leader

Dokter, Puteri Indonesia, hingga Jubir Covid-19, Reisa Broto Asmoro Jadi Sosok Wanita Inspiratif

Penulis Rahma K
Sep 13, 2022
Dokter, Puteri Indonesia, hingga Jubir Covid-19, Reisa Broto Asmoro Jadi Sosok Wanita Inspiratif
ThePhrase.id – Reisa Broto Asmoro adalah sosok wanita inspiratif dengan beragam profesi.  Ia seorang dokter, pembawa acara, entertainer, model, hingga Puteri Indonesia. Ia juga menjadi Juru Bicara Covid-19 yang banyak memberikan informasi perkembangan virus Corona dan edukasi kepada publik.

Memiliki nama asli Reisa Kartikasari, ia mendapatkan nama bangsawan menjadi Raden Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Reisa Kartikasari Broto Asmoro setelah menikah dengan Pangeran Keraton Solo, Kanjeng Tedjodiningrat Broto Asmoro.

Namun, gelar kebangsawanannya yang ia dapatkan setelah menikah di tahun 2012 tersebut tidak menahan maupun membatasinya dalam berkiprah sebagai seorang dokter. Pasalnya, ia aktif sebagai dokter dan juga pembawa acara kesehatan terkemuka, seperti Dr. Oz Indonesia yang tayang di Trans TV.

Reisa Broto Asmoro. (Foto: Instagram/reisabrotoasmoro)


Reisa juga pernah menjabat sebagai anggota Bidang Kesekretariatan, Protokoler, dan Public Relations Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) untuk periode 2018-2021. Selain itu, ia juga aktif pada berbagai kegiatan sosial, dan juga menjadi pembicara dalam seminar-seminar kesehatan.

Jadi jubir pemerintah untuk penanganan Covid-19


Bahkan, dokter kelahiran 28 Desember 1985 ini juga ditunjuk sebagai juru bicara (jubir) pemerintah untuk penanganan Covid-19 sejak tahun 2020. Ia juga tergabung dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Indonesia.

Dalam menjadi jubir, Reisa mengaku pada awalnya khawatir dalam mengemban tanggung jawab tersebut.  Karena, pandemi merupakan situasi yang serius. Terlebih lagi, dalam menyampaikan informasi penting, segala raut wajah hingga intonasi akan menjadi sorotan publik.

Reisa Broto Asmoro sebagai jubir pemerintah untuk penanganan Covid-19. (Foto: setkab.go.id)


"Jadi awalnya tuh worry banget, karena ini situasi yang serius. Sedangkan selama ini kan aku program host kesehatannya dibuat santai, dibuat bercanda, sedangkan ini situasi yang serius. Setiap bikin script mau presscon, dipikirin nada bicaranya, intonasinya, jangan sampai salah," ungkap Reisa pada podcast dengan Venna Melinda.

Meski begitu, Reisa mengaku merasa terhormat diberikan tanggung jawab sebagai jubir. Ia juga mengatakan merasa senang dapat menjadi penghubung informasi kepada masyarakat, karena sesuai dengan apa yang ia lakukan selama ini.

"Sebagai edukator, memang aku sering sharing tentang pengetahuan Covid. Karena memang akhirnya dipercaya membantu pemerintah, membantu menyambungkan informasi ke masyarakat. Jadi seneng banget, sesuai dengan misi aku selama ini, karena aku suka ngasih edukasi (yang) paling enggak bermanfaat untuk masyarakat banyak," tutur Reisa.

Awal mula terjun bidang kedokteran


Reisa Broto Asmoro. (Foto: Instagram/reisabrotoasmoro)


Kiprah kedokterannya dimulai ketika ia memilih untuk mengambil pendidikan kedokteran sebagai bidang yang ia tekuni di Universitas Pelita Harapan. Setelah lulus, Reisa ingin melanjutkan studi spesialisasinya untuk menjadi dokter spesialis.

Namun, ia harus tersandung persyaratan sehingga ia tak bisa melanjutkan spesialisasi. Dilansir dari LKBN Antara, kala itu persyaratan dasar yang harus dipenuhi adalah berkiprah sebagai dokter berstatus pegawai tidak tetap (PTT) di daerah pedalaman.

Tetapi, aturan terkait PTT saat itu digugurkan oleh pemerintah pusat dan diserahkan ke pemerintah daerah. Alhasil, Reisa gagal meraih persyaratan tersebut dan hingga kini ia melakoni profesi sebagai general practitioner atau dokter umum.

Reisa Broto Asmoro. (Foto: Instagram/reisabrotoasmoro)


Padahal, Reisa memilih untuk menekuni bidang kedokteran karena ingin berkiprah dalam misi kemanusiaan sebagai dokter. "Restu Mama dan keluarga adalah yang terpenting. Aku boleh mengejar cita-cita, boleh mengejar karier, mencari uang, tapi harus dipastikan, apakah keputusan itu ada manfaat untuk orang lain?" ujar Reisa dikutip dari Antaranews.

Tak berputus asa, ia kemudian memilih untuk bekerja sebagai dokter dalam bidang forensik pada RS Polri Raden Said Soekanto Kramat Jati. Ia tergabung sebagai anggota dari Disaster Victim Identification (DVI) yang terlibat dalam proses investigasi korban kecelakaan Pesawat Sukhoi 2012 dan peristiwa bom terorisme di Jakarta.

Puteri Indonesia


Reisa Broto Asmoro. (Foto: Instagram/reisabrotoasmoro)


Memiliki paras yang cantik, tak heran jika Reisa juga terjun dalam industri hiburan. Sebelum kuliah, ia bahkan sudah mengikuti ajang pemilihan Gadis Sampul dan menjadi salah satu model di Look Models Agency. Reisa juga telah membintangi beberapa iklan di Indonesia dan Asia sebagai model.

Setelah lulus kuliah, Reisa mencoba keberuntungannya untuk mengikuti ajang Puteri Indonesia 2010. Kala itu, ia baru berusia 25 tahun dan berhasil meraih juara kedua dan dinobatkan sebagai Puteri Indonesia Lingkungan 2010.

Gelar tersebut kemudian membawanya sebagai wakil dari Indonesia pada kontes Miss International 2011 yang diselenggarakan di Chengdu, Tiongkok. Pada kontes internasional tersebut, ia mengusung isu perdamaian dunia serta kebudayaan Indonesia. [rk]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic