auto

Fogging Mobil, Efektif Membunuh Virus Omicron?

Penulis Rahma K
Feb 09, 2022
Fogging Mobil, Efektif Membunuh Virus Omicron?
ThePhrase.id -  Mobil sebagai moda transportasi yang dapat menjadi media penyalur virus ada baiknya untuk rajin dibersihkan, salah satunya menggunakan fogging. Fogging lebih familier dilakukan untuk membersihkan ruangan yang telah ditempati orang yang terpapar virus Covid-19. Atau juga lebih dikenal sebagai suatu cara untuk membunuh serangga secara berkala pada wilayah pemukiman.

Tetapi, fogging juga dapat dilakukan di mobil, bahkan sebelum adanya virus Covid-19 ini. Maka dari itu, pada pandemi ini, pengguna mobil ada baiknya untuk lebih memerhatikan kebersihan mobil agar virus termasuk varian Omicron tidak menempel di mobil.

Interior Suzuki S-Presso. (Foto: globalsuzuki.com)

Cara Kerja Fogging


Fogging mobil merupakan kegiatan mengasapkan kabin untuk menjauhkannya dari jamur, kuman, bakteri, dan virus. Terdapat alat khusus untuk melakukan fogging yang diisi dengan cairan antiseptik. Cairan tersebut memiliki kandungan yang dapat menjauhkan dan membunuh jamur, kuman, bakteri, dan virus.

Sebelum fogging dilakukan, terdapat proses pengukuran jumlah kuman dan bakteri yang ada pada mobil menggunakan alat. Tujuannya adalah untuk disesuaikan dengan jumlah cairan yang digunakan dan untuk dibandingkan dengan setelah difogging.

Selama fogging dilakukan, mobil harus berada dalam keadaan menyala dengan AC yang hidup. Tujuannya agar sirkulasi udara di dalam kabin pada keadaan normal dan asap fogging dapat tersebar menyeluruh ke semua bagian kabin.

Setelah difogging, jumlah kuman dan bakteri juga harus kembali diukur untuk melihat kadar jumlahnya. Apabila berkurang hingga batas tertentu maka fogging berhasil membersihkan mobil. Apabila juga masih banyak maka fogging kurang berfungsi dan harus melakukan tindakan lain.

Selain itu, setelah fogging, diperlukan juga tahap pengecekan kabin. Dilansir dari lama Suzuki, kabin yang telah difogging tidak boleh menyisakan bau apapun. Karena, bau tersebut merupakan cairan disinfektan yang tertinggal dan apabila dibiarkan dapat menempel dan menjadi penyakit baru. Biarkan mobil terbuka hingga kembali normal.

Fogging baiknya dilakukan setiap 45 hingga 60 hari sekali. Dengan kata lain adalah satu setengah hingga dua bulan sekali. Namun, pada masa pandemi ini ada baiknya membersihkan mobil secara lebih rutin, apabila sering digunakan.

Contoh alat fogging mobil. (Foto: indiamart.com)

Manfaat Melakukan Fogging


Saat ini, virus Covid-19 varian Omicron sedang menyerang berbagai negara di dunia. Di Indonesia sendiri, kasus harian terus meningkat akibat varian ini. Maka bagi masyarakat yang masih harus bepergian menggunakan mobil ada baiknya untuk secara rutin membersihkan mobil.

Fogging dapat dilakukan di bengkel yang menyediakan layanan ini, atau bahkan dilakukan sendiri di rumah apabila memiliki peralatan-peralatan yang dibutuhkan. Di bengkel, jasa fogging mobil dikenakan biaya mulai dari Rp200 ribu hingga Rp500 ribu, tergantung ukuran mobil dan bengkel.

Manfaatnya antara lain tentu membuat kabin menjadi lebih bersih. Apabila interior mobil bersih maka perasaan pengemudi dan penumpangnya akan jauh lebih tenang. Meski fogging tidak secara langsung dikatakan dapat membunuh virus Covid-19, tetapi membuat mobil jauh lebih bersih.

Kedua, di luar virus Covid-19, fogging memang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah bakteri dan jamur. Untuk bagian-bagian seperti jok atau komponen lain yang telah dibiarkan dalam waktu lama tanpa dibersihkan, dan bahkan terkena tumpahan atau kotoran lain maka sangat bermanfaat untuk difogging.

Menggunakan mobil jadi lebih nyaman, efektif, dan kesehatan lebih terjaga. Dari segi adanya virus Covid-19 dan dari segi kebersihan mobil, melakukan fogging dapat membuat pengendara dan penumpangnya mejadi lebih nyaman dan aman berkendara menggunakan mobil tersebut. [rk]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic