ThePhrase.id – Film yang dibintangi Iko Uwais baru saja tayang secara global melalui platform streaming Netlix pada 17 Februari 2022. Film yang berjudul Fistful of Vengeance ini merupakan film Amerika Serikat yang bergenre supernatural, action, dan thriller.
Iko yang memerankan karakter Kai Jin merupakan pemeran utama dalam film tersebut dan memerankan banyak adegan pertarungan. Sebagai seorang aktor, Iko memang dikenal sebagai aktor yang mahir memainkan adegan pertarungan dengan sangat baik.
Hal ini dibuktikan dengan berbagai film aksi yang ia bintangi. Mulai dari Merantau (2009) yang menjadi film debutnya, The Raid (2012), film yang membesarkan namanya, hingga film-film Hollywood seperti Beyond Skyline (2017), dan Mile 22 (2018).
Iko Uwais. (Foto: iko.uwais)
Deretan Film Iko Uwais
Yap, pria bernama asli Uwais Qorny ini merupakan salah satu artis dan aktor Indonesia yang telah Go International dan memerankan berbagai film Hollywood bersama dengan aktor-aktor ternama.
Film Hollywood pertamanya adalah Man of Tai Chi (2013) yang merupakan garapan aktor Keanu Reeves yang juga berperan pada film ini. Meski bukan memerankan pemeran utama, tetapi namanya telah mengharumkan Indonesia dengan masuk ke perfilman Hollywood.
Setelah Man of Tai Chi, pria kelahiran tahun 1983 ini kembali mendapatkan peran pada salah satu film ternama sepanjang masa, yakni Star Wars. Pada film Star Wars: The Force Awakens (2015), Iko berperan cameo sebagai anggota dari organisasi kriminal Kanjiklub Gang.
Iko Uwaispada film Fistful of Vengeance. (Foto: iko.uwais)
Barulah melalui Beyond Skyline (2017), Iko mendapatkan salah satu peran utama, juga bersama artis Hollywood seperti Frank Grillo. Iko kemudian dipercaya untuk membintangi film Hollywood keempatnya, yakni Mile 22 (2018) bersama aktor Hollywood kondang Mark Wahlberg.
Di tahun 2019, pria asal Jakarta ini dicasting pada serial aksi berjudul Wu Assassins sebagai Kai Jin. Film ini menjadi serial televisi pertamanya dan tayang di platform streaming global, Netflix. Memiliki peran yang luar biasa, Iko kembali memerankan Kai Jin pada sekuel Wu Assassins yang digarap menjadi sebuah film berjudul Fistful of Vengeance.
Membitangi sederet film aksi bukanlah hal yang mudah. Ia tak begitu saja mendapatkan peran-peran pada film Hollywood tersebut. Iko memiliki latar belakang bela diri asal Indonesia, yakni pencak silat yang kuat, sehingga ia dapat berperan dengan fantastis di film-film tersebut.
Iko Uwais. (Foto: iko.uwais)
Latar Belakang Pencak Silat
Ia bahkan memerankan peran dalam film pertamanya karena seorang sutradara melihat bakatnya yang sedang berlatih pencak silat pada tahun 2007. Sutradara tersebut adalah Gareth Evans, yang kala itu sedang melaksanakan proses syuting untuk film dokumenter silat di tempat Iko bersekolah. Orang yang sama juga menyutradarai The Raid 1 dan 2 karena terkesima dengan karisma dan bakat Iko.
Ternyata, sejak berusia 10 tahun Iko Uwais telah menekuni seni bela diri pencak silat. Ia belajar di perguruan asuhan sang paman, Tiga Berantai. Silat yang ia tekuni adalah yang beraliran Betawi, karena dirinya dibesarkan di lingkungan Betawi.
Setelah bertahun-tahun menekuni pencak silat, akhirnya Iko menjadi atlet silat yang telah berlaga di berbagai kejuaraan. Ia pernah meraih peringkat ketiga pada turnamen pencak silat tingkat DKI Jakarta (2003), dan menjadi pesilat terbaik dalam kategori demonstrasi pada Kejuaraan Silat Nasional (2005).
Iko Uwais. (Foto: iko.uwais)
Tak hanya pencak silat, Iko juga menyukai olahraga sepak bola sejak kecil. Ia bermain sebagai gelandang dari Liga-B klub sepak bola Indonesia. Sejatinya, Iko ingin menekuni juga sepak bola selain silat. Nahas, sekolah sepak bola tempatnya mengasah kemampuan kemudian bangkrut. Sehingga, ia lebih menekuni pecak silat.
Iko menjadi atlet mewakili DKI Jakarta, dan Indonesia untuk melakukan pertukaran budaya dalam olahraga ke luar negeri. Ia telah menjajal ke negara tetangga seperti Laos, hingga negara adidaya seperti Inggris, Rusia, dan Perancis.
Di sela-sela kesibukannya sebagai atlet, Iko juga merangkap menjadi seorang sopir. Ia tak malu melakoni pekerjaan sebagai sopir sebuah perusahaan telekomunikasi demi menambah pendapatan untuk kebutuhan sehari-hari. Dari tahun 2006 hingga 2008 ia menajalani pekerjaan nyopir, hingga akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri ketika akan menggarap film pertamanya dengan Gareth Evans. [rk]