ThePhrase.id – Masyarakat Indonesia pasti tak asing dengan stiker 'Happy Family' yang kerap ditempel di kaca belakang mobil. Tahukah kamu, stiker dengan gambar anggota keluarga tersebut sebenarnya berbahaya?
Dipasang tak hanya di Indonesia, stiker ini telah memakan banyak korban di berbagai belahan dunia. Pasalnya, stiker ini dapat memberitahukan informasi pribadi keluarga seperti anggota keluarga, struktur, profesi, bahkan hingga nama.
Semua tergantung pada informasi yang tertera di stiker. Ada stiker yang hanya menampilkan ilustrasi keluarga seperti stickman tanpa nama, tetapi ada juga yang berwarna dan memperlihatkan pakaian per anggota keluarga yang menunjukkan profesinya, seperti tentara, dokter, koki, dan lain-lain.
Bahkan, beberapa penjual stiker juga menawarkan gambar lebih lengkap seperti hobi masing-masing anggota keluarga yang digambarkan dengan simbol seperti anak kecil yang bersebelahan dengan bola berarti memiliki hobi bermain bola dan semacamnya.
Ilustrasi stiker Happy Family di kaca belakang mobil. (Foto: familystickers.com)
Dengan memperlihatkan dan memberitahukan profesi, nama tiap anggota keluarga hingga hobi masing-masing anggota keluarga, berarti stiker tersebut turut memberikan informasi yang dapat diinterpretasikan lebih dalam oleh orang-orang yang berniat jahat.
Sayangnya, belum banyak orang yang tahu dan mengerti hal ini. Banyak orang yang memasang stiker ini dengan tujuan memperlihatkan kerukunan keluarga. Atau, rasa bangga dan kasih sayang berada dalam keluarga tersebut.
Tetapi, stiker yang ditempel dengan tujuan yang tidak berbahaya tersebut malah dapat menyimpan risiko besar dan dapat membuat keluarga berada dalam bahaya.
Contoh kasus stiker Happy Family
Salah satu contoh kasus terjadi di Florida, Amerika Serikat. Dilansir dari Dailymail, Rabu (28/12/22), seorang wanita bernama Kathleen Wiggins menjadi sasaran orang jahat sebab memasang stiker Happy Family di kaca mobil.
Tertera pada stiker tersebut bahwa anggota keluarganya berisikan ayah yang berprofesi sebagai tentara angkatan laut, ibu yaitu dirinya, dua orang anak yang masih kecil, dan anjing peliharaan. Dari situ, penjahat dapat memprediksi pergerakan keluarga Kathleen.
Ayah yang bekerja sebagai tentara angkatan laut diperkirakan lebih banyak bertugas di luar rumah. Sedangkan dua orang anak kecil tentunya tak bisa menjadi penjaga keluarga, demikian pula dengan anjing peliharaan rumahan.
Dengan spekulasi tersebut, penjahat dapat melancarkan misi jahat seperti mencuri isi rumah, atau bahkan menculik anak yang berada di rumah tersebut. Misi dapat dilangsungkan di siang hari, ketika sang anak diperkirakan tengah berada di sekolah, sehingga sang ibu berada di rumah hanya dengan anak bayi dan anjing peliharaannya.
Kata pakar kriminolog
Dilansir dari Dailymail, seorang kriminolog dari Bond University yang juga merupakan mantan polisi bernama Terry Goldsworthy mengatakan bahwa stiker seperti ini mirip dengan berbagi informasi di media sosial.
Ia juga mengatakan bahwa ketika seseorang melihat stiker tersebut, ada kemungkinan bahwa orang tersebut akan menggunakannya dengan motif tersembunyi. Bahkan, bisa saja orang yang tak punya motif jadi memiliki motif untuk melakukan perbuatan jahat ketika melihatnya.
"Mereka tahu struktur keluarga Anda, mobil Anda, dan di mana Anda tinggal. Sehingga dengan hanya stiker tersebut yang mungkin terlihat tak begitu penting, semuanya dapat disimpukan," ujarnya. [rk]