lifestyleRelationship

Hubungan Penuh Tarik Ulur? Kenali Tanda-tanda Disorganized Attachment Style!

Penulis Ashila Syifaa
Aug 02, 2025
Ilustrasi hubungan dengan dissorganized attachement style. (Foto: Freepik.com)
Ilustrasi hubungan dengan dissorganized attachement style. (Foto: Freepik.com)

ThePhrase.id - Setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda dalam menjalin hubungan romantis, hal ini disebut sebagai attchment style atau gaya ketertarikan. Maka setiap individu memiliki reaksi dan kebiasan yang berbeda dalam menghadapi dan menjalani hubungan. Namun, dari empat attachment style salah satu yang dibilang cukup sulit untuk dihadapi adalah disorganized attachment.

Lalu apa yang dimaksud dengan disorganized attachment style?

Disorganized attachemnet adalah attachment style yang terbentuk dari pengalaman masa kecil dengan pengasuh utama, di mana ketakutan yang dirasakan merupakan aspek utama dalam perkembangannya.

Hal ini dapat terbentuk karena kelangsungan hidup anak sangat bergantung dengan pengasuh, sehingga dia selalu mencari keamanan dari pengasuh. Namun, permasalahan akan muncul ketika sumber keamanan menjadi sumber ketakutan.

Rasa ketakutan itu dapat muncul ketika sang anak menjadi korban pengalaman yang traumatis dengan sang pengasuh. Misalkan, ketika anak mengalami kekerasan verbal, fisik, maupun seksual atau bisa juga ketika anak menjadi saksi perilaku pengasuh terhadap orang lain.

Pengalaman itu menimbulkan rasa ketidakpercayaan terhadap pengasuh yang membuat anak sadar bahwa pengasuh sudah tidak bisa diandalkan untuk kebutuhan fisik atau emosional.

Tak hanya itu, karena perilaku pengasuh yang tidak bisa ditebak oleh anak, mereka akan sulit untuk beradaptasi dan tidak akan mengetahui apa yang akan terjadi. Sehingga, anak tidak bisa menentukan apa yang dibutuhkan dari pengasuh, terkadang anak menginginkan kedekatan tetapi juga menjauh karena perasaan takut yang muncul.

Pengalaman ini dapat tumbuh seiring tumbuh dewasa, hingga menimbulkan masalah dalam membangun hubungan romantis. Pada umumnya, orang dengan disorganized attachment style cenderung tak memiliki pendirian. 

Mereka menginginkan untuk dicintai dan mencintai, namun juga memiliki ketakutan untuk membiarkan orang lain masuk ke dalam hidup mereka. Mereka percaya, tetapi sekaligus takut bahwa orang terdekatlah yang justru akan menyakiti mereka.

Orang dengan disorganized attachment style selalu menantikan penolakan, kekecewaan, dan rasa sakit dari menjalin hubungan. Bagi mereka hal ini adalah hal yang tidak bisa dihindari. Namun, sebenarnya mereka tidak menolak kedekatan emosional, melainkan takut akan hal tersebut.

Salah satu tanda seseorang memiliki gaya disorganized attachment adalah sulit untuk percaya bahwa pasangannya akan mencintai dan mendukung mereka apa adanya. Bahkan, ketika tidak ada tanda-tanda, ia mulai bersikap seolah-olah hubungan itu memang akan berakhir, hingga pada akhirnya hal itu benar-benar terjadi.

Beberapa ciri umum yang dapat dilihat pada orang dewasa antara lain:

  • Memiliki harga diri yang rendah atau sering mengkritik diri sendiri.
  • Cenderung tidak mudah percaya kepada orang lain.
  • Kesulitan dalam mengelola emosi secara sehat.
  • Sulit mempertahankan hubungan jangka panjang atau ragu untuk terlibat dalam hubungan yang berkomitmen.
  • Menunjukkan perilaku yang tidak konsisten dalam hal kasih sayang, komunikasi, dan keterlibatan dengan orang-orang terdekat.

Jika kamu memiliki pasangan dengan ciri-ciri di atas, untuk menghadapinya memang membutuhkan kesabaran dan pemahaman yang mendalam. Tak jarang orang dengan disorganized attachment style menunjukan perilaku yang membingungkan. Cara terbaik untuk menghadapinya adalah dengan membangun ruang yang aman secara emosional, membangun komunikasi yang jujur dan konsisten, serta tidak merespons secara reaktif ketika mereka menarik diri. [Syifaa]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic