Hampir Hengkang dari Industri Perfilman, Emir Mahira Comeback Lewat Film Dear David

ThePhrase.id – Sosok aktor muda Emir Mahira tengah menjadi perbincangan masyarakat, terutama para penggemar film. Ia  membintangi film orisinal garapan Netflix Indonesia yang baru tayang pada 9 Februari 2023, yaitu Dear David (2023).

Pada film yang disutradarai oleh Lucky Kuswandi ini, Emir memerankan karakter David, sang pemeran utama prianya. Ia beradu akting dengan Shenina Cinnamon sebagai pemeran utama wanita yang memerankan karakter bernama Laras.

Berlatar di sekolah menengah atas (SMA), film coming of age ini menceritakan tentang Laras, seorang murid pintar yang hidupnya berubah total ketika blog fantasinya yang provoaktif tentang orang yang disukainya, yakni David terkuak dan bocor ke satu sekolah.

Film ini juga menjadi salah satu karya kampanye "Waktu Netflix Indonesia" (WNI) setelah film The Big 4 yang tayang pada Desember 2022 lalu. Kampanye WNI sendiri merupakan wujud kerja sama antara Netflix dengan penggiat industri sinema di Tanah Air untuk menyuguhkan konten first party.

Hampir mundur dari industri perfilman

Hadir di platform yang populer dan digandrungi berbagai kalangan, Dear David menjadi film yang dinanti-nantikan banyak orang. Tetapi uniknya, Emir hampir hengkang dari industri perfilman jika bukan karena film ini.

Pasalnya, Emir yang merupakan aktor cilik sempat vakum dalam waktu yang lama. Selama vakum tersebut, ia lebih fokus mengejar pendidikan di luar negeri. Diketahui ia merupakan lulusan SMP Labschool Kebayoran dan melanjutkan studi SMA di Singapura. Ia menjalani studi middle year program di International School of Singapore. Ia kemudian melanjutkan diploma program di International School of Kuala Lumpur di Kuala Lumpur, Malaysia.

Sedangkan untuk pendidikan S1-nya, Emir merantau makin jauh, yaitu ke Kanada. Ia lulus dan memiliki gelar Bachelor of Commerce in Marketing pada Sauder School of Business, University of British Colombia, di Vancouver, Kanada.

Setelah kembali ke Indonesia, ia mendapatkan pengalaman yang ia sebut sebagai pengalaman 'kurang enak' ketika hendak kembali ke industri perfilman. Pengalaman tersebut adalah penolakan di mana-mana serta mendapatkan penolakan karena followers atau pengikut pada media sosialnya dikatakan kurang. Diketahui bahwa pada akun media sosial Instagram-nya, Emir memiliki 84,2 ribu orang pengikut.

"Aku sempat mau mundur dari dunia film karena ketika mau comeback, aku dapat pengalaman kurang enak karena kurang followers," ujar Emir pada konferensi pers Dear David, Rabu (8/2/23), dilansir dari Kompas.com.

Ia juga mengatakan bahwa hal ini dikarenakan ia sempat kuliah di luar negeri dan di Indonesia bintang film muda dan berbakat makin bertumbuh.

Namun, keinginannya untuk mundur terpatahkan ketika mendapatkan tawaran untuk bermain di film Dear David. Tawaran tersebut menjadi hal yang spesial untuknya dan membuatnya berpikir bahwa masih ada pihak yang mau bekerja sama dengan dirinya.

"Jadi sebenarnya this project is special to me, bukan hanya dari segi cerita, tapi dari sisi itu juga, di mana itu kayak it's a gift dan datang di waktu yang tepat," tuturnya, dilansir dari Antaranews.

Karya setelah comeback

Film Dear David menjadi film pertamanya setelah vakum dari industri hiburan selama bertahun-tahun. Tetapi, sebelum film ini tayang, karya comeback-nya setelah vakum ada yang telah terlebih dahulu tayang, yakni serial web berjudul Switchover (2023).

Sama-sama tayang di tahun 2023, Switchover adalah serial web yang tayang di Vidio dan berdasarkan novel Wattpad dengan judul yang sama. Selain Emir, serial web ini juga dibintangi oleh Adhisty Zara dan Fadly Faisal. Ia berperan sebagai Leo, salah satu pemeran utama prianya.

Selain itu, Emir juga mendapatkan peran dalam film horor Kalian Pantas Mati yang telah tayang terlebih dahulu di tahun 2022. Dalam film yang tayang pada Oktober 2022 ini, Emir beradu akting dengan Zee JKT48 sebagai pemeran utamanya.

Karier perfilman Emir sebagai aktor cilik

Emir sendiri pertama kali dikenal secara luas sebagai aktor cilik di tahun 2009 melalui film Garuda di Dadaku (2009). Film ini berhasil meraih pendapatan kotor hingga Rp24,3 miliar dan masuk sebagai nominasi empat kategori di Festival Film Indonesia (FFI).

Dari keempat kategori tersebut, Garuda di Dadaku memenangkan kategori Film Anak Terbaik. Sedangkan nama Emir Mahira masuk dalam nominasi Pemeran Utama Pria Terbaik, meskipun film ini merupakan karya perdananya sebagai aktor.

Karier perfilmannya dilanjutkan melalui film Melodi (2010), Rumah Tanpa Jendela (2011), Garuda di Dadaku 2 (2011), dan Soekarno (2013) sebagai aktor cilik, sebelum akhirnya vakum.

Meskipun jumlah film yang ia bintangi ketika kecil dapat terbilang tak banyak, ia berhasil meraih penghargaan bergengsi karenanya. Ia memenangkan kategori Pemeran Utama Pria Terbaik melalui film Rumah Tanpa Jendela pada FFI 2011. [rk]