Inspiratif! Ini Kiprah Nadia Sofia Habibie, Penerus Warisan Habibie & Ainun yang Aktif Suarakan Keberlanjutan Lingkungan

ThePhrase.id – Banyak orang mungkin merasa terbebani ketika harus hidup di bawah bayang-bayang sosok besar. Namun bagi Nadia Sofia Habibie, cucu dari Presiden ketiga Indonesia, B. J. Habibie dan Ibu Negara Hasri Ainun, hal itu justru ia pandang sebagai sebuah anugerah dan amanah yang dijalani dengan ketulusan hati.

Baru-baru ini, sosok Nadia Sofia Habibie masuk dalam daftar bergengsi Prestige 40 Under 40. Dalam daftar ini, ia bersanding dengan sejumlah sosok inspiratif dari Indonesia lainnya yang berusia di bawah 40 tahun dan menjalani karier di berbagai perusahaan yang terus berkembang.

Nadia, sebagai Direktur Eksekutif Yayasan Habibie & Ainun memiliki peran dalam menjembatani kenangan dan nilai-nilai masa lalu untuk menginspirasi generasi muda. Di bawah kepemimpinannya, Nadia mentransformasi yayasan tersebut sebagai wadah pengetahuan kolektif nasional. 

Selain disibukkan mengelola Yayasan Habibie & Ainun melalui Wisma Habibie & Ainun—kediaman Presiden ke-3 Indonesia—sebagai Direktur Eksekutif, serta menjabat sebagai Sekretaris Direksi di The Habibie Center, Nadia juga merupakan sosok yang aktif dalam bidang keberlanjutan lingkungan.

Dengan tujuan mendorong kesadaran dan aksi terhadap perubahan iklim, The Habibie Center yang bekerja sama dengan Society of Renewable Energy meluncurkan buku yang berjudul "Climate Action 101: Indonesia's Guide for Newbies".

Melalui buku ini, Nadia mengajak generasi muda untuk lebih peduli dan terlibat secara aktif dan nyata dalam berbagai inisiatif iklim demi menjaga kelestarian bumi dan masa depan generasi selanjutnya.

"Baik dalam menjaga warisan Habibie & Ainun maupun menghadapi masa depan planet kita, saya melihat peran saya sebagai penghubung antar generasi, menjaga masa lalu sembari memberdayakan masa kini untuk membangun masa depan yang lebih bijak dan berkelanjutan," tuturnya, dikutip dari laman Prestige Online.

Lebih dari meluncurkan buku tersebut, Nadia juga berkontribusi dalam aksi nyata menyuarakan keberlanjutan lingkungan melalui berbagai forum keberlanjutan lingkungan. Tercatat, ia didapuk menjadi moderator dari berbagai forum dari yang berskala nasional hingga internasional seperti International Economic Summit 2025 dan International Sustainability Forum (IISF) 2025 yang digelar pada bulan Oktober 2025 di Jakarta.

Selain menjadi moderator, ia juga rajin hadir di berbagai acara yang berkaitan dengan keberlanjutan seperti Pre-Launch II ICCF 2025 untuk berbagi aspirasi kepada generasi muda tentang green jobs, hingga Indonesia Youth Sustainability Forum (IYSF) 2025 sebagai seorang advokat dengan membagikan perspektifnya tentang masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Terinspirasi dari sang kakek, dalam setiap langkahnya, Nadia berharap dapat menjalani setiap harinya seperti B.J. Habibie yang selalu berkata padanya "Apa gunanya menjadi unggul kalau saya tidak bisa memberi kembali ke keluarga, masyarakat, dan negara?".

Sejak kepergian sang Bapak Teknologi Indonesia, kata-kata tersebut terus terngiang di telinga dan hatinya. Sehingga, ia mantap untuk menjalankan hidupnya dengan penuh tanggung jawab sebagai warrior aksi iklim, perempuan dan ibu, serta wirausahawan sosial.

Ke depannya, Nadia bertekad untuk memperluas warisan Habibie & Ainun melampaui dinding Wisma Habibie & Ainun. Ia juga berkeinginan untuk memposisikan Indonesia sebagai suara global dalam solusi iklim karena baginya, ia tak perlu memilih antara sejarah atau masa depan, karena keduanya dapat ia bawa bersamaan. [rk]