Kartika Siti Aminah, Pelatih Wanita Pertama dalam Sejarah IBL

ThePhrase.id – Dengan hijab syar'i yang anggun, wanita itu dengan tangkas mengarahkan anak buahnya dari tepi lapangan basket. Sesekali ia berteriak, lalu membuat catatan di papan kecil.

Dia adalah Kartika Siti Aminah, pelatih wanita pertama dalam sejarah IBL. Musim ini 2022, persisnya mulai seri kedua di Bandung kemarin, perempuan dari Yogyakarta ini resmi menjadi pelatih kepala DNA Bima Perkasa.

Kartika menggantikan Dean Murray yang telah dibebastugaskan direksi klub, setelah pencapaian tidak maksimal pada seri pertama di Jakarta, Januari lalu. Klub lantas menaikkan jabatan Kartika dari semula asisten pelatih, menjadi pelatih kepala.

Tidak ada perasaan canggung buat lulusan UGM itu memimpin tim. Karena sejak musim kemarin juga sudah menjadi asisten pelatih, tepatnya mendampingi David Singleton.

Pakaian hijab syar'i yang dipakainya juga bukan penghalang. Dia tetap percaya diri dan istikamah dengan batasan-batasan.

Coach Ika, panggilan akrabnya, mengungkapkan banyak mengandalkan asisten pelatih untuk menjembatani batasan yang ada. Di luar itu sikap sebagai pelatih kepala tidak ada bedanya dengan laki-laki.

Jenjang Karier

Coach Ika jelas bukan orang baru di basket. Dia sudah lama berkecimpung di olahraga ini. Bahkan sejak masih duduk di bangku sekolah.

Coach Ika pernah tercatat sebagai pemain di Kobanita bersama Rajawali Sakti. Dia lantas pensiun dari profesi pemain pada 2008.

Sejak itu ia banting setir menjadi pelatih. Kariernya dimulai pada tingkat DBL dengan menangani SMA Frateran Surabaya. Informasi ini seperti dikutip dari mainbasket.com.

Selesai melatih tim SMA, Coach Ika dapat kesempatan menangani Tim Putri Universitas Airlangga. Kemudian direkrut melatih Fever yang satu manajemen dengan CLS Knights.

Kesempatan pulang kampung didapatkannya saat datang tawaran dari Bima Perkasa. Mulai asisten pelatih dan sekarang pelatih kepala.

Harapan Coach Ika

Banyak orang kagum dengan Coach Ika, terutama karena menjadi pelatih wanita pertama dalam sejarah IBL. Kemudian dia juga bisa membawa diri dengan baik, bersamaan dengan keyakinan yang dianutnya.

Coach Ika berharap kehadirannya dalam kepelatihan tim peserta IBL 2022, bisa menginspirasi banyak orang. Diga juga berjanji akan terus belajar.

"Pesan saya lakukan apa yang diyakini bisa, Cari ilmu, timba ilmu sebanyak-banyak di sana, terus belajar," katanya berfilosofi.

"Jangan sampai omongan orang lain mengubah cara kita bekerja, apalagi mengubah standar hidup kita," imbuh Coach Ika. [fa]