auto

Jangan Terlalu Sering Isi Daya Kendaraan Listrik dengan Fast Charging, Mengapa?

Penulis Rahma K
May 31, 2024
Ilustrasi pengisian daya kendaraan listrik. (Foto: Freepik)
Ilustrasi pengisian daya kendaraan listrik. (Foto: Freepik)

ThePhrase.idFast charging adalah salah satu fitur untuk mengisi daya kendaraan listrik dengan cepat, sehingga dapat memudahkan pengemudi untuk dapat kembali menggunakan kendaraan tanpa harus menunggu lama seperti jika menggunakan pengisian daya normal.

Tetapi, apakah kamu pernah mendengar saran untuk tidak terlalu sering menggunakan fitur fast charging untuk mengisi daya kendaraan listrikmu? Apakah ini benar? Apa alasannya? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Sebelum masuk ke bahasan inti dan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, ada baiknya untuk terlebih dahulu mengetahui macam-macam pengisian daya kendaraan listrik. 

Terdapat tiga pengisian daya kendaraan listrik, yakni yang menggunakan tipe soket colokan AC charging, DC charging atau CHAdeMO, dan CCS (combined charging system) yang juga menggunakan adaptor DC. Ketiganya memiliki kekuatan daya dan waktu pengisian yang berbeda.

AC charging yang juga tersedia di perangkat wall box charging unit untuk pengisian daya di rumah memiliki daya paling rendah, yakni 3 hingga 7 kW. Pengisian daya dengan colokan ini membutuhkan waktu sekitar 6 hingga 12 jam hingga penuh.

Sementara itu, DC charging atau fast charging level 2 umumnya memiliki daya 22 kW yang dapat mengisi daya EV hingga penuh dalam 3-4 jam. Terakhir, CCS2 atau ultra fast charging level 3 memiliki kekuatan daya hingga 200 kW yang dapat mengisi dengan cepat, yakni hanya 30 menit.

Perlu diketahui bahwa semakin cepat pengisian daya, maka akan membuat baterai semakin panas. Padahal, panas adalah salah satu 'musuh' kendaraan listrik karena baterai yang cepat panas dapat menurunkan performa baterai.

Seperti diketahui, harga baterai sangatlah mahal. Bahkan, dikatakan harga baterai bisa mencapai setengah harga beli sebuah mobil listrik. Maka dari itu, salah satu perawatan EV oleh pemilik yang harus dilakukan adalah untuk memperhatikan penggunaan untuk menjaga performa baterai.

General Manager Lexus Indonesia, Bansar Maduma menyampaikan bahwa fitur pengisian cepat tidak boleh terlalu sering digunakan karena akan membuat baterai mengalami degradasi, performa menurun, dan membuat baterai rentan panas, sehingga masa pakai baterai lebih pendek.

Lantas, bagaimana pengisian daya kendaraan listrik yang baik dan disarankan?

Dikutip dari Kompas.com, Head of Service Planning and Strategy Department PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Suprayetno menyampaikan bahwa lebih baik mengutamakan pengisian daya secara normal menggunakan wall charger.

Dengan AC charging ini, meskipun arus listriknya tidak terlalu besar, tetapi tidak membuat baterai cepat panas. Nilai plusnya adalah dapat ditinggal melakukan charging semalaman. 

Sehingga, lebih baik untuk mengisi daya ketika pulang ke rumah setelah digunakan keluar, dan dibiarkan semalaman. Lalu dapat dicabut pada pagi hari ketika kembali hendak digunakan. Pengendara juga tak perlu khawatir baterai akan mengalami overcharge, karena terdapat sistem yang akan memutus pasokan arus listrik ketika baterai sudah penuh. [rk]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic