah menyelesaikan masa jabatannya, ayah dari seorang penyiar berita dan pembawa acara bernama Senandung Nacita ini kembali ke industri kreatif.
Deddy Mizwar. (Foto: Wikipedia)
Pada tahun 2012, Deddy mengawali kiprahnya di dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) dalam Pilkada Kabar 2013. Bersama Ahmad Heryawan sebagai calon gubernurnya, ia berhasil terpilih dan resmi ditetapkan sebagai pemenang Pilgub Jabar dan memimpin Jawa Barat pada periode 2013-2018.
Setelah menyelesaikan masa kepemimpinannya, Deddy kembali mencalonkan diri, kali ini sebagai calon gubernur dalam Pilkada Jawa Barat 2018. Ia berpasangan dengan Dedi Mulyadi sebagai wakilnya. Namun, ia belum berhasil dan menempati urutan ke-3 dalam pemungutan suara.
Di tahun 2019, Deddy yang merupakan kader Partai Demokrat mengundurkan diri dan bergabung pada partai lain, yakni Partai Gelora Indonesia. Pada partai yang dibentuk mantan Presiden PKS periode 2013-2015 ini, ia didapuk sebagai Ketua Bidang Seni-Budaya & Ekonomi Kreatif. [rk]