leader

Isyana Sarasvati, Menulis Lagu Sejak SD, Kuliah Musik di Singapura dan Inggris

Penulis Rahma K
Sep 16, 2021
Isyana Sarasvati, Menulis Lagu Sejak SD, Kuliah Musik di Singapura dan Inggris
ThePhrase.id – Isyana Sarasvati telah menulis lagu sejak SD dan bahkan melanjutkan kuliah musik di Singapura dan Inggris. Isyana memang dikenal pandai menciptakan dan menulis lagu, bahkan sejak usianya 7 tahun.

Isyana kecil diajarkan musik hingga ia melanjutkan studi jenjang tingginya pada bidang musik. Ia menjalani pendidikan musik secara formal pada Nanyang Academy of Fine Arts, Singapura dan Royal College of Music, Inggris. Bahkan sebelum menempuh pendidikan musik formal Isyana sering mengikuti berbagai kompetisi musik.

Sejak kecil, Isyana telah memiliki ketertarikan pada musik. Hal ini didorong oleh sang ibu yang merupakan guru musik. Bukan hanya menyanyi, perempuan kelahiran tahun 1993 ini juga mahir bermain piano, flute, biola, dan saksofon.

Isyana pada konser IJOC 2008 di Bunkamura Hall, Tokyo, Jepang. (Foto: youtube/Isyana Sarasvati)


Saat usianya 15 tahun, iya terpilih menjadi komposer terbaik dengan menciptakan komposisi lagu berjudul "Wings of Your Shadow". Lagu tersebut masuk dalam Top 12 electonics dari 3.500 peserta anak-anak dari seluruh dunia pada International Junior Original Concert. Di tahun yang sama yakni 2008, ia terpilih untuk konser pada IJOC 2008 di Bunkamura Hall, Tokyo, Jepang.

Sembari menjalani kuliahnya, Isyana kerap mengunggah cover lagu-lagu populer di tahun 2012-2014. Bakatnya ini dilirik oleh seorang produser dari Sony Music Indonesia. Meski sempat tak memberi kabar karena sedang fokus berkuliah, Isyana kemudian bergabung dengan Sony pada tahun 2014. Single pertamanya berjudul "Keep Being You" dirilis pada tahun 2014.

Sejak itu, Isyana mulai masuk pada dunia musik komersil sebagai penyanyi yang bergenre pop, R&B, dan jazz. Ia kerap berkolaborasi dengan penyanyi papan atas seperti Raisa, Afgan, Rendy Pandugo, dan masih banyak lagi.

Isyana Sarasvati. (Foto: Instagram/isyanasarasvati)


Namanya dikenal berkat single “Tetap Dalam Jiwa” yang ia rilis pada tahun 2015. Kini ia telah memiliki 3 album berjudul “Explore!” (2015), “Paradox” (2017), dan “Lexicon” (2019). Selain album, Isyana juga kerap mengeluarkan single yang kini jumlahnya telah puluhan.

Pada tahun 2018, Isyana terpilih menjadi penampil pertama pada Closing Ceremony Asian Games 2018 yang bertempat di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Ia menyanyikan lagu "Asia's Who We Are" yag disaksikan lebih dari 55.000 penonton. Isyana juga pernah terpilih menjadi pengisi soundtrack film Disney yakni Aladdin yang berjudul "A Whole New World" bersama Gamaliel Tapiheru.

Ketekunannya dalam bermusik mengantarkan Isyana pada keahliannya bermusik hingga sekarang. Pasalnya, saat kecil, dari umur 7 hingga 16 tahun, ia rajin berlatih selama 8 sampai 12 jam. Meskipun, Isyana dikelilingi oleh keluarga akademisi, ia mengikuti ‘nature’-nya untuk mendalami musik, ketimbang mengikuti langkah keluarganya menjadi akademisi.

Dilansir dari podcast Gita Wirjawan, ternyata Isyana merupakan orang yang kurang bisa mengekspresikan diri secara verbal. Tanpa ia sadari, sejak kecil, ia akan berlari kepada pianonya saat ia merasa sedih, marah, ataupun senang.

Isyana Sarasvati. (Foto: Instagram/isyanasarasvati)


"Aku menyadari musik itu adalah bahasa aku. Karena aku punya kelemahan dalam verbal. Aku merasa bahwa musik itu satu-satunya medium aku untuk bisa mengekspresikan hati dan pikiran. Dari kecil misalnya aku gak bisa ngomong, gak suka apa, lagi marah, lagi happy, secara bawah sadar larinya ke piano," ujar Isyana.

Bukan hanya saat kecil, kini Isyana juga kerap meluapkan perasaannya dengan bermain piano dan mengunggahnya di sosial media. Ia memainkan lagunya sendiri atau lagu lain, maupun nada hasil karangannya on the spot, sesuai dengan perasaannya saat itu.

Selain itu, Isyana juga kerap berbagi pengalaman dalam opera, karena dulunya sebelum masuk ke musik komersil, ia berbasis resital. Beberapa pengalaman operanya adalah NAFA Opera Scene di Singapura (2011, 2012), Opera Penggalan Kisah Tragedi Mei 1998 di Indonesia (2014), Opera "La Princesse Jaune" di Singapura (2014), dan tahun lalu muncul video Isyana mengikuti opera pada tahun 2017 dan 2018 sebagai sopran pada Opera Arias.

Isyana Sarasvati menyanyi opera. (Foto: youtube/Jakarta Sinfonietta)


Ia juga aktif menjadi penampil di festival musik seperti Java Jazz, We the Fest, Prambanan Jazz Festival, hingga Round Festival. Selain itu Isyana juga telah menggelar konsernya sendiri.

Kerja keras dan ketekunannya pada musik juga membuahkan berbagai penghargaan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Isyana pernah menerima penghargaan internasional dari Mnet Asian Music Awards sebagai Artis Asia Terbaik Idnonesia 2016 dan Komposer Terbaik 2017. Ia juga masuk dalam daftar 30 under 30 Forbes Asia 2020.

Di luar musik, Isyana juga mencoba dunia layar kaca. Ia pernah bermain sebagai kameo di film-film tenar seperti Milly & Mamet dan Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Ia juga bermain pada serial web berjudul Isyana's Story of Two Rainbows dan Call me Ai: A Story of the Expert. [rk]

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic