ThePhrase.id - Premier League sedang menggelar rangkaian pertandingan pekan kedua. Atmosfer kompetisi langsung panas, persaingan antartim tampak ketat. Pada pekan pertama lalu, tidak ada pertandingan yang berkesudahan tanpa gol. Bahkan tidak ada hasil imbang.
Sekarang di pekan kedua yang baru menggelar enam pertandingan, hanya partai Crystal Palace vs Brentford, Sabtu kemarin, yang berakhir imbang tanpa gol. Selebihnya tercipta gol, malah Man City pesta lima gol tanpa balas meelawan Norwich City.
Bicara soal gol, barangkali ini ada kaitannya dengan keberadaan Nike Flight, nama bola resmi Premier League musim ini. Apa alasannya?
Perlu diketahui Nike yang sudah menjadi sponsor bola untuk Premier League sejak 2000/2001, menciptakan teknologi 3D dalam tinta warna bola. Hal itu menciptakan efek halusinasi, terutama buat kiper, saat mengantisipasi tendangan atau sundulan lawan.
Warna dasar bola yang dipakai adalah putih, tetapi di sana ada garis-garis hitam dan bulan oranye bertumpuk. Hal itulah yang menciptakan efek halusinasi, ketika ditembakkan dengan tendangan kencang. Apalagi kalau bolanya berputar.
Nike Flight. (Foto: Twitter Premier League)
Artinya terbuka peluang buat kiper mendapatkan tantangan tambahan, bagaimana mengantisipasi datangnya bola. Nah mungkin karena baru di awal kompetisi, banyak kiper yang masih adaptasi, sehingga banyak gol tercipta.
Danny Murphy, mantan pemain Liverpool dan Timnas Inggris yang sekarang jadi kolumnis di Dailymail, menuliskan pernyataannya bahwa bola itu sangat mudah untuk tidak disukai kiper.
"Mereka akan berargumen bahwa sedang melihat tiga warna berbeda saat bola datang ke arahnya dengan cepat. Saat itulah menjadi masalah," tulis Danny Murphy.
Namun buat pemain, bola Nike Flight ini sangat ramah. Pola bulat berwarna dan garis-garis melengkung hitam teratur, membantu pemain mengukur sudut putaran ke segala arah.
"Kecepatan bola juga menjadi lebih baik karena pemain bisa mengukur sudut putaran. Motif bola yang sekarang lebih baik, dibandingkan pola yang kurang teratur atau acak," kata Profesor Andrew Stockman, ahli penglihatan manusia dari Universitas College London.
Riset 8 Tahun dan 1.700 Jam Pengujian
Nike Flight. (Foto: Twitter Premier League)
Nike Flight Football ini dari laman resmi perusahaan apparel Amerika Serikat itu, disebutkan bola Premier League 2021/2022 lahir dari hasil riset selama 8 tahun. Kemudian juga ada 1.700 jam pengujian terhadap bola. Mulai ditembakkan, disundulkan, dipantulkan, dan lain-lain. Puncaknya adalah bola ini dianggap sebagai revolusi dalam laju yang konsisten.
Alur yang dibentuk dan tinta cetak 3D ikut menyempurnakan laju bola di udara. Hal itu membantu pemain menempatkan bola di tempat yang diinginkan.
Dalam menjamin alur bola menjadi lebih baik lajunya, Nike memakai teknologi Aerowsculpt. Teknologi itu lekukan yang dibentuk untuk mengganggu tekanan udara saat melaju. Aerodinamika yang dipakai menghasilkan laju bola 30 persen lebih presisi, dibandingkan bola yang dipakai musim kemarin.
Berapa Harga Nike Flight?
Nike Flight. (Foto: Twitter Premier League)
Nike memberi banderol harga 124,95 poundsterling untuk bola ini. Jika dirupiahkan maka sekitar Rp 2,5 juta.
Bola bisa dibeli secara online di Nike webstore. Selain juga bisa didapat di toko olahraga resmi yang menjual produk Nike.
Bola seharga itu adalah yang dipakai klub Premier League, alias digunakan di kompetisi Premier League. Kalau mau yang lebih murah, ada bola replika. (Rahma)