Jonatan Christie, Sang Penentu Kemenangan Piala Thomas 2020

ThePhrase.id – Indonesia baru saja memenangkan Piala Thomas 2020 pada 17 Oktober 2021. Dalam tiga partai pada final melawan Cina, Indonesia memenangkan semuanya dengan skor 3-0. Pada partai ketiga, Jonatan Christie adalah penentu kemenangan Indonesia.

Dengan kemenangan Jonatan Christie yang akrab dipanggil Jojo ini, Piala Thomas berhasil disabet Indonesia 14 kali. Terlebih lagi, kemenangan ini adalah kemenangan yang telah dinanti-nanti karena sejak tahun 2002 Indonesia belum berhasil memenangkan Piala Thomas kembali, setelah sebelumnya pernah menang 13 kali.

Mencetak sejarah sekaligus menyumbang piala, masyarakat Indonesia sangat bangga dengan Jojo. Pada usianya yang baru 24 tahun Jojo telah menciptakan berbagai sejarah pada dunia bulu tangkis Indonesia.

Bulu Tangkis Sejak Dini

Pria yang memiliki nama lengkap Leonardus Jonatan Christie ini ternyata telah bermain bulu tangkis sejak usia dini. Kedua orang tuanya mendorong Jojo untuk berkecimpung pada dunia olahraga. Ia tidak langsung fokus kepada bulu tangkis melainkan pernah mencoba olahraga lain seperti sepak bola dan basket.

Pada usia 6 tahun, Jojo sudah memfokuskan dirinya pada bulu tangkis. Karena itu, pada usia remaja Jojo telah mengikuti berbagai kejuaraan yang membuat namanya makin dilirik di dunia bulu tangkis, yang pada akhirnya mengantarkannya kepada timnas Indonesia.

Di usianya yang ke-11 tahun, ia berhasil memenangkan kejuaraan tingkat DKI Jakarta, nasional, dan internasional. Ia juga meraih medali emas pada ajang Olimpiade Pelajar Sekolah Dasar se-Asia Tenggara (2008). Berkat prestasi-prestasi tersebut Jojo menerima penghargaan Satya Lencana dari Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (2009).

Pada tahun 2013, Jojo menorehkan prestasi internasional pertamanya pada Indonesia Internasional Challenge saat usianya masih 15 tahun. Pada partai final kemenangannya tersebut, ia berhasil mengalahkan seniornya sendiri yakni Alamsyah Yunus.

Nama Jojo makin dikenal ketika ia bergabung dengan timnas Indonesia di tahun 2015 pada ajang Piala Sudirman. Sejak itu, Jojo dipercaya untuk mewakili Indonesia pada ajang bulu tangkis internasional seperti Piala Thomas, SEA Games, dan lain-lain.

Jojo menyabet medali emas selanjutnya saat mewakili Indonesia pada SEA Games 2017 dan Asian Games 2018 pada tunggal putra. Meski belum berhasil menyumbang medali pada perhelatan bergengsi Olimpiade Tokyo 2020 lalu, pria kelahiran tahun 1997 ini kini berhasil mengharumkan nama bangsa pada Piala Thomas 2020.

Piala Thomas 2020

Pada pertandingan final tersebut, Jojo juga mencetak rekor baru baginya yakni bermain selama 100 menit. Sebelumnya, rekor paling lama bagi Jojo adalah 90 menit saat melawan Chen Long pada Asian Games 2018.

Untuk bertahan selama 100 menit, Jojo mengungkapkan pada media bahwa ia terus mengatakan pada dirinya untuk bertahan '5 menit lagi, 5 menit lagi' hingga akhirnya ia berhasil menang.

Bahkan, Jojo mengatakan bahwa kepercayaan dirinya sedang tidak baik sebelum turnamen Piala Thomas ini. Namun ia berhasil mengembalikan kepercayaan dirinya saat melawan Wang Tzu Wei pada laga terakhir Grup A. Dan ia sangat senang dengan performanya pada partai final. Ia berharap kepercayaan dirinya akan terus kembali setelah ini.

Pada wawancaranya dengan Badminton Europe, sang reporter mengatakan bahwa Jojo merupakan pahlawan bagi Indonesia. Dengan rendah hati Jojo mengatakan bahwa ia bukanlah pahlawannya.

“Saya bukan pahlawannya karena kami memiliki banyak pemain pahlawan. Dan juga terdapat banyak tim mulai dari fisioterapis, dokter, pelatih, mereka pahlawannya. Kami hanya melakukan yang terbaik di lapangan. Seluruh tim Indonesia adalah pahlawannya,” tandas Jojo. [rk]