auto

Jangan Panik, Begini Cara Aman Berkendara dengan Defensive Driving di Area Unjuk Rasa

Penulis Rahma K
Sep 02, 2025
Aksi demonstrasi di Jakarta. (Foto: Dok. ThePhrase.id)
Aksi demonstrasi di Jakarta. (Foto: Dok. ThePhrase.id)

ThePhrase.id – Aksi demonstrasi yang terjadi di berbagai kota Indonesia beberapa waktu terakhir membuat situasi lalu lintas tak selalu berjalan normal. Jalan yang biasanya lancar bisa tiba-tiba macet karena kerumunan massa, bahkan sebagian ruas terpantau ditutup aparat demi alasan keamanan.

Bagi pengendara yang sedang melintas, terutama di area unjuk rasa terjadi, kondisi ini membuat banyak dari pengendara merasa takut dan menuntut kewaspadaan ekstra. Di sinilah defensive driving memiliki peran penting agar pengemudi beserta penumpang tetap aman dan tidak terjebak dalam bahaya.

Prinsip utama defensive driving adalah mengutamakan keselamatan diri sendiri, penumpang, dan pengguna jalan lain. Saat mendekati area aksi, hal pertama yang harus dilakukan adalah menurunkan kecepatan. 

Jangan melaju kencang karena ingin cepat keluar dari keramaian, sebab manuver agresif justru memicu konflik dengan massa maupun pengguna jalan lain. Mengemudi perlahan memberi ruang untuk bereaksi jika ada perubahan situasi mendadak, seperti arus massa yang bergerak atau jalan yang tiba-tiba ditutup.

Selain itu, penting untuk menjaga jarak aman dengan kendaraan lain. Dalam situasi ramai, jarak yang cukup akan membantu kita menghindari tabrakan ketika harus berhenti mendadak. 

Jangan Panik  Begini Cara Aman Berkendara dengan Defensive Driving di Area Unjuk Rasa
Kondisi jalanan di selotar area demonstrasi di Jakarta. (Foto: Dok. ThePhrase.id)

Jangan lupa pula untuk selalu mengunci pintu kendaraan dan menutup kaca jendela, sebagai langkah preventif menjaga keamanan. Sementara itu, hal yang harus dihindari adalah membunyikan klakson karena dapat dianggap provokatif dan membuat arus unjuk rasa mendekat dengan kendaraan.

Apabila terdapat opsi untuk menghindari jalur yang menjadi area unjuk rasa, lebih baik mencari jalan alternatif. Lebih baik memutar sedikit lebih jauh daripada memaksakan diri melewati kerumunan besar.

Namun, jika telah terlanjur melintasi kawasan ramai massa dan terjebak, maka disarankan untuk tidak memaksakan menuju lokasi tujuan. Berkendara dengan tenang dan bergerak ke lokasi yang aman untuk menghindari bahaya yang tidak diinginkan.

Yang tak kalah penting dan yang utama adalah untuk tidak terpancing emosi. Defensive driving bukan hanya soal teknik mengemudi, tetapi juga soal sikap mental di balik kemudi. Ketika pengendara mampu menjaga ketenangan, risiko terlibat dalam insiden bisa ditekan seminimal mungkin.

Terakhir, tetap update informasi tentang demonstrasi. Karena dalam banyak kasus, demonstrasi berskala besar umumnya telah direncanakan sebelumnya. Terus pantau berita terkini dan perkembangan kasus demonstrasi yang tengah berlangsung di tanah air.

Mengemudi di sekitar area demonstrasi memang membutuhkan kesabaran lebih. Dengan menerapkan prinsip defensive driving, mulai dari mengatur kecepatan, menjaga jarak, membaca situasi, hingga mengendalikan emosi, kita bisa melewati kondisi jalan yang tidak kondusif dengan lebih aman. Ingat, tujuan utama berkendara bukan hanya sampai tujuan, tetapi juga sampai dengan selamat. [rk]

Artikel Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic