ThePhrase.id – Karambol merupakan salah satu olahraga konsentrasi yang menjadi favorit berbagai kalangan masyarakat Indonesia. Beberapa orang juga menyebut permainan ini sebagai olahraga yang ‘merakyat’.
Dikatakan sebagai permainan yang 'merakyat' karena kerap dijumpai di setiap perkumpulan anak muda maupun bapak-bapak di berbagai daerah di Indonesia. Seperti di tepi jalan, pos ronda, maupun di perkumpulan antar tetangga.
Ilustrasi papan karambol. (Foto: unsplash/Nusry N)
Pada dasarnya, karambol dianggap sebagai modifikasi dari permainan biliar. Permainan ini berasal dari India dan menyebar luas ke berbagai negara pada tahun 1970an. Di negara lain, karambol memiliki berbagai sebutan yang berbeda tetapi mirip seperti: Carrum, Couronne, Carum, Karam, Karom, Karum dan Finger Billiards.
Meski mirip dengan biliar dan dapat dikatakan sebagai versi 'mini'nya, karambol tidak menggunakan stik untuk bermain, tetapi menggunakan jari. Dan yang digunakan juga bukan bola layaknya pada biliar, melainkan cakram kecil.
Cara bermainnya juga memiliki peraturan dan regulasi standar yang diatur oleh International Carrom Federation (ICF). ICF ini memiliki aturan internasional karambol yang disebut dengan 'hukum karambol'.
Hal ini diatur secara profesional karena terdapat kejuaraan karambol secara global. Bahkan, organisasi ini mengatur peringkat pemain, memberi penghargaan dan juga sanksi. Afiliasinya juga berasal dari berbagai negara di dunia.
Cara bermainnya menggunakan sebuah papan yang mana telah terdapat tanda-tanda penempatan keping cangkram dan juga bolongan di ujung-ujungnya layaknya meja biliar. Permainan ini dimainkan oleh 2 hingga 4 orang yang saling berhadapan.
Ilustrasi karambol. (Foto: pixabay/PDPics)
Papan yang digunakan juga biasanya ditaburi tepung, debu kapur, atau pelumas serupa agar memudahkan kepingan cangkram meluncur. Sedangkan kepingan cakramnya terbagi menjadi beberapa warna seperti hitam atau warna gelap, putih atau warna terang, dan merah yang biasanya disebut dengan 'ratu'.
Cara bermainnya pun mirip dengan biliar, di mana pemain harus menyentil kepingan cakram untuk memasukkan cakram lainnya ke bolongan di keempat ujung papannya.
Permainan ini tidak begitu besar sebagai olahraga yang dianggap profesional di Indonesia, tetapi masyarakat menyukai olahraga ini. Maka dari itu, meski tidak dimainkan secara profesional di Tanah Air, tetapi banyak dijumpai di jalanan.
Salah satu faktornya adalah harga papan dan kepingannya yang tergolong cukup terjangkau, apalagi jika dibeli oleh banyak orang secara bersamaan, alias patungan.
Di e-commerce, harga papan dari karambol ini dibanderol dari harga Rp 95.000 hingga Rp 150.000an. Harga yang beragam tersebut juga tergantung dengan ukuran papannya. Sedangkan harga kepingan cakramnya dapat ditemukan mulai dari Rp 12.000an hingga Rp 30.000an. Pelicinnya juga dijual secara terpisah mulai dari harga Rp 3.500 ribuan. [rk]