auto

Fitur i-Stop Mazda CX-5, Penghemat BBM Saat Hadapi Kemacetan

Penulis Rahma K
May 11, 2022
Fitur i-Stop Mazda CX-5, Penghemat BBM Saat Hadapi Kemacetan
ThePhrase.id – Arus mudik Lebaran tahun 2022 ini berlangsung dengan penuh kemacetan. Terjebak dalam kemacetan berarti mengeluarkan BBM yang juga tidak sedikit. Namun, tidak dengan fitur i-Stop yang dimiliki oleh Mazda.

Fitur i-Stop ini memiliki arti Idle Stop System yang mana artinya teknologi ini memungkinkan mesin untuk mati secara otomatis ketika kendaraan sedang tidak bergerak. Contohnya adalah saat berada pada lampu merah atau di kemacetan yang panjang.

Tujuan dari fitur ini adalah untuk menghemat bahan bakar yang terus terambil ketika kendaraan berhenti, tetapi mesin tetap menyala.

Fitur i-Stop pada Mazda CX-5. (Foto. Istimewa)


Ketika terjebak macet, bahan bakar akan terbuang sia-sia apabila kendaraan tidak dimatikan. Dengan fitur ini, kendaraan akan secara otomatis mematikan mesin, sehingga akan lebih hemat BBM dan juga tidak akan kehabisan bensin di tengah jalan saat macet.

“Pakai Mazda CX-5 di kemacetan lebih irit bahan bakar. Karena mesin tidak terus menyala sepanjang kemacetan,” ujar Lukman, seorang pengguna fitur i-Stop di Mazda CX-5 yang melakukan mudik Lebaran 2022.

Lalu apa perbedaannya dengan mematikan mesin dengan manual?


Perbedaannya adalah tentu yang pertama fitur i-Stop ini dilengkapi dengan teknologi pintar yang mendeteksi jika kendaraan berhenti, maka mesin juga akan langsung mati secara otomatis. Sehingga tidak perlu melakukan usaha lebih untuk mematikan kendaraan.

Kedua, meskipun mesin dalam kondisi mati, blower AC tetap hidup, meskipun kompresornya mati. Tetapi, ruang kabin akan tetap dingin, karena masih mendapat angin dari blower. Selain itu, audio juga tetap dapat menyala sehingga para penumpang tetap dapat menikmati hiburan dari radio atau sambungan audio ke ponsel di tengah-tengah kemacetan.

Tentu dua poin di atas menjadi pembeda mematikan mesin di kemacetan antara kendaraan Mazda yang memiliki fitur i-Stop dibandingkan dengan kendaraan yang hanya dimatikan secara manual untuk menghemat bahan bakar.

Mazda CX-5. (Foto: mazda.co.id)


Model dari Mazda yang mendapatkan fitur ini adalah Mazda CX-5. Meski fitur ini bukanlah fitur baru, melainkan telah ada dari Mazda CX-5 saat pertama kali meluncur di tahun 2013-an, hingga CX-5 terbaru fitur ini tetap dapat dinikmati penggunanya.

Cara menggunakan fitur i-Stop


Langkah pertama untuk menggunakan fitur i-Stop ini tentu dengan memilih pengaturan untuk menyalakan fitur ini. Karena apabila tidak ingin digunakan, fitur ini juga dapat dimatikan.

Kemudian, apabila fitur i-Stop telah dinyalakan, ketika kendaraan berada dalam keadaan berhenti di lampu merah atau kemacetan dan perseneling di pindah ke posisi N atau Netral, maka fitur ini akan mendeteksi dan mesin akan secara otomatis mati. Pengemudi juga tak harus menekan pedal rem.

“Ketika kita jalan dan sering terjadi kemacetan atau kena lampu merah, itu otomatis ketika kita Netral, mesin otomatis mati. Ketika mesin mati itu namanya Idle, tapi AC kemudian Audio tetap menyala,” ungkap Lukman.

Untuk kembali menyalakannya, pengemudi hanya perlu menekan pedal rem dan mengubah posisi perseneling ke D atau Drive untuk kembali menyalakan mesin dan kemudian dapat dikendarai seperti biasa.

“Ketika kita mulai jalan, cukup tekan pedal rem dan pindah ke D, otomatis mesin akan nyala lagi sendiri,” lanjut Lukman

Hal-hal yang harus diperhatikan


Namun, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan agar fitur i-Stop ini dapat bekerja dengan baik. Karena fitur i-Stop bekerja untuk mematikan dan menyalakan mesin, maka daya listrik yang dibutuhkan juga cukup besar.

Maka dari itu, dapat dikatakan kekurangan dari fitur ini adalah memerlukan aki yang cukup. Apabila aki berada pada level yang telah menurun atau soak, maka terdapat kemungkinan fitur ini tak berjalan dengan semestinya meski sudah menyala.

Selain itu, fitur ini juga dapat tidak berfungsi jika pengaturan suhu AC mobil berada di suhu paling rendah atau paling tinggi. Hal ini dikarenakan selisih suhu AC dan suhu asli dalam kabin akan membuat kompresor AC bekerja lebih keras.

Fitur ini juga dikatakan baru dapat aktif setelah 10 menit mobil digunakan. Ini dikarenakan fitur ini dapat bekerja ketika oli mesin dan oli transmisi berada pada suhu yang optimal. [rk]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic