leader

Inspiratif! Dari SPG Chicken Nugget, Irawati Puteri Diterima S2 di Stanford University

Penulis Rahma K
Mar 01, 2023
Inspiratif! Dari SPG Chicken Nugget, Irawati Puteri Diterima S2 di Stanford University
ThePhrase.id – Baru-baru ini Irawati Puteri menghebohkan media sosial karena diterima di Stanford University untuk studi S2 pada program Analisis Kebijakan Pendidikan Internasional.

Bukan hanya diterima di kampus terbaik ketiga di dunia, Ira juga diterima di kampus ternama dunia lainnya seperti Cornell University Law School, University of Pennsylvania Carey Law School, hingga University of Michigan Law School. Tetapi dirinya memutuskan untuk memilih Stanford University.

Hal yang membuat berita tentang diterimanya Ira di Stanford University viral adalah karena dirinya pernah menjadi SPG salah satu brand chicken nugget di Pekan Raya Jakarta (PRJ). Ira mengunggah informasi tersebut di laman Twitter pribadinya.

https://twitter.com/irawatiputeri/status/1629473527903703040

Dibesarkan di keluarga yang kurang berada


Pada utas dibagikannya, ia mengatakan bahwa dirinya berasal dari keluarga yang kurang berada. Sang ayah merupakan seorang yatim piatu di usia 9 tahun dan harus berhenti sekolah untuk menyambung hidup.

Sang ibu juga harus berhenti sekolah di usia 16 tahun agar saudara-saudaranya dapat melanjutkan pendidikan, menggantikan dirinya. Dengan tingkat pendidikan kedua orang tuanya tersebut, Ira mengatakan hidupnya sulit.

Ia dibesarkan di lingkungan yang kumuh di Jakarta. Dirinya juga terbiasa untuk membagi porsi makanan menjadi lima. Ia tak luput menceritakan bahwa ia hanya dapat menyantap daging sapi satu tahun sekali ketika Idul Adha.

Irawati Puteri. (Foto: Instagram/irawatiputeri)

Menjadi tulang punggung keluarga


Sejak masih duduk di bangku SMA, ia harus menjadi tulang punggung keluarga dengan mencari berbagai pemasukan. Salah satu pemasukannya kala itu adalah dengan menjadi SPG salah satu brand chicken nugget. Ira mengatakan, ia menjadi SPG karena saat itu belum banyak opsi side hustle yang dapat dilakukan di luar mengajar les. Ia juga mengatakan bahwa menjadi SPG agar bisa membayar kontrakan.

Pemasukan lain yang membantunya mendapatkan uang  adalah dengan mengikuti berbagai lomba dan kompetisi akademik. Ia juga mencari uang tambahan dengan mengajar les dan menjadi tutor. Dari situ lah dirinya justru jatuh cinta pada bidang pendidikan.

Ia terus mengejar pendidikannya dan berhasil di terima di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI). Selama mengenyam pendidikan di FHUI Ira tidak tinggal diam. Ia melakukan sampingan mengajar di Ruangguru, dan mulai bekerja kantoran di law firm sembari berkuliah.

Irawati Puteri. (Foto: Instagram/irawatiputeri)

Pekerjaan dan karier


Setelah empat tahun setengah mendalami ilmu di FHUI, Ira akhirnya lulus dengan nilai top 2% di kelasnya. Ia juga lulus dengan berbagai prestasi dan pengalaman seperti pada perlombaan debat yang mengantarnya menjadi Ketua Debat Hukum Organisasi Debat FH UI.

Dengan berbagai pengalaman di bidang hukum yang ia miliki, Ira melanjutkan kariernya di bidang hukum. Kariernya di bidang hukum ia mulai saat masih kuliah di HFW Rahayu & Partners sebagai legal intern. Kemudian ia turut mengajar di Ruangguru, menjadi legal insight writer di Legal Centric Indonesia, hingga menjadi legal assistant dan associate di UMBRA.

Setelah lulus ia bekerja di law firm Rahayu & Partners sebagai junior partner, tetapi setelah lebih dari satu tahun setengah memutuskan untuk keluar dan mengejar passion-nya di bidang pendidikan.

Ia kemudian bergabung dengan GovTech Edu sebagai legal and policy manager. GovTech Edu sendiri  merupakan salah satu perusahaan hybrid milik pemerintah dan swasta yang secara langsung membantu Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia untuk mengimplementasikan transformasi teknologi digital untuk meningkatkan pendidikan.

Irawati Puteri. (Foto: Instagram/irawatiputeri)


Di luar karier profesionalnya, Ira juga dikenal pribadi yang senang berorganisasi dan berbagi. Ia mendirikan EstafetKebaikan di tahun 2018, sebuah organisasi yang mendanai pendidikan anak jalanan dan menyelenggarakan lokakarya soft skill gratis.

Ia juga memimpin produksi BukuBaik: Membagi Dimensi Fortuna Senandika, sebuah kompilasi karya seni kolaboratif untuk amal yang menyuarakan isu berbasis gender dan kekerasan rumah tangga.

Bahkan, ia juga merupakan seorang penulis puisi yang karyanya telah terbit, dan seorang penata rias (makeup artist) yang bersertifikat. Ira juga memiliki minat yang luas dalam bidang seni seperti melukis, merangkai bunga, balet, dan masih banyak lagi.

Pendidikan jalan keluar kemiskinan


Irawati Puteri. (Foto: Instagram/irawatiputeri)


Perjalanannya yang tak mudah ini menyadarkan sesuatu di dalam dirinya, yakni pendidikan adalah satu-satunya cara bagi dirinya untuk keluar dari lingkaran kemiskinan. Maka dari itu, ia berusaha lebih keras untuk unggul dalam studinya, dan tetap melakukan hal sampingan untuk menghidupi keluarganya.

"Sejak usia dini, saya menyadari bahwa pendidikan adalah satu-satunya cara saya untuk keluar dari lingkaran kemiskinan dan menyusun kembali masa depan keluarga saya," tulisnya.

Ira juga mengatakan bahwa dengan pendidikan ia mendapatkan berbagai kesempatan yang ia sebut dengan 'kesempatan ajaib' serta hak-hak istimewa yang membuatnya mencapai berbagai hal yang sebelumnya tidak bisa ia akses.

Maka dari itu, Ira ingin melanjutkan studinya ke jenjang S2 untuk kembali menambah ilmunya di bidang pendidikan dan juga hukum. Hebatnya, ia diterima di program studi International Education Policy Analysis, program yang dikatakan hanya menerima 20 murid dalam satu angkatan dan belum ada orang Indonesia yang pernah belajar di jurusan tersebut. [rk]

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic