ThePhrase.id – Pada pertandingan-pertandingan sepak bola Kualifikasi Piala Dunia 2026 Timnas Indonesia yang berlangsung di kandang, yakni di Stadion Utama Gelora Bung Karno, publik dihebohkan dengan berbagai macam tifo yang spektakuler.
Dimulai dari tifo laga kontra Jepang "Gundala vs Godzilla", lalu pada laga kontra Bahrain "Show Your Dignity!" dan yang terbaru pada laga kontra China "Battle with Honour", terdapat seorang ilustrator berbakat di baliknya, yakni Febru Danar Surya.
Sebagai informasi, tifo adalah koreografi visual yang dilakukan oleh suporter terutama sepak bola di stadion untuk menunjukkan dukungan kepada tim yang didukungnya. Tifo umumnya berupa pertunjukan besar menggunakan spanduk raksasa dengan desain yang beragam.
Lebih akrab disapa dengan nama Mas Aru, ilustrator ini mengatakan dirinya dan juga timnya di Sultan Desain, tim freelance ilustrator milik Mas Aru, pertama kali dihubungi oleh La Grande Indonesia, kelompok suporter Timnas Indonesia, pada tahun 2024.
Mas Aru mengaku, sebelumnya, Sultan Desain belum pernah membuat ilustrasi tema sepak bola. Sultan Desain pertama kali dihubungi oleh La Grande Indonesia untuk berkolaborasi membuat tifo karena merupakan kandidat dengan kompetensi yang mengesankan bagi komunitas pecinta sepak bola terbesar di Indonesia.
Proyek pertama kolaborasi ini, yakni tifo untuk pertandingan Timnas Indonesia melawan Jepang pada 15 November 2024 lalu, sukses menjadi perbincangan publik karena desain yang megah dan mengagumkan. Kesuksesan ini membuat Mas Aru kembali digaet untuk membuat tifo pada pertandingan kandang selanjutnya.
Menggunakan Garuda sebagai lambang nasional Indonesia di tifo kontra Bahrain pada 25 Maret 2025 lalu, Mas Aru lagi-lagi menuai perhatian besar terhadap koreografi dari ilustrasi buatannya. Bahkan, berkat tifo ini, Mas Aru juga dilirik oleh klub asal Qatar, Al-Ahli FC.
Yang terbaru, atau kerja sama ketiga antara Mas Aru dengan La Grande Indonesia menghasilkan tifo "Battle with Honour" pada laga melawan China, 5 Juni 2025 lalu, yang membuat penonton melongo. Dengan perhatian terhadap detail, tifo ilustrasi Mas Aru ini kembali membuat sosoknya naik daun.
Meski kini namanya telah dikenal luas hingga ke kancah global, Mas Aru memulai kiprahnya di dunia grafis atau sebagai ilustrator dimulai dari bawah. Ia bahkan tidak menempuh pendidikan tinggi untuk mendapatkan skill dan pengetahuan yang dimilikinya saat ini, dilansir dari wawancaranya dengan Volix.
Mas Aru tak berkecil hati meskipun tak memiliki gelar dari perguruan tinggi. Ia terus mengasah skill-nya untuk menjadi seorang ilustrator yang dapat dipercaya publik karna kemampuannya, bukan karena latar belakang pendidikannya.
Kini, Mas Aru telah memiliki studionya sendiri yang dinamakan Sultan Desain yang berlokasi di Bantul, Yogyakarta. Ia juga telah mampu menampung anak-anak magang. Komisi yang diterimanya termasuk ilustrasi, merchandise, dan juga poster.
Selain itu, Mas Aru dan Sultan Desain sekarang juga menerima komisi soal suporter sepak bola. Selain Timnas Indonesia, tifo yang telah didesain oleh Mas Aru adalah tifo untuk B2B Persib Bandung.
Diketahui, meski lahir di keluarga yang tak berkecimpung di dunia seni, Mas Aru telah memiliki hobi menggambar sejak kecil. Berawal dari hobi, karya seni menjadi sumber nafkah dan profesi profesional yang digelutinya hingga terkenal seperti saat ini. [rk]