ThePhrase.id – Era elektrifikasi pada industri otomotif makin digarap dengan serius oleh berbagai produsen. Salah satunya adalah Ferrari yang baru saja mengumumkan akan beralih dari kendaraan bahan bakar minyak dan pada kendaraan listrik.
Ferrari baru saja mengumumkan rencana strategisnya untuk tahun 2022 hingga 2026 pada Ferrari Capital Markets Day, 16 Juni 2022.
Salah satu agenda Ferrari adalah menargetkan kendaraan listrik yang lebih banyak, yakni 60 persen untuk kendaraan hybrid dan full electric atau sepenuhnya listrik, dan 40 persen mobil BBM di tahun 2026.
"Saya percaya mesin pembakaran internal memiliki banyak hal untuk diberikan. Di satu sisi, kita harus mengatasi peraturan emisi, tetapi yang paling penting kita melihat elektrifikasi sebagai cara, sebagai teknologi, yang dapat meningkatkan kinerja dari apa yang kita lakukan," ujar CEO Ferrari, Benedetto Viga, dilansir dari Carsales Australia.
Dengan persentase tersebut, Ferrari akan meluncurkan 15 kendaraan baru dari tahun 2023 hingga 2026. Model Icona dan Supercar akan memenuhi kurang dari 5 persen dari total, dan seri Special atau khusus akan mengambil tempat sekitar 10 persen.
Mobil Ferrari. (Foto: ferrari.com)
Sedangkan kendaraan listrik penuh pertamanya akan diluncurkan pada tahun 2025. Segmen full listrik atau BEV (Battery Electric Vehicle) ini akan secara spesial didesain, dikembangkan dan dibuat di Maranello, Italia untuk memastikan pengalaman berkendara yang unik.
Ferrari juga menyatakan bahwa BEV pertamanya tersebut akan berakar pada warisan kuda jingrak, seperti logonya. Mengedepankan keahlian teknis, sel baterai, hingga chassis mobil sehingga menjadikannya menonjol.
Ferrari ingin mengedepankan segala aspek, mulai dari tenaga, bobot, suara, hingga emosi saat berkendara. Sehingga akan melampaui harapan klien, dan menimbulkan kesan 'Ferrari terbaik yang pernah ada dan belum dibangun sebelumnya'.
Pada tahun 2030, empat tahun dari targetnya di tahun 2026, targetnya meningkat jauh untuk kendaraan listriknya, yaitu 40 persen kendaraan hybrid, 40 persen full electric, dan mobil dengan mesin ICE (Internal Combustion Engine) sebesar 20 persen.
Ferrari. (Foto: ferrari.com)
Mobil konvensionalnya ini dipangkas hingga setengahnya di tahun 2030 dari targetnya di 2026. Meski begitu, Ferrari masih ingin melanjutkan evolusi dari mobil bermesin konvensional karena dikatakan sebagai warisan perusahaan.
Target tahun 2030 ini juga disebutkan sebagai upaya untuk memenuhi netralitas karbon di tahun 2030. Ferrari berkomitmen untuk berkontribusi mencapai target yang telah ditetapkan pada Perjanjian Paris dengan pendekatan holistik dan ilmiah.
Terkait mobil terbaru yang akan dikeluarkan, Ferrari telah mengeluarkan beberapa hint dan sneak peek akan mobil barunya, yaitu Ferrari Purosangue. Purosangue adalah mobil berjenis Sport Utility Vehicle (SUV) pertama yang akan dikeluarkan brand asal Italia ini.
SUV ini akan secara resmi diluncurkan pada September 2022 setelah pertama kali diperkenalkan pada product roadmap perusahaan di tahun 2018. [rk]