lifestyleHealth

Jangan Asal! Ini Cara Terapkan Diet Intermittent Fasting

Penulis Nadira Sekar
Apr 21, 2024
Foto: Ilustrasi Intermittent Fasting (freepik.com)
Foto: Ilustrasi Intermittent Fasting (freepik.com)

ThePhrase.id - Bulan Ramadan telah usai, momen di mana umat Islam menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. Bagi banyak orang, periode ini menjadi peluang untuk menurunkan berat badan. Tak heran, banyak yang ingin mempertahankan berat badan ideal mereka setelah Ramadan selesai dengan menerapkan metode diet tertentu, salah satunya intermittent fasting.

Intermittent fasting atau puasa intermiten bukanlah diet baru. Metode ini sudah lama dipraktikkan dan kini kembali populer karena diyakini efektif untuk menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan metabolisme, dan bahkan memperpanjang usia.

Inti dari intermittent fasting adalah bukanlah tentang jenis makanan yang dikonsumsi, melainkan tentang kapan makan dilakukan. Dengan melibatkan siklus puasa dan makan dalam periode waktu tertentu, metode ini menawarkan pendekatan yang berbeda dalam pengelolaan berat badan dan kesehatan secara keseluruhan.

Ada beberapa metode intermittent fasting yang populer, di antaranya:

  • Metode 16/8: Salah satu pendekatan yang populer dalam intermittent fasting adalah metode 16/8. Dalam metode ini, seseorang berpuasa selama 16 jam setiap hari dan mengonsumsi makanan dalam jendela waktu 8 jam. Sebagai contoh, seseorang dapat mulai berpuasa dari pukul 8 malam dan kemudian makan pada jendela waktu antara pukul 12 siang hingga 8 malam.
  • Metode 5:2: Metode 5:2 melibatkan pola makan normal selama lima hari dalam seminggu, di mana tidak ada pembatasan kalori yang khusus. Namun, pada dua hari yang lainnya, seseorang membatasi asupan kalori menjadi sekitar 500-600 kalori. Misalnya, seseorang dapat makan normal pada hari Senin hingga Jumat, dan kemudian membatasi kalori pada hari Sabtu dan Minggu.
  • Metode Eat-Stop-Eat: Dalam metode Eat-Stop-Eat, seseorang berpuasa selama periode 24 jam, yang dilakukan sekali atau dua kali dalam seminggu. Sebagai contoh, seseorang dapat memilih untuk berpuasa penuh selama 24 jam setiap Senin, atau melakukan dua sesi puasa 24 jam, misalnya pada hari Senin dan Kamis.

Tips Menerapkan Intermittent Fasting dengan Aman dan Efektif:

Sebelum memulai intermittent fasting, penting untuk berkonsultasi dengan dokter, terutama bagi Anda yang memiliki kondisi kesehatan tertentu. Berikut beberapa tips untuk menerapkan intermittent fasting dengan aman dan efektif:

  • Mulai perlahan: Jika Anda baru mengenal intermittent fasting, mulailah dengan metode yang lebih mudah, seperti puasa 12 jam sehari. Anda bisa meningkatkan durasi puasa secara bertahap seiring waktu.
  • Perhatikan asupan air: Minumlah banyak air putih dan minuman tanpa kalori selama periode puasa. Pasalnya, dehidrasi dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala, dan sembelit.
  • Pilih makanan sehat: Saat Anda makan, fokuslah pada makanan bergizi seperti buah-buahan, sayur-sayuran, protein tanpa lemak, dan karbohidrat kompleks. Hindari makanan olahan, makanan tinggi gula, dan minuman bersoda.
  • Dengarkan tubuh Anda: Jika Anda merasa lemas, pusing, atau sakit kepala, hentikan puasa dan makanlah. Tubuh Anda mungkin membutuhkan lebih banyak waktu untuk beradaptasi dengan pola makan baru ini.
  • Kombinasikan dengan olahraga: Olahraga teratur dapat membantu Anda membakar lebih banyak kalori dan meningkatkan hasil intermittent fasting. Pilihlah jenis olahraga yang Anda sukai dan lakukan secara konsisten.

Intermittent fasting dapat menjadi cara yang efektif untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan. Namun, penting untuk menerapkannya dengan cara yang aman dan sesuai dengan kondisi Anda. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang tepat dan ikuti tips-tips di atas untuk memaksimalkan hasil intermittent fasting Anda.

[nadira]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic