leader

Fatmah Bahalwan, Pendiri Komunitas Memasak yang Tak Pelit Berbagi

Penulis Rahma K
Oct 13, 2021
Fatmah Bahalwan, Pendiri Komunitas Memasak yang Tak Pelit Berbagi
ThePhrase.id – Fatmah Bahalwan adalah pendiri komunitas memasak di Indonesia yang terkenal yakni Natural Cooking Club (NCC). NCC didirikan oleh Fatmah pada tahun 2005, hingga kini masih berdiri dan anggotanya berada di seluruh Indonesia.

NCC yang didirikannya tersebut sekarang telah memiliki ribuan anggota dari berbagai platform seperti Youtube, Instagram, Facebook, dan bahkan Tiktok. Pada awal berdirinya, NCC dimulai sebagai platform komunitas untuk berbagi di Yahoo group.

Alasan Fatmah mendirikan NCC pun simpel. Kala itu ia mengajar tips memasak kecil-kecilan untuk sekelompok ibu-ibu. Namun saat mencoba sendiri di rumah, hasilnya kurang baik. Muncul lah inisiatif untuk membuat komunitas untuk berkomunikasi di mana para ibu-ibu tersebut dapat berdiskusi dan bertanya di luar kursus.

Fatmah Bahalwan. (Foto: Youtube/Fatmah Bahalwan)


Dari sekelompok ibu-ibu menjadi menyebar hingga anggota Yahoo groups tersebut mencapai ribuan anggota. Fatmah yang saat itu berprofesi sebagai sekretaris dari komisaris salah satu bank di Indonesia memilih untuk meninggalkan pekerjaannya untuk fokus kepada dunia kuliner.

Motivasi lainnya keluar dari pekerjaan lamanya juga adalah untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga. Ia yang menyukai masak  telah membuat kue dan menjualnya serta mengajar tips-tips saat masih bekerja. Setelah banyak yang ingin kursus dengannya pada akhir pekan dan membeli kue-kue bikinannya, Fatmah mantap memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya.

Saat ditanya oleh ThePhrase.id apakah pernah menyesal keluar dari pekerjaan lamanya, Fatmah menjawab bahwa ia tidak menyesal. “Pernah sih, saya pernah menyesal. Menyesalnya kok gak berhenti dari dulu-dulu ya. Justru saya merasa terlambat begitu untuk melakukan bisnis sendiri,” ungkap Fatmah.

Ia mengatakan saat ia keluar dari pekerjaannya, usianya sudah menginjak 40 tahun. Seandainya ia memulai dari umur 20-an, menurutnya akan lebih banyak yang dapat ia kerjakan. Kendati begitu, capaian Fatmah telah dapat dirasakan di seluruh penjuru Indonesia.

Fatmah Bahalwan. (Foto: Facebook/Fatmah Bahalwan)


Saat meniti NCC pun tidak semuanya mudah. Meski pada awalnya banyak yang kursus padanya, ia harus berusaha memasarkan dagangan dan memperkenalkannya kepada orang-orang. Fatmah mengatakan bahwa butuh 6 tahun hingga ia dapat merasa nyaman dan menikmati usahanya secara finansial dan waktu.

“Awalnya gimana ya, saya biasa bekerja di kantor sebagai eksekutif sekretaris, disediakan tempat bagus dengan fasilitas bagus. Tiba-tiba saya harus bekerja di dapur, membuat kue, memasarkan, mengantar, belanja, semuanya sendiri,” ujarnya mengenang masa-masa awal meniti NCC.

Fatmah mengatakan bahwa saat menjalani bisnis ia harus memiliki target harus terjual berapa dalam satu hari untuk mendapat keuntungan, berbeda dengan menjadi karyawan yang sudah memiliki gaji tetap.

Ia bahkan pernah berjualan ke kantor lamanya menenteng kue-kue yang telah ia buat. Bertemu dengan teman-temannya yang beratribut ala sekretaris dengan blazer dan sepatu hak tinggi yang keren. Sedangkan ia berjualan menggunakan sepatu keds. Teman-temannya pun mempertanyakan mengapa Fatmah keluar dari pekerjaan yang notabenenya sudah ‘enak’.

Usahanya tersebut membuahkan hasil hingga ia kini bukan hanya menjual kue dan masakannya, tetapi juga mengajar, menjadi pembicara, hingga membuat buku. Buku yang diterbitkan atas nama NCC sudah banyak jumlahnya.

Buku NCC. (Foto: Facebook/Fatmah Bahalwan)


Awalnya ia ditawari oleh sebuah penerbit untuk menerbitkan buku karena NCC sudah cukup terkenal. Saat itu ia tidak memiliki uang untuk menerbitkan buku, maka penerbit membantunya menerbitkan. Dari satu buku mengenai cake decorating, merambah ke mengenai fondant, dan ke resep-resep yang telah diposting di internet, hingga banyak buku seperti sekarang.

Ketika ditanya apa yang paling disukai antara memasak atau berbisnis, Fatmah malah menjawab mengajar. Ia merasa puas ketika orang lain bisa mengikuti dan memiliki hasil yang baik.

“Terutama yang saya merasa puas itu mengajar. Jadi saya puas banget kalau saya mengajar dan siswa yang mengikuti pelajaran itu bisa melakukan hal yang sama seperti yang saja kerjakan,” ungkapnya pada ThePhrase.id.

Dengan mengajar, berarti ia berbagi pengetahuan yang dimilikinya terkait memasak dan membuat kue. Ia tidak pernah pelit berbagi, meski ia juga berjualan.

Fatmah Bahalwan. (Foto: Facebook/Fatmah Bahalwan)


Ternyata, ada pengalaman yang membuat Fatmah sangat gemar berbagi. Saat masih bekerja menjadi sekretaris, ia sudah gemar membuat kue. Pada suatu ketika, ia bertanya pada seorang teman kantornya yang pandai membuat kue chiffon, resep kue tersebut.

Setelah beberapa kali mencoba dan gagal, teman tersebut kembali merevisi resepnya. Hingga akhirnya Fatmah menyadari bahwa ia sedang dipermainkan oleh teman tersebut. Merasa kesal dan marah, ia mencari informasi kursus dan mengikuti kursus, yang sebenarnya bukan kursus membuat kue chiffon.

Di kursus tersebut, ia bertanya pada orang sebelahnya apakah tahu resep kue chiffon. Betapa kagetnya Fatmah ketika ibu di sebelahnya dengan senang hati memberikan resep. Ibu tersebut juga mengatakan pada Fatmah untuk datang lagi minggu depan dengan kue buatannya, dan ibu tersebut juga akan membawa buatannya.

Minggu depannya, Fatmah dan ibu tersebut membawa kue chiffon yang sukses dan enak. Fatmah kemudian juga diajak ke toko-toko kue dan bahan-bahan yang ada di Jakarta.

“Itu luar biasa. Buat saya ibu ini kayak malaikat ya. Sementara dengan teman baik yang lainnya malah disalah-salahin. Dia yang baru kenal mau ngasih,” kenang Fatmah.

Semenjak kejadian tersebut, Fatmah bertekad untuk juga berbagi seperti ibu yang baru dikenalnya tersebut.

Fatmah Bahalwan. (Foto: Facebook/Fatmah Bahalwan)


“Sampai kemudian pengalaman ini membuat saya berjanji dalam diri saya sendiri. Bahwa kalau ada yang bertanya tentang tips sukses membuat cake dan kue, tanya resep, bahan atau alat, dan saya tahu, saya akan beri tahu. Saya akan beri tahu semua resep dan informasi kepada banyak orang di seluruh dunia,” ungkapnya.

Menggebu-gebu, ia bahkan mencari orang yang mau bertanya padanya. Ia bergabung dengan Yahoo groups memasak, menjawab pertanyaan ibu-ibu yang kebingungan. Ia memuaskan diri dengan berbagi resep dan pengetahuan.

Fatmah kemudian menyadari bahwa dengan berbagi malah mendatangkannya rezeki. Ia tidak menyangka akan dianggap pintar oleh banyak orang, meski ia merasa biasa saja. Dari banyak yang bertanya tersebut kemudian banyak yang meminta kursus, yang membuatnya mendapat banyak rezeki.

Kegemarannya dalam memasak dan membuat kue ternyata bukan baru datang saat bekerja. Sejak kecil, bahkan sejak kelas 5 SD, Fatmah sudah memasak untuk keluarganya. Ia yang 14 bersaudara berbagi-bagi tugas rumah untuk membantu ibunya.

Fatmah Bahalwan. (Foto: Facebook/Fatmah Bahalwan)


Tugas Fatmah adalah memasak, mengikuti acara tetangga dan membantu masak juga, hingga mengikuti acara PKK pada bagian membantu memasak dan membuat kue untuk mewakili keluarganya.

Sekarang Fatmah senang menjalankan apa yang ia sukai sebagai pekerjaannya. “Kalau ada pepatah bilang, pekerjaan yang menyenangkan adalah melakukan hobi yang ada hasilnya. Saya merasakan pepatah itu benar,” ujarnya.

NCC kini telah besar di Indonesia dengan memiliki ratusan ribu followers, seperti di Youtube dengan 502 ribu subscribers, Instagram dengan 59 ribu pengikut, dan masih banyak lagi. Saat ditanya apa rahasia awetnya NCC, Fatmah menjawab manfaat yang dirasakan oleh semuanya.

Para anggota mendapatkan manfaat dengan adanya komunitas tersebut. Mereka mendapatkan apa yang mereka perlukan seperti resep, informasi bahan, peralatan, hingga teman-teman satu komunitas yang saling menyemangati.

Fatmah Bahalwan. (Foto: Facebook/Fatmah Bahalwan)


Dengan pentingnya komunitas, Fatmah memberi nasehat. “Jangan pernah jauhi komunitas. Karena berjamaah itu lebih baik daripada sendirian.”

Fatmah berharap, dengan makin tumbuhnya NCC, masyarakat yang mendapatkan manfaat dari NCC makin banyak lagi.

“Dari awalnya Cuma di rumah jadi ke seluruh Indonesia kami senang sekali, kami bangga. Mudah-mudahan dari waktu ke waktu manfaat adanay NCC semakin bisa dirasakan oleh banyak orang,” tutup Fatmah. [rk]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic