auto

Gempa Bumi Saat Berkendara, Apa yang Harus Dilakukan?

Penulis Rahma K
Jul 04, 2023
ThePhrase.id – Ketika sedang berkendara kemudian terjadi gempa bumi, apa yang harus dilakukan? Pengguna mobil harus tahu apa yang harus dilakukan apabila bencana alam ini terjadi ketika tengah berkendara.

Gempa yang baru saja terjadi di wilayah Bantul Yogyakarta berkekuatan magnitudo (M) 6,4 pada Jumat (30/6) membuat banyak warga panik. Tak sedikit warga yang tengah beraktivitas dan harus menghentikan aktivitasnya karena bencana alam tersebut. Begitu juga dengan warga yang tengah berkendara ketika bencana alam tersebut mengguncang Bantul Yogyakarta.

Dilansir dari Kompas.com, Training Director Safety Defensive Consultant, Sony Susmana mengatakan bahwa mobil didesain dengan konstruksi yang kuat untuk melindungi penumpang, tetapi tergantung kekuatan gempa yang terjadi.

Ilustrasi berkendara. (Foto: pexels/Ваня Мартинцев)


Terlebih lagi, dilansir dari detikoto, sistem suspensi kendaraan juga dapat meredam guncangan gempa, sehingga pengemudi dan penumpang mungkin tidak merasakan guncangan apabila guncangannya kecil. Namun, jika skala gempa besar, maka dapat terasa guncangannya.

Namun, karena Indonesia berada di wilayah pertemuan tiga lempeng dunia yang membuat rawan akan bencana gempa bumi, maka penting untuk mengetahui hal-hal yang harus dilakukan ketika gempa bumi terjadi saat berkendara.

1. Jangan panik


Hal pertama yang harus dilakukan terutama bagi pengemudi adalah jangan panik. Panik akan membuat suasana semakin pelik dan dapat membahayakan diri sendiri serta dapat membuat penumpang lebih panik. Tetap tenang dan perhitungkan langkah-langkah yang harus dilakukan selanjutnya.

2. Cari tempat terbuka


Langkah kedua yang harus dilakukan adalah mencari tempat terbuka dan menepi. Hindari memposisikan diri dan mobil berdekatan dengan pohon, tiang, bangunan tinggi, baliho, fly over, lereng, maupun pantai. Pohon, tiang, dan bangunan tinggi dapat roboh dan menimpa mobil. Berada di lereng dapat berisiko longsor. Sedangkan berada dekat dengan pantai dapat berisiko tsunami.

3. Hindari jalan retak


Ketika gempa bumi yang terjadi memiliki kekuatan yang besar, maka terdapat risiko jalanan menjadi retak. Jalanan  yang retak tentu dapat membahayakan pengguna jalan, termasuk pengendara mobil. Maka dari itu, selain mencari tempat terbuka yang jauh dari benda-benda yang dapat roboh, pengemudi harus memerhatikan jalanan yang retak dan tidak berada di dekatnya.

4. Buka seat belt, buka kunci mobil, cari informasi


Ketika sudah berhasil memposisikan mobil di tempat yang terbuka, ada baiknya untuk membuka seatbelt dan membuka kunci mobil agar jika terjadi apa-apa, orang dari luar dapat membuka mobil dan penumpang termasuk pengemudi dapat dievakuasi dengan mudah.

Selanjutnya, cari informasi gempa terkait kekuatan gempa yang terjadi, apakah ada potensi gempa susulan, dan jangan lupa untuk memberi kabar keluarga. Jika ternyata guncangan gempa besar dan akan terjadi potensi gempa susulan dan juga tsunami, jangan ragu untuk meninggalkan mobil.

5. Keluar dari mobil setelah gempa berhenti dan evakuasi penumpang


Saat getaran gempa telah berkurang, pengemudi dapat keluar dari mobil dan mengevakuasi penumpang. Seperti yang telah diketahui, hindari juga berada dekat bangunan, pohon, tiang, dan jangan masuk ke dalam bangunan terlebih dahulu.

Jika diberitakan tidak ada potensi gempa susulan, dan yakin kondisi telah aman, pengemudi dapat kembali berkendara dan melanjutkan perjalanan. [rk]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic