leader

ITS Surabaya Lahirkan Doktor Kimia Termuda Usia 24 Tahun

Penulis Rahma K
Aug 27, 2021
ITS Surabaya Lahirkan Doktor Kimia Termuda Usia 24 Tahun
ThePhrase.id – Dewasa ini, semakin banyak anak muda yang berhasil mengejar pendidikan tinggi hingga meriah gelar doktor di usia muda. Pada tahun 2017, Grandprix Thomryes Marth Kadja dari Institut Teknologi Bandung (ITB) memecahkan rekor sebagai penyandang gelar doktor termuda yakni pada usia 24 tahun.

Di tahun 2019, tercetak satu anak muda lagi yang mengalahkan rekor tersebut yakni Rendra Panca Anugraha yang mendapatkan gelar doktor pada umur 24 tahun 4 bulan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Rendra Panca Anugraha. (Foto: its.ac.id)


Rendra menempuh pendidikan S1 hingga S3-nya di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pada program studi Teknik Kimia. Disertasinya berfokus pada pemanfaatan Dimethyl Carbonate (DMC) dan Diethyl Carbonate (DEC) sebagai zat aditif pada bahan bakar bensin.

Rendra tertarik untuk meneliti ini karena keadaan Indonesia yang masih bergantung pada bahan bakar fosil (terutama bensin atau gasoline) sebagai bahan bakar. Padahal, sumber daya tersebut sangat terbatas jumlahnya. Oleh karena itu, Rendra menawarkan gagasan untuk mengurangi ketergantungan tersebut dengan menambahkan DMC dan DEC yang dapat diproduksi dari sumber biomassa.

Dalam menjalani studinya, Rendra dihadapkan dengan beberapa hambatan seperti penyediaan bahan eksperimen yang membuatnya terkadang harus mencari sendiri di luar negeri, sehingga harus mengurus surat ekspor-impor barang. Meski begitu, Rendra juga berkesempatan melakukan penelitian dan menambah pengalaman di Hiroshima University, Jepang.

Rendra Panca Anugraha. (Foto: its.ac.id)


Pria kelahiran 25 November 1994 ini menempuh pendidikan S2 dan S3 melalui program beasiswa Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) yang diinisiasi oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

Atas saran dosen pembimbingnya di S1 untuk mencoba beasiswa tersebut, Rendra kemudian terpilih dan menamatkan studi S2 dan S3-nya hanya dalam kurun waktu 3,5 tahun dari total 4 tahun yang diberikan dalam program beasiswa tersebut.

Di bawah bimbingan Prof Dr Ir Gede Wibawa M Eng dan Prof Dr Ir Ali Altway MS, pria kelahiran Bondowoso itu berhasil melakukan publikasi penelitian di tiga jurnal ilmiah internasional yang bereputasi, serta dua seminar internasional. Artikel-artikel ilmiahnya juga tercantum pada Google Scholar yang telah disitasi lebih dari 30 kali.

Masih muda, lalu bagaimana Rendra membagi waktu untuk menikmati masa mudanya? Pria peraih IPK 3,95 ini mengatakan menikmati masa mudanya dengan berkontribusi sesuai dengan keilmuan yang ia miliki.

Rendra Panca Anugraha. (Foto: its.ac.id)


"Cara saya menikmati masa muda adalah dengan menemukan solusi atas masalah yang ada di masyarakat dengan ilmu dan kemampuan yang saya miliki," ujar Rendra dikutip dari laman ITS.

Ia terinspirasi oleh salah satu ungkapan pada film Spiderman, di mana tokoh Paman Ben mengatakan pada pemeran utamanya yakni Peter Parker "With great power, comes great responsibility". Dengan ilmu dan kecerdasan yang dimilikinya, ia ingin berkontribusi dalam mencari solusi terhadap persialan yang kompleksitasnya tinggi. Karena, seorang doktor memiliki bekal dasar untuk menangani hal tersebut, sehingga terdapat peluang untuk berkontribusi menjalankan perannya.

Menurut Rendra, doktor adalah orang yang berdiri di ujung horison perkembangan ilmu pengetahuan di bidangnya, berada pada ujung, sehingga tugasnya adalah menyelesaikan studi doktoral dan melanjutkan pengembangan ilmu di bidang yang digeluti.

Selain pernah berkesempatan untuk meneliti di Jepang, Rendra juga sempat bekerja sebagai engineering intern di Pertamina dan dibeberapa lab. Hingga kini ia menjadi pengajar di ITS pada Teknik Kimia. [rk]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic