ThePhrase.id – PT Kalista Biru Nusantara yang merupakan bagian dari Kalista Group, perusahaan fleets-as-a-service, berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Medan untuk melakukan transformasi transportasi publik di Medan.
Upaya ini dilakukan dengan peluncuran 60 unit bus listrik pada Minggu, 24 November 2024 di Lapangan Merdeka, Medan. Bus listrik ini disiapkan untuk beroperasi sebagai transportasi umum yang dapat diakses oleh publik.
Peluncuran dilakukan oleh Wali Kota Medan, Bobby Nasution dihadiri PJ Sekretaris Daerah Kota Medan, Topan Ginting; Ketua DPRP Kota Medan, Wong Chun Sen; Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Iswar Lubis; Direktur Utama KALISTA Albert Aulia Ilyas, serta Direktur Utama Blue Bird, Adrianto Djokosoetono.
Hadirnya bus listrik ini merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak dalam kerangka #KolaborasiMedanBerkah, yaitu antara Kalista, Pemerintah Kota Medan, Dinas Perhubungan Kota Medan, dan Blue Bird sebagai operator.
Kolaborasi ini merupakan bagian dari strategi mencapai net zero emissions (netral karbon), sejalan dengan visi Kalista untuk mendukung program Pemerintah Pusat melalui Pemerintah Kota Medan dalam akselerasi transportasi yang ramah lingkungan.
Wali Kota Medan, Bobby Nasution menyampaikan, “Pengoperasian bus listrik adalah salah satu bentuk komitmen Pemerintah Kota Medan untuk menciptakan sistem transportasi massal yang aman dan nyaman. Kami berharap kehadiran bus listrik ini dapat mendorong masyarakat untuk lebih memilih transportasi publik daripada kendaraan pribadi,” seperti dikutip dari siaran pers yang diterima oleh ThePhrase.id, Rabu (4/12).
60 bus listrik yang dioperasikan merupakan Bus Lantai Rendah (Low Entry) merek Higer, berukuran 10,5 meter dengan kapasitas baterai 303 kWh. Setiap unit mampu menampung hingga 52 penumpang dengan jarak tempuh sejauh 265 km untuk sekali pengisian daya fast charging selama 1,5 jam.
Presiden Direktur Kalista, Albert Aulia Ilyas, menyatakan bahwa dalam persiapan transisi ke bus listrik, Kalista memastikan bahwa infrastruktur serta sarana dan prasarana telah dipersiapkan.
“Kalista telah membangun 18 stasiun pengisian daya dengan kapasitas 180 kW yang didukung daya 4,3 KVA dari PLN. Kami juga mendirikan workshop di Pool Blue Bird, Jalan Panglima Denai, untuk pengawasan dan pemeliharaan unit secara berkala,” jelasnya.
Armada ramah lingkungan ini dilengkapi berbagai fitur keselamatan termasuk advanced driver assistance system (ADAS), sistem pemantauan pengemudi (driver monitoring system), sensor pintu darurat, apar, dan tombol pintu darurat.
Tak berhenti di situ, bus ini juga memiliki palu pemecah kaca, emergency exit, CCTV, seatbelt, camera 360, serta onboard unit (OBU). Fasilitas di dalam bus listrik dilengkapi oleh hand grip sebanyak 26 untuk penumpang berdiri, ramp untuk kursi roda, kursi prioritas, dan USB charging port.
Berdasarkan hasil uji coba selama 11 bulan, pengurangan emisi karbon yang dihasilkan mencapai 26% dibandingkan bus konvensional berbahan bakar solar. Selain itu, penghematan biaya bahan bakar dengan menggunakan bus berbasis listrik adalah sebesar 71%.
60 unit bus Listrik ini akan melayani 5 rute, yakni Amplas - Pinang Baris, J. City - Plaza Medan Fair, Tuntungan - Lapangan Merdeka, Belawan - Lapangan Merdeka, dan Tembung - Lapangan Merdeka.
Kolaborasi untuk transisi transportasi publik menuju listrik dalam skala besar hingga 60 unit merupakan yang pertama di antara kota-kota besar di Indonesia selain Jakarta. [rk]