ThePhrase.id – Merek otomotif besutan dalam negeri, Esemka, membawa mobil baru dalam pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 yang membuat pengunjung terkejut, yakni sebuah mobil listrik bernama Bima EV.
Mobil ini merupakan sebuah mobil van dari basis model Bima yang telah diluncurkan oleh Esemka sejak tahun 2019. Dua model Bima yang telah dijual adalah Bima 1.2 dan Bima 1.3. Namun, kedua Bima ini berwujud sebagai mobil pikap, sementara Bima EV merupakan mobil van.
Esemka memamerkan versi van dari Bima pada pameran ini, tetapi bukan versi bensinnya seperti kedua pikap sebelumnya. Melainkan dengan turut berkontribusi dalam transisi dari kendaraan berbahan bakar minyak ke kendaraan bertenaga listrik.
Esemka Bima EV di IIMS 2023. (Foto: ThePhrase.id/Rahma K)
Terdapat dua varian Bima EV yang dipamerkan, yakni Bima EV Cargo Van dan Bima EV Passenger Van. Untuk cargo van dapat dipergunakan untuk kebutuhan komersial seperti berdagang atau menjadi mobil niaga. Sedangkan untuk passenger van diperuntukkan untuk mengangkut penumpang.
Baterai dan spesifikasi
Berdasarkan spesifikasi yang dipublikasi pada IIMS 2023, Esemka Bima EV ini menggunakan baterai Ternary Ion-Lithium berkapasitas 49,1 kWh. Model motor penggeraknya adalah TM4018 dan tipe motor yang digunakan adalah Permanent Magnet Synchronous Motor.
Mobil van ini dapat mengeluarkan tenaga rata-rata 40 kW atau 53 hp dan tenaga maksimal 75 kW atau 100 hp. Sedangkan untuk torsi maksimalnya mencapai 165 Nm. Untuk kecepatan maksimalnya adalah 100 km/jam dengan jarak tempuh 300 km.
Terkait pengisian daya, pihak Esemka mengatakan bahwa mobil ini dapat diisi dayanya melalui slow charge selama kurang lebih 8 jam. Sedangkan dengan quick charge, baterai mobil van ini dapat terisi hanya dalam kurang lebih 1 jam.
Esemka Bima EV di IIMS 2023. (Foto: ThePhrase.id/Rahma K)
Kedua varian dari mobil van ini menggunakan sistem penggerak yang sama, yakni penggerak roda belakang atau Rear Wheel Drive (RWD). Sistem kemudinya menggunakan Electronic Power Steering (EPS) dan suspensinya menggunakan McPherson Independent Suspension untuk bagian depan, dan Leaf Spring / jumlah 6 untuk bagian belakang.
Desain
Dari sisi desain, Bima EV memiliki tampilan eksterior yang sama dengan Bima 1.3. Bedanya, Bima 1.3 hanya memiliki bodi mobil setengah karena dilanjutkan dengan kargo pikap, sementara Bima EV memanjang ke belakang karena sebuah van.
Namun, dari bagian grille, headlamp, hingga penempatan logo Esemka yang baru tetap sama seperti Bima 1.3. Mobil van ini memiliki pintu geser di sisi kanan dan kirinya.
Sedangkan untuk desain interiornya cukup simpel layaknya mobil pada umumnya, hanya saja mobil ini belum memiliki head unit, tetapi hanya pengaturan radio konvensional.
Esemka Bima EV di IIMS 2023. (Foto: ThePhrase.id/Rahma K)
Dimensi kedua varian dari mobil ini sama, yakni panjangnya 4.495 mm, lebarnya 1.680 mm, dan tingginya 1.990 mm, serta jarak sumbu rodanya adalah 2.925 mm. Tetapi, jumlah kursi yang ditawarkan berbeda. Untuk cargo van, hanya terdapat dua kursi. Sementara passenger van mendapat pilihan 5, 7, 9, dan 11 kursi.
Harga dan informasi lain
Pada brosur yang dibagikan Esemka di IIMS 2023, tertulis bahwa Bima EV dijual seharga Rp530.000.000 untuk varian cargo van. Sementara varian passenger van dijual dengan harga yang sedikit lebih tinggi yaitu Rp540.000.000.
Dengan harga ini, pengunjung IIMS 2023 dapat memesan mobil ini. Tetapi, perlu diketahui bahwa unit yang dipajang bukanlah versi produksi, melainkan berupa prototipe. Uniknya, prototipe ini bukan diproduksi langsung di dalam negeri, melainkan diimpor secara CBU (Completely Built Up) dari Tiongkok.
Esemka Bima EV di IIMS 2023. (Foto: ThePhrase.id/Rudi Priyana)
Namun, pihak Esemka mengatakan bahwa nantinya mobil ini akan ditindaklanjuti dengan sistem CKD (Completely Knocked Down).
"Sekarang masih prototype dan kami nanti akan menindaklanjuti kepada satu produksi dengan sistemnya CKD untuk di Boyolali. Dari Tiongkok (negara asal CBU)," jelas Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK), Eddy Wirajaya, pada wartawan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (16/2/23).
Terlebih lagi, maksud dari mengimpor secara CBU Bima EV ini adalah untuk riset serta transfer teknologi. Eddy mengatakan bahwa mobil listrik adalah teknologi baru dan pihaknya membutuhkan riset.
"Mobil listrik adalah teknologi baru dan kami butuh riset serta transfer teknologi. Sekarang Esemka Bima EV maish prototipe, tapi ke depan akan diproduksi secara CKD di pabrik kami di Boyolali," tandas Eddy. [rk]