ThePhrase.id – Bayu Skak kembali meramaikan industri perfilman Tanah Air dengan merilis film terbarunya yang berjudul 'Sekawan Limo'. Bukan hanya menjadi pemeran utama, ia juga menjadi sutradara dari film ini.
Film bergenre horor komedi ini mengisahkan tentang sekelompok pemuda yang mendaki Gunung Madyopuro, tetapi mengalami kejadian tidak mengenakkan, yaitu tersesat karena melanggar dua mitos, tak boleh berombongan dengan jumlah ganjil dan tak boleh menengok ke belakang.
Selain Bayu Skak, film yang ditulis oleh Nona Ica dan diproduseri oleh Chand Parwez Servia ini dibintangi juga oleh Nadya Arina, Firza Valaza, Benedictus Siregar, Indra Pramujito, Keisya Levronka, Dono Pradana, Devina Aureel, hingga Sarah Tumiwa.
Genre horor komedi yang digemari publik membuat film ini laris manis di bioskop. Tercatat, Sekawan Limo berhasil mencapai 710.059 penonton di hari ke-5 tayang dan diputar di lebih dari 589 bioskop di seluruh Indonesia.
Pencapaian ini menambah deretan karya Bayu Skak yang masuk dalam daftar film favorit publik. Tetapi, ini bukanlah kali pertama sang seniman menjadi sutradara.
Meski telah mendalami seni peran sejak tahun 2014, Bayu Skak baru merambah ranah belakang kamera beberapa tahun setelahnya ketika menjadi sutradara dari film Yowis Ben (2018).
Selain itu, film yang disutradarinya sekaligus dibintanginya sebagai pemeran utama adalah Yowis Ben 2 (2019), Yowis Ben 3 (2021), Yowis Ben Finale (2021), Lara Ati (2022), dan yang terbaru Sekawan Limo (2024).
Bukan hanya film, pemilik nama lengkap Bayu Eko Moektito ini juga menyutradarai beberapa serial, yaitu Yowes Ben the Series (2020), Lara Ati (2022), Lara Ati 2 (2023), dan yang terbaru di tahun ini Rujak Cingur Lek har (2024).
Sebagai pemuda yang berasal dari Malang, Jawa Timur, Bayu dikenal memiliki logat Jawa yang kental dan dekat dengan kampung halamannya tersebut. Untuk itu, hampir seluruh film yang digarapnya juga menggunakan bahasa Jawa, yang mana menjadikannya poin unik.
Sementara itu, film-film yang dibintanginya tanpa berkutat di balik layar adalah Marmut Merah Jambu (2014), Check-in Bangkok (2015), Relationshit (2015), Hangout (2015), The Guys (2017), Insya Allah Sah (2017), Belok Kanan Barcelona (2018), Ali & Ratu Ratu Queens (2021), dan KNK: Santa Claus dari Jakarta? (2021).
Sebelum menggeluti industri perfilman, Bayu Skak pertama kali muncul di hadapan publik sebagai YouTuber. Di tahun 2009 ketika masih duduk di bangku sekolah, ia dan teman-temannya membentuk sebuah grup komedi yang bernama SKAK, singkatan dari "Sekumpulan Arek Kesel" yang berarti dalam bahsa Indonesia, "Sekumpulan Anak Capek".
Bersama grup komedi tersebut, pemuda kelahiran 13 November 1993 ini mengunggah berbagai konten ke YouTube seperti lip sync konyol, sketsa komedi, dan lain-lain. Meskipun kemudian terkenal dan menyebar di masyarakat luas, kanal YouTube tersebtu harus vakum di tahun 2011 karena anggotanya telah lulus SMK.
Berselang satu tahun, Bayu kembali di YouTube dengan format video monolog yang membahas kehidupan remaja, kebiasaan misuh di Jawa Timur, dan lain-lain. Dengan menggunakan bahasa Jawa dan logat yang kental, video-video Bayu kembali disambut dan diminati publik.
Bayu juga membuat kanal YouTube baru yang berisikan kegiatan sehari-harinya. Kini kanal YouTube bernama "Bayu Skak" telah memiliki 3 juta subscribers dan kanal "SKAK Studios" mencapai 728 ribu subscribers. [rk]