lifestyle

Kebun Binatang Ragunan: Destinasi Wisata Terjangkau dan Pusat Konservasi Satwa

Penulis Rahma K
Jan 23, 2022
ThePhrase.id – Sejak pelonggaran PPKM di DKI Jakarta, berbagai destinasi wisata mulai dibuka kembali untuk umum. Salah satunya adalah Kebun Binatang Ragunan (KBR) yang mulai dibuka untuk umum, bahkan dibuka lebih pagi dari saat masa PPKM.

Pada akhir pekan, kebun binatang satu ini sangat ramai dikunjungi warga. Selain karena tempatnya yang sangat luas dan satwa yang beragam, banyak masyarakat yang memilih untuk berlibur di KBR karena harga tiket masuknya yang murah.

Hanya dengan Rp 4.000 untuk orang dewasa dan Rp 3.000 untuk anak-anak, masyarakat sudah dapat berlibur dengan murah. Biaya tambahan yang harus dikeluarkan adalah Rp 6.000 untuk parkir mobil atau Rp 3.000 untuk parkir motor.

Taman Margasatwa Ragunan. (Foto: ThePhrase.id/Rahma K)


Selain pada akhir pekan, banyak juga warga yang terlihat berlibur bersama keluarganya di hari biasa. Saat tim ThePhrase.id mengunjungi KBR di hari Jumat, (21/1/22) terlihat banyak anak kecil bersama orang tuanya yang menikmati wisata dan bermain di kebun binatang.

Indah, salah seorang pengunjung yang datang bersama anak-anaknya memilih berlibur di KBR karena jaraknya yang tak jauh dari rumah dan juga karena merupakan tempat yang dapat mengedukasi anak-anaknya.

“Enak buat tempat wisata anak-anak saya. Banyak binatang-binatangnya, bagus untuk mereka mengenal hewan, kenal gajah, atau binatang-binatang yang lainnya. Pas banget buat liburan dari Depok ke sini,” kata Indah.

Jerapah di KBR. (Foto: ThePhrase.id/Rahma K)


Maka tak heran jika di hari kerja sekalipun banyak orang tua yang meluangkan waktu untuk membawa anak-anak mereka melihat satwa-satwa sebagai pembelajaran.

Namun tak hanya keluarga yang terlihat berlibur di hari itu. Banyak juka sekumpulan teman baik laki-laki maupun perempuan yang terlihat menikmati suasana KBR yang penuh dengan pepohonan hijau. Meskipun hari sangat terik sekalipun.

Sepasang teman bernama Elsa dan Jessi mengatakan KBR sangat asik untuk dikunjungi karena banyak hewan untuk edukasi. Terlebih lagi, menurut mereka dalam kondisi yang masih pandemi ini, KBR merupakan pilihan yang tepat untuk dikunjungi karena tempatnya yang luas. Sehingga, bisa menjaga jarak dan tak perlu terlalu berdekatan dengan pengunjung lain.

Pengunjung KBR, Elsa dan Jessi. (Foto: ThePhrase.id/Rahma K)


“(Aku) merekomendasi (KBR) karena tempatnya luas, jadi pandemi juga jadi gak berkerumun. Adem juga, sejuk. Pokoknya, buat keluarga apalagi yang punya kecil, kan sudah boleh juga tuh. Jadi menurut aku direkomen,” kata Elsa.

Kegiatan di Kebun Binatang Ragunan


Kegiatan yang bisa dilakukan di KBR pun beragam. Mulai dari melihat satwa, berkeliling menggunakan bus, berkeliling menggunakan sepeda, dan piknik. KBR pun memiliki Children’s Zoo untuk anak-anak yang dipenuhi dengan tempat bermain.

Pusat Primata Schmutzer di KBR. (Foto: ThePhrase.id/Rahma K)


KBR juga memiliki Pusat Primata Schmutzer di dalamnya. Tiket masuknya hanya Rp 6.000 untuk Selasa – Jumat, atau Rp 7.500 di akhir pekan atau libur nasional. Berbagai primata seperti gorilla, orangutan, kera, owa, dan lain-lain berada di sini.

Selain itu, banyak juga masyarakat yang datang untuk berolahraga. Pasalnya, KBR memiliki lahan seluas 147 hektare yang beberapa kawasannya tidak ditempati satwa, tetapi sebagai track olahraga.

Biasanya, pada pagi hari banyak warga setempat yang berolahraga pagi di track yang sudah disediakan. Selain karena banyak pepohonan hijau yang membuat suasana adem, juga karena banyak danau yang berada di dalamnya.

Salah satu track jogging di KBR. (Foto: ThePhrase.id/Rahma K)

Kebun Binatang Ragunan Sebagai Pusat Konservasi dan Penelitian


Tapi tahukah kamu, bukan hanya aktivitas masyarakat yang dapat dilakukan di KBR ini. Program konservasi juga dilakukan di Taman Margasatwa Ragunan. Pihak KBR mengembangbiakkan satwa-satwa yang terancam punah sehingga populasinya bertambah.

Dengan bertambahnya populasi satwa yang terancam punah tersebut, maka semakin banyak juga yang dapat direhabilitasi di alam bebas nantinya. Sedangkan satwa yang dikembangbiakkan dan dirawat di penangkaran tanpa dilepas liarkan dijaga karena banyak dari habitatnya di alam bebas yang telah rusak.

Penelitian juga salah satu program yang dilakukan oleh pihak KBR. Penelitian yang sulit dilakukan di alam bebas, dapat dilakukan di Taman Margasatwa Ragunan seperti mengamati tingkah laku dan biologi satwa. [rk]

https://www.tiktok.com/@thephraseid/video/7055674327617768730?is_from_webapp=1&sender_device=pc&web_id6929880105620358658

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic