
ThePhrase.id – Gunung Semeru yang berlokasi di Jawa Timur dan merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa kembali erupsi sebanyak delapan kali dengan tinggi letusan 400 meter hingga 800 meter pada Kamis (30/10). Erupsi ini terjadi selama enam jam, dari pukul 00.09 WIB hingga 06.02 WIB.
Dilansir dari Antara, Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto dalam laporan tertulisnya mengatakan bahwa letusan pertama dengan tinggi sekitar 600 meter di atas puncak terjadi pada pukul 00.09 WIB. Kolom abu terpantau berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.
Setelah itu, erupsi kedua terjadi hanya berselang lima menit, yakni pada pukul 00.14 WIB dengan ketinggian 600 meter. Lalu pada pukul 00.57 WIB erupsi ketiga dengan tinggi letusan yang sama kembali meletus.
Erupsi keempat dengan tinggi 700 meter terjadi pada pukul 01.05 WIB, yang kemudian berlanjut ke erupsi kelima sekitar empat jam setelahnya, atau pukul 04.56 WIB dengan tinggi kolom 400 meter.
"Terjadi erupsi Semeru pada pukul 05.06 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 m di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Saat laporan dibuat, erupsi masih berlangsung," lanjutnya, menjelaskan erupsi keenam.

Ketika hari menjelang terang, yakni pada 05.41 WIB, Gunung Semeru kembali meletuskan erupsi ketujuh dengan kolom yang semakin tinggi, yakni mencapai 800 meter di atas puncak. Selang 21 menit kemudian, erupsi ke-8 terjadi pada 06.02 WIB dengan tinggi 700 meter.
Liswanto menjelaskan bahwa Gunung Semeru masih berstatus Waspada atau Level II, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi pada masyarakat.
Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang untuk melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas.
"Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," lanjutnya.
Terakhir, masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai atau lembah yang mana berhulu di puncak Gunung Semeru. Lokasi yang terutama diimbau adalah sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. [rk]