
ThePhrase.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengkritik praktik politik uang yang kerap dijalankan oleh politisi agar bisa menang pada Pemilu.
Menurut Hasto, pemimpin yang menjalankan politik uang kerap kali tersandera ketika memenangkan Pemilu. Dia menyinggung watak Kompleks Industri Politik atau Political Industrial Complex yang jadi penyebab begitu banyak calon kepala daerah yang ketika terpilih, tersandera oleh investor politik.
"Akibatnya ketika terpilih, terjadi kecenderungan penyalahgunaan kekuasaan melalui korupsi untuk mengembalikan modal dan pinjaman,” kata Hasto Saat memberikan pengarahan dalam Konferensi Daerah (Konferda) dan Konferensi Cabang (Konfercab) serentak di Pekanbaru, Riau, Sabtu (22/11).
Hasto menegaskan bahwa uang bukan segalanya di dalam kontestasi politik. PDIP disebut memiliki strategi dan arah baru, yakni menjadikan rakyat sebagai faktor utama kemenangan di Pemilu.
Dia menyampaikan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri selalu menegaskan untuk memperkuat akar rumput, menyalakan semangat juang, dan jangan masuk zona nyaman.
"Ketua Umum selalu mengingatkan bahwa PDI Perjuangan adalah partai yang bergerak ke bawah, bukan partai elite kekuasaan," katanya.
Sebagai inspirasi nyata bahwa modal bukanlah segalanya, dirinya mengeksplorasi kemenangan Zohran Mamdani, seorang imigran Muslim yang berhasil terpilih sebagai Wali Kota New York, Amerika Serikat.
Meski seorang minoritas di New York, dia menyebutkan Mamdani bisa terpilih punya prinsip dalam politik, yakni berani menentang arus sebagai watak sejati anak muda.
Hasto pun memerinci perbandingan dana kampanye yang timpang, di mana Mamdani hanya mengantongi sekitar 40 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dari donatur kecil, jauh dibandingkan lawan politiknya yang memiliki 350 miliar dolar AS.
Namun, disebutkan bahwa Mamdani menang dengan menawarkan tiga nilai dasar, yaitu keadilan sosial, anti-oligarki, dan organisasi rakyat.
"Kampanye Mamdani sangat jelas, yakni We don't need billionaires in our democracy. Ini relevan bagi Indonesia saat politik uang dan oligarki makin menguat," tutur Hasto.
Berdasarkan inspirasi Mamdani dan pesan Megawati, ia mengumumkan strategi baru PDIP, yakni kekuatan sejati dari politik bukan merupakan dana, melainkan pergerakan yang menyatu dengan kekuatan rakyat.
Dia juga meminta agar kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) terbuka untuk semua kader, termasuk untuk ide dan kritik, sehingga jangan menjadi partai yang feodal dan antikritik. (M Hafid)