leader

Jeanne PMR Winaktu, Perwira Tinggi Kowal dan Ahli Bedah Saraf Pertama Wanita

Penulis Rahma K
Jan 05, 2023
Jeanne PMR Winaktu, Perwira Tinggi Kowal dan Ahli Bedah Saraf Pertama Wanita
ThePhrase.id – Selamat Hari Korps Wanita Angkatan Laut (KOWAL) se-Indonesia! Dalam memperingati hari jadi Kowal yang ke-60 di tahun ini, yuk mengenal salah satu sosok anggota Kowal yang telah mencapai level Perwira Tinggi, yakni Laksamana Pertama TNI (Purn.) dr. Jeanne PMR Winaktu, Sp. BS.

Sebelumnya, ketahui terlebih dahulu sejarah singkat dari Kowal. Kowal didirikan pada 5 Januari 1963, 18 tahun setelah pertama kali TNI Angkatan Laut (AL) didirikan di Indonesia. Mengapa Kowal akhirnya didirikan setelah 18 tahun?

Ide dan gagasan dibentuknya korps wanita khusus di jajaran Angkatan Laut datang dari Komodor Yos Sudarso. Hal ini didasari kebutuhan tenaga wanita dalam kedinasan AL. Terlebih lagi, kala itu negara lain telah mengikutsertakan wanita dalam organisasi angkatan perangnya, seperti Women's Royal Naval Services (WRNS) untuk AL di Inggris.

Gagasan ini disambut dan ditanggapi secara positif. Pasalnya, banyak bidang pekerjaan yang dilakukan pria ternyata juga dapat dilakukan oleh wanita. Kebijakan pendirian Kowal akhirnya direalisasikan oleh Menteri/Panglima Angkatan Laut Laksamana RE Martadinata. Pada awal dibentuknya, RE Martadinata melantik 12 Perwira Kowal pertama.

dr. Jeanne PMR Winaktu. (Foto: Wikipedia)


Sementara itu, untuk anggota Kowal yang memiliki pangkat perwira tinggi atau pangkat berbintang di TNI AL, hanya ada beberapa anggota saja di Indonesia, antara lain Laksamana Muda TNI (Purn.) Christina Maria Rantetana yang merupakan wanita pertama di Indonesia yang memegang pangkat berbintang. Pangkat tingginya dimulai dari Laksamana Pertama di tahun 2002. Ia kemudian naik pangkat menjadi Laksamana Muda (bintang dua) di tahun 2013.

Setelah Christina, wanita kedua yang berhasil mencapai pangkat perwira tinggi adalah dr. Jeanne PMR Winaktu. Ia dipromosikan menjadi Laksamana Muda (bintang satu) pada 9 Januari 2012.

Seperti yang tertera di nama lengkap dengan pangkatnya, Jeanne adalah seorang anggota TNI AL yang juga merupakan seorang dokter. Ia juga menekuni spesialis pada bidang bedah saraf. Bahkan, ia merupakan ahli bedah saraf wanita pertama di Indonesia.

dr. Jeanne PMR Winaktu (kanan). (Foto: Liputan6)


Melansir laman nakes.laporcovid19.org, sebagian besar karier militer kesehatan dokter Jeanne diemban di Rumah Sakti Angkatan Laut dr. Mintohardjo, Jakarta.

Jabatannya beragam, mulai dari sebagai pejabat pada departemen bedah plastik, bedah umum, ibu dan anak, wakil kepala, hingga menjadi kepala rumah sakit. Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit dr. Ramelan, Surabaya.

Sebagai tanda jasa, dokter Jeanne juga mendapatkan tanda penghormatan oleh pemerintah, yakni Satyalancana. Ia juga mendapatkan Satya Lencana Kesetiaan 8 tahun, 16 tahuh, 24 tahun, 24 tahun, Satya Lencana Kebaktian Sosial, dan Bintang Jalasena Nararya.

Jeanne wafat pada 2 April 2020 dalam status sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19. Dikabarkan, ia mengalami gangguan saluran pernapasan dan meninggal dunia di RSAL Mintohardjo pada pukul 06.00 WIB. [rk]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic