auto

Ganti Kendaraan Listrik, Penjualan Kendaraan Bensin Akan Dihentikan Mulai 2040

Penulis Rahma K
Oct 19, 2021
Ganti Kendaraan Listrik, Penjualan Kendaraan Bensin Akan Dihentikan Mulai 2040
ThePhrase.id – Demi menjaga lingkungan, Pemerintah Indonesia melakukan langkah serius. Capaian utamanya adalah net zero emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. Implementasinya adalah dengan menghentikan penjualan kendaraan berbahan bakar bensin.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan bahwa pada tahun 2040 tidak akan ada lagi penjualan motor konvensional. Sedangkan mobil konvensional tidak akan dijual lagi mulai tahun 2050.

“Kami telah menyiapkan peta jalan (roadmap) transisi menuju energi netral mulai tahun 2021 sampai 2060 dengan beberapa strategi kunci,” ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif, dilansir dari siaran persnya.

Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). (Foto: pixabay/mrganso)


Hal tersebut dibarengi bauran energi yang ditargetkan makin meningkat setiap tahun. Pemerintah menargetkan bauran energi sebesar 23% pada tahun 2025 dengan pembangunan interkoneksi, jaringan listrik pintar dan PLTS.

Pada tahun 2030 pemerintah akan memberhentikan impor LNG serta meningkatkan dominasi PLST hingga 42%, kendaraan listrik 2 juta (mobil) dan 13 juta (motor), jaringan gas pada 10 juta rumah tangga, dan menyalurkan BBG.

Kemudian bersamaan dengan diberhentikannya penjualan motor pada 2040, bauran EBT ditargetkan telah mencapai 71%. Sedangkan pada 2050 ditargetkan telah mencapai 87%. Terakhir, pada 2060 bauran energi ditargetkan telah mencapai 100% dengan dominasi PLTS dan Hydro, serta penyaluran jaringan gas 23 juta rumah tanggal, kompor listrik 52 juta rumah tangga, dan penggunaan kendaraan listrik.

Kendaraan Listrik


Penjualan mobil listrik akan lebih masif pada tahun-tahun ke depan di Indonesia. Bukan hanya penjualannya, tetapi juga industrialisasi bahan baku kendaraan listrik.

Pada acara Pengarahan Peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIII dan Progran Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXII Tahun 2021 Lemhanas, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa dua atau tiga tahun lagi mobil listrik akan makin marak di jalanan Indonesia.

Ilustrasi kendaraan listrik. (Foto: pexels/Kindel Media)


Hal tersebut diwujudkan dengan menghilirisasi dan industrialisasi bahan baku penggerak kendaraan listrik yakni nikel. Indonesia memiliki sumber daya nikel yang melimpah, maka Jokowi menegaskan akan menghentikan ekspor bahan mentah, dalam hal ini nikel. Karena, tidak mau kehilangan kesempatan lagi. Jikalau diekspor pun bukan dalam bentuk mentah.

“Prinsip ekonomi berkelanjutan ini harus betul-betul kita jaga. Semua komoditas yang harus kita dorong hilirisasi, kita dorong industrialisasinya. Misalnya nikel, yang bisa harus kita olah menjadi katoda baterai, stainless-steel, menjadi lithium battery yang nantinya diintegrasikan dengan industri otomotif, karena kesempatan besar mobil listrik,” ujar Jokowi.

Jokowi juga mengatakan akan memaksa BUMN, swasta maupun investor untuk mendirikan industri di dalam negeri. Dengan begitu, akan muncul nilai tambah yang ada di dalam negeri, terutama dalam hal kendaraan listrik yang sejalan dengan target bauran EBT Indonesia 2060. [rk]

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic