lifestyleHealth

Ketakutan Terhadap Opini Orang Lain: Memahami FOPO, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Penulis Rahma K
Nov 23, 2024
Ilustrasi orang yang cemas karena FOPO. (Foto: Freepik)
Ilustrasi orang yang cemas karena FOPO. (Foto: Freepik)

ThePhrase.id – Dewasa ini, berbagai istilah baru digunakan untuk melabeli kondisi dan situasi kehidupan. Salah satu yang terbaru dan makin banyak digunakan secara global adalah FOPO, singkatan dari Fear of Other People's Opinions.

Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, FOPO berarti ketakutan terhadap opini atau penilaian orang lain. Kondisi ini dialami seseorang ketika merasa cemas dan takut terhadap perkataan orang lain terhadap dirinya atau situasi yang melibatkan dirinya.

Bagi sebagian orang, fenomena ini mungkin terdengar sepele. Namun, bagi orang-orang yang merasakannya, rasa cemas dan takut ini berdampak negatif dan bisa mengganggu kehidupan sehari-hari jika muncul secara terus menerus.

Pasalnya, rasa takut dan cemas yang muncul bisa membatasi seseorang menjalani kehidupannya hingga menghambat berbagai aspek seperti hubungan pribadi hingga karier profesional.

Dilansir dari laman Universitas Gadjah Mada (UGM), Psikolog UGM, T. Novi Poespita Candra, S.Psi., M.Si., Ph.D., Psikolog, menjelaskan bahwa FOPO merupakan fenomena yang banyak dialami masyarakat Indonesia dan kecenderungannya kian meningkat.

Apa faktor yang memicu munculnya FOPO?

Terdapat berbagai hal yang bisa menjadi trigger seseorang merasakan FOPO. Antara lain lingkungan sosial dan budaya yang perannya besar terhadap munculnya FOPO.

Sebagai contoh, hidup di lingkungan yang secara turun menurun telah memiliki suatu tradisi, budaya, dan kebiasaan membuat orang-orang di dalamnya memiliki pola pikir dan pendapat yang sama. Ketika seseorang bertindak atau berlaku di luar 'norma' yang telah ada, maka bisa jadi dipandang buruk dengan tuntutan perfeksionisme untuk melakukan hal yang sama.

Selain itu, budaya sehari-hari yang menekankan pada keberhasilan akademis, penampilan fisik, hingga status sosial juga membuat banyak orang merasa tertekan untuk mengikutinya. Sehingga, jika tak sesuai, bisa muncul perasaan takut akan penilaian orang lain.

Ketakutan Terhadap Opini Orang Lain  Memahami FOPO  Penyebab  dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi orang yang takut akan opini orang lain terhadap dirinya. (Foto: Pexels/Roy Reyna)

Faktor lain yang memicu terjadinya FOPO adalah pengalaman masa lalu. Pengalaman dikritik oleh orang tua, guru, atau teman sebaya hingga dipermalukan bisa menjadi luka yang mempengaruhi tumbuh kembang kepribadian seseorang. 

Dilansir dari halodoc, dikatakan bahwa pengalaman seperti ini menciptakan pola pikir bahwa persetujuan orang lain adalah hal yang penting dan kritik adalah hal yang harus dihindari. Maka dari itu, perfeksionisme menjadi jalan keluarnya.

Selanjutnya, media sosial juga berperan dalam perkembangan FOPO. Pasalnya berbagai platform media sosial memungkinkan penggunanya untuk menuliskan bahasan apa saja. Banyak dari bahasan ataupun media yang diunggah menjadi pemicu munculnya FOPO.

Contohnya adalah foto-foto yang diunggah orang lain bisa memantik perasaan iri atau cemburu ingin menjadi seperti orang lain. Dimulai dari perasaan tersebut, banyak dari kita yang justru cenderung membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

Ini dapat membuat perasaan insecure tumbuh dan berpikir bahwa apa yang kita lakukan kurang dan seharusnya bisa sama dengan orang tersebut. Sehingga, timbul kecemasan akan opini orang lain yang ditakutkan akan merendahkan atau juga membandingkan. Kondisi seperti ini terjadi karena seseorang belum memiliki kesadaran akan identitas diri sendiri. "Rata-rata orang Indonesia sekarang mengalami FOPO. Takut dinilai jelek, salah, dan gagal," beber Novi.

Jika hal-hal seperti ini terus berlanjut, bukan tak mungkin jika gangguan kecemasan sosial akan terbentuk. Gangguan ini dapat memberikan dampak negatif yang lebih banyak lagi.

Untuk menghindari FOPO, diperlukan tingkat kesadaran diri yang tinggi untuk mengenal diri sendiri dan apa yang dilakukan. Mengubah pola pikir juga bisa menjadi awal yang baik, berhenti memikirkan opini orang lain dan sadari bahwa kontrol berada pada diri sendiri.

Meningkatkan kepercayaan diri juga menjadi solusi untuk mengatasi FOPO. Fokuskanlah diri pada kekuatan, prestasi, atau hal-hal yang disukai tanpa pengaruh orang lain. Kurangi juga penggunaan sosial media untuk mengurangi paparan terhadap opini orang lain. [rk]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic