ThePhrase.id - District Blok M yang baru-baru ini viral dan bangkit berkat hadirnya banyak gerai UMKM makanan kekinian, kini dikabarkan seluruh tenant-nya pamit secara serentak. Berdasarkan laporan beberapa warganet pada Selasa (2/9), kawasan yang juga dikenal sebagai Blok M Plaza 2, terlihat sepi tak ada satu pun tenant yang tersisa. Kabar ini pun viral di media sosial, apa yang menjadi penyebabnya?
District Blok M atau Blok M Plaza 2 yang berada di samping terminal, sebelumnya merupakan kawasan yang diisi dengan banyak toko sepatu, jam, dan kacamata. Namun, seiring berjalannya waktu, kawasan itu sepi pengunjung dan hampir 'mati'.
Salah satu gerai yang menyatakan pamit dari kawasan ini adalah Nasi Matah Blok M. Gerai ini juga merupakan salah satu tenant yang pertama kali meramaikan kawasan District Blok M.
Pada akhir tahun 2024, gerai ini berhasil menghidupkan kembali kawasan yang sebelumnya sepi. Setelah itu, kawasan ini diramaikan dengan gerai lainnya dan digadang-gadang sebagai salah satu tempat kuliner terbaru yang hits di Blok M.
Namun, Nasi Matah Blok M dan gerai lainnya memutuskan untuk pamit. Beberapa gerai lainnya yang juga mengabarkan pamit dari kawasan ini melalui media sosialnya adalah Ice SW, Ayam Renald, Cimol Keju Barito, Toko Nyempil, dan masih banyak lainnya.
Kepergian para tenant dari kawasan ini bukan tanpa alasan. Para tenant mengungkapkan bahwa terjadi kenaikan harga sewa kios yang dirasa tidak wajar dan memberatkan tanpa ada pemberitahuan. Pasalnya, sebagian besar gerai di District Blok M yang merupakan UMKM makanan, bahkan beberapa di antaranya belum genap satu tahun menjalankan bisnisnya di kawasan ini.
Ayam Renald milik influencer Renald Maulana Fadli, yang dikenal melalui konten ulasan makanan, mengungkapkan bahwa sebelumnya harga sewa kios per bulannya hanya Rp613 ribu. Namun, secara tiba-tiba ia menerima invoice untuk biaya sewa kios bulan Juli dan Agustus dengan kenaikan yang sangat drastis.
Melalui story Instagram yang diunggah, terlihat bukti invoice yang memuat beberapa biaya yang dibebankan kepada penyewa.
Tidak hanya biaya sewa kios sebesar Rp2 juta per bulan kepada pemilik kios, tetapi juga terdapat biaya sewa UMKM sebesar Rp1,5 juta per bulan, serta biaya pemeliharaan sebesar Rp100 ribu per bulan. Total keseluruhan biaya yang harus dibayar mencapai Rp 7,2 juta per bulan. Dengan demikian, untuk dua bulan biaya sewa termasuk biaya lainnya dapat mencapai sekitar Rp15 jutaan.
Oleh karena itu para pelaku UMKM memutuskan untuk mengakhiri penyewaan di kawasan tersebut. Namun, tak perlu khawatir beberapa gerai favorit ini memiliki rencana untuk pindah ke lokasi baru di area Blok M yang kondisinya lebih nyaman dan kontrak sewa lebih transparan. [Syifaa]