leader

Ifandi Khainur Rahim, Dirikan Startup Satu Persen Masuk Forbes 30 Under 30 Asia 2021

Penulis Rahma K
Dec 20, 2021
Ifandi Khainur Rahim, Dirikan Startup Satu Persen Masuk Forbes 30 Under 30 Asia 2021
ThePhrase.id - Pada daftar Forbes 30 under 30 Asia 2021 yang dirilis pertengahan tahun ini, terdapat beberapa pemuda dari Indonesia yang masuk di dalamnya. Salah satunya adalah Ifandi Khainur Rahim, pendiri dari Satu Persen.

Satu Persen adalah sebuah startup pendidikan yang mengajarkan pengetahuan dan kemampuan penting dalam hidup yang belum diajarkan di sekolah dan masyarakat luas. Startup ini berfokus pada pendidikan dan juga self-development.

Ifandi atau yang lebih akrab dipanggil Evan memulai Satu Persen pada tahun 2018 sebagai sebuah channel youtube yang membagikan konten self-development, kesehatan mental, pendidikan, hingga filsafat. Ia merupakan sarjana Psikologi dari Universitas Indonesia (UI), maka dari itu topik terkait kesehatan mental dan self-development menjadi hal yang ia geluti.

Ifandi Khainur Rahim. (Foto: fobes.com)


Selain topik terkait psikologi, Evan juga memiliki ketertarikan dan kesukaan pada dunia pendidikan. Hingga akhirnya di tahun 2019 bersama rekannya yang bernama Rizky, Evan menjadikan Satu Persen sebagai startup.

"Satu Persen dimulai ketika aku melihat di Indonesia benchmark test seperti PISA itu hasilnya nggak setinggi skor di negara lain. Hal ini bisa terjadi karena banyak hal yang menurutku penting tapi kurang diajarkan di sekolah dan juga berkaitan dengan produktivitas masyarakat. Nah, Satu Persen hadir untuk menyelesaikan masalah itu," ungkap Evan dilansir dari Zetizen Jawapos.

Tujuan besar dari startup ini adalah keinginan agar semua orang berdaya dengan memiliki identity-aware, active problem solver, dan growth mindset. Tujuan ini diterapkan dari keresahan kedua founder terkait permasalahan mental health dan self-development di Indonesia.

Satu Persen mengajarkan kemampuan dan hal penting dalam menjalani hidup. Karena menurut startup ini, setiap orang berhak berkembang, setidaknya 1% setiap hari menuju #HidupSeutuhnya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Satu Persen bahkan memiliki kurikulum sendiri yang dikemas menjadi produk dan layanan seperti konseling, kelas online, mentoring, webinar, dan tes online gratis. Selain itu, Satu Persen juga memiliki layanan Satu Creative Agency dan training skill dasar psikologis.

Ifandi Khainur Rahim. (Foto: youtube/Satu Persen)


Sejak didirikannya hingga sekarang, Satu Persen telah mengadakan lebih dari 25 topik webinar dan kelas online, memiliki lebih dari 1 juta pengikut di media sosial, memiliki lebih dari 40 mentor dan psikolog, dan juga telah membimbing lebih dari 10 ribu orang menuju #HidupSeutuhnya.

Lulus pada tahun 2019, Evan sendiri membuat channel youtube Satu Persen pertama kali ketika masih duduk di bangku kuliah. Ia merupakan mahasiswa yang sangat aktif, baik di organisasi dalam kampus, maupun magang di luar kampus.

Tetapi, ia menggambarkan dirinya sebagai 'siswa blangsak' saat ia masih SMA. Hobinya hanya bermain game online. Saat hendak masuk kuliah, ia bertekad untuk bertransformasi dan mencoba belajar lebih giat. Kerja keras tak mendustakan hasil, ia diterima di salah satu kampus ternama di Indonesia.

Di UI, ia aktif sebagai ketua angkatan, koordinator keilmuan Ikatan Lembaga Mahasiswa Psikologi Indonesia (ILMPI), hingga menjadi Ketua BEM Fakultas Psikologi UI di tahun 2018. Berbagai kepanitiaan juga ia ikuti tiap semesternya. Yang lebih hebatnya lagi, ia berhasil merampungkan studinya hanya dalam waktu 3,5 tahun.

Ifandi Khainur Rahim. (Foto: youtube/Satu Persen)


Tak hanya di kampus, Evan juga aktif beraktivitas di luar kampus. Ia pernah menjadi Government Relations Intern di Ruangguru.com (2017), Assessment Management Intern di Assessment Center Indonesia (ACI Telkom) (2018), Business Development di IBUNDA.ID (2018-2019), hingga Contenct Writer and Video Producer dan Product Manager di Zenius.

Lantas, bagaimana Evan membagi waktunya dengan baik? Terlebih lagi, ia dapat mendirikan sebuah channel youtube yang kemudian berkembang menjadi startup, selagi menjalankan organisasi dan magang-magang tersebut.

"Intinya adalah menyeimbangkan pendidikan dengan terus belajar, banyak bergaul, dan networking. Dan pastinya have fun serta tidur yang cukup," ungkap Evan.

Selain kecintaannya terhadap dunia pendidikan, pengembangan diri, berorganisasi dan belajar, Evan juga merupakan pribadi yang gemar menulis. Ia memiliki sebuah blog pribadi yang mana ia senang menulis berbagai artikel di dalamnya. Ia juga menguasai teknis-teknis pembuatan video dari mendirikan youtube Satu Persen pertama kali. [rk]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic