ThePhrase.id – Amerika Serikat (AS) telah menggelar pemilihan presiden (pilpres) pada Selasa (5/11) waktu setempat. Satu hari setelahnya, calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump dipastikan memenangkan pilpres kali ini.
Donald Trump dipastikan memenangkan pilpres setelah berhasil meraih 277 suara elektoral pada Rabu (6/11) pukul 5.30 waktu setempat. Ia mengalahkan capres dari Partai Demokrat Kamala Harris yang tertinggal dengan 223 suara elektoral.
Diketahui, berbeda dengan Indonesia yang menggunakan sistem satu orang satu suara, AS menggunakan sistem perolehan jumlah electoral votes dengan batas 270 suara elektoral untuk memenangkan pilpres. Maka dari itu, Donald Trump yang telah melampaui 270 suara dan terus bertambah telah dipastikan menang.
Hingga artikel ini ditulis, tersisa dua negara bagian yang penghitungan jumlah suaranya belum rampung. Namun, Donald Trump makin memimpin perolehan suara dengan 295 suara elektoral. Sedangkan Kamala Harris masih berada di 226 suara elektoral.
Sedangkan dari sisi suara keseluruhan, Donald Trump telah meraih 72.560.841 suara dengan persentase 50,9. Sedangkan Kamala Harris mengumpulkan 67.878.826 votes suara atau 47,6 persen dari keseluruhan suara.
Kemenangan Donald Trump kali ini mencatatkan dua 'capaian' baru bagi dirinya. Pertama, ia akan menjadi presiden kedua dalam sejarah AS yang menjabat dua periode secara tidak berturut-turut.
Sebelumnya, Donald Trump juga pernah menjabat sebagai presiden ke-45 periode 2017-2021. Sedangkan presiden lain yang juga meraih predikat ini adalah Grover Cleveland, sebagai presiden ke-22 (1885-1889) dan presiden ke-24 (1893-1897).
Kedua, Donald Trump akan menjadi presiden tertua yang dilantik dalam sejarah Amerika Serikat. Pada hari pelantikan yang akan digelar pada 20 Januari 2025 mendatang, Trump akan berusia 78 tahun 221 hari. Ia mengalahkan rekor Joe Biden yang ketika dilantik sebagai presiden AS ke-46 pada 2021 lalu berusia 78 tahun 61 hari.
Selain itu, kembalinya Trump ke Gedung Putih dan menjadi presiden AS ke-47 menuai reaksi yang beragam dari masyarakat AS. Banyak dari selebritas top dunia yang merupakan pendukung Kamala Harris berduka akan hasil dari pilpres ini.
Namun, para pakar telah memprediksi potensi Donald Trump untuk memenangkan pilpres 2024 ini karena kepenatan sebagian masyarakat lainnya terhadap pemerintahan Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat.
Di sisi lain, Kamala Harris telah memberikan pernyataan atas kekalahannya dalam pidatonya di Univeritas Howard. Kamala mengatakan dirinya telah mengucapkan selamat pada Donald Trump atas kemenangan ini dan timnya akan membantu dalam proses transisi dan akan menjalani pemindahaan kekuasan dengan damai.
Lebih lanjut, Kamala juga menekankan bahwa kekalahannya ini bukanlah apa yang pihaknya dan pendukungnya inginkan, ia tetap menerima hasil dari pilpres. Namun, ia juga mengajak untuk tidak menyerah dan terus berjuang demi masa depan. [rk]