ThePhrase.id – Hari ini adalah Hari Pahlawan. Diperingati tiap 10 November. Tahun ini merupakan peringatan ke-62, sejak pertama kali ditetapkan melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.
Hari Pahlawan digelar untuk memperingati Pertempuran Surabaya yang terjadi pada 1945. Ketika itu para tentara dan milisi Indonesia prokemerdekaan, berperang melawan militer Britania Raya yang diboncengi Belanda.
Kita semua takzim dengan para pejuang sekaligus pahlawan yang dulu berperang untuk mencapai dan mempertahankan kemerdekaan. Sampai kapanpun!
Kontingen Indonesia di Tokyo 2020 - Foto AFP
Sekarang di era modern peperangan berlangsung di arena olahraga. Bersaing menjadi yang terbaik dan terhebat, demi harkat serta martabat bangsa.
Bicara soal pahlawan di ajang olahraga, Indonesia sudah selayaknya berterima kasih kepada para peraih medali di Olimpiade. Pesta olahraga dunia yang begitu bergengsi. Karena lewat pencapaian medali mereka, Indonesia menjadi salah satu negara yang diperhitungkan di kancah dunia.
Terus siapa saja pahlawan medali Indonesia di Olimpiade? Berikut disajikan para peraih medali itu, khususnya di medali paling bergengsi, yaitu emas:
Susi Susanti
Susi Susanti dan Alan Budikusuma - Foto Repro Republika
Dia adalah orang pertama di Indonesia yang menyabet medali emas Olimpiade. Momennya berlangsung pada Barcelona 1992. Susi Susanti menjadi juara tunggal putri bulu tangkis.
Alan Budikusuma
Karena final tunggal putra dimainkan setelah tunggal putri, maka Alan Budikusuma menjadi orang kedua di Indonesia yang medapat medali emas di Olimpiade. Ajangnya masih sama, yaitu Barcelona 1992. Alan Budikusuma meraih medali emas tunggal putra, setelah di final mengalahkan Ardy B. Wiranata, dalam all indonesian final.
Ricky Subagja/Rexy Mainaky
Berikutnya adalah Olimpiade Atlanta 1996. Indonesia mendapatkan medali emas, masih dari bulu tangkis. Adalah ganda putra Ricky/Rexy yang merebut medali emas, usai pertemuan sengit melawan pasangan Malaysia.
Giliran di Olimpiade Sydney 2000, Indonesia meraih medali emas lewat ganda putra bulu tangkis Tony/Candra. Mereka melanjutkan tradisi medali emas dari cabor bulu tangkis. Tapi sekarang Tony Gunawan sudah menjadi WN Amerika Serikat.
Taufik Hidayat
Tradisi medali emas dilanjutkan Taufik Hidayat, dari nomor tunggal putra bulu tangkis di Olimpiade Athena 2004. Dalam Olimpiade ke-100 tahun itu Taufik Hidayat berhasil mempertahankan nama harum Indonesia di pentas internasional.
Hendra Setiawan/Markis Kido
Ganda putra bulu tangkis kembali berhasil menjadi pahlawan Indonesia. Kali ini Hendra Setiawan/Markis Kido yang mampu mengantarkan Indonesia naik podium terhormat, untuk mengibarkan Merah-Putih dan Indonesia Raya berkumandang di Olimpiade Beijing 2008. Beberapa waktu lalu Markis Kido telah berpulang karena serangan jantung.
Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad
Tontowi - Liliyana - Foto Getty Images
Setelah tradisi emas terputus di Olimpiade London 2012, Indonesia kembali memiliki pahlawan di Olimpiade Rio 2016. Medali emas berhasil didapat lewat nomor ganda campuran, Tontowi/Liliyana.
Greysia Polii/Apriyani Rahayu
Medali emas Olimpiade kembali didapat, terbaru dari Tokyo 2020. Ganda putri Greysia/Apriyani berhasil membuat rakyat Indonesia terharu, karena dua pahlawan wanita berhasil merebut medali emas.
Di luar medali emas yang sudah diulas, berikut adalah para peraih medali buat Indonesia di Olimpiade, yang tetap layak kita anggap sebagai pahlawan. Berikut nama-namanya:
• Lilies Handayani/Nurfitriyana Saiman/Kusuma Wardhani (Perak, Panahan, Seoul 1988)
• Ardy B. Wiranata (Perak, Bulu Tangkis, Barcelona 1992)
• Eddy Hartono/Rudy Gunawan (Perak, Bulu Tangkis, Barcelona 1992)
• Hermawan Susanto (Perunggu, Bulu Tangkis, Barcelona 1992)
• Mia Audina (Perak, Bulu Tangkis, Atlanta 1996)
• Susi Susanti (Perunggu, Bulu Tangkis, Atlanta 1996)
• Antonius Ariantho/Denny Kantono (Perunggu, Bulu Tangkis, Atlanta 1996)
• Raema Lisa Rumbewas (Perak, Angkat Besi, Sydney 2000)
• Tri Kusharjanto/Minarti Timur (Perak, Bulu Tangkis, Sydney 2000)
• Hendrawan (Perak, Bulu Tangkis, Sydney 2000)
• Sri Indriyani (Perunggu, Angkat Besi, Sydney 2000)
• Winarni Binti Slamet (Perunggu, Angkat Besi, Sydney 2000)
• Raema Lisa Rumbewas (Perak, Angkat Besi, Athena 2004)
• Eng Hian/Flandy Limpele (Perunggu, Bulu Tangkis, Athena 2004)
• Sony Dwi Kuncoro (Perunggu, Bulu Tangkis, Athena 2004)
• Nova Widianto/Liliyana Natsir (Perak, Bulu Tangkis, Beijing 2008)
• Raema Lisa Rumbewas (Perunggu, Angkat Besi, Beijing 2008)