Kisah Inspiratif Arih Lystia, Content Creator Penyandang Disabilitas yang Ubah Keterbatasan Jadi Kesuksesan

ThePhrase.id – Ketika keterbatasan fisik membuat sejumlah orang merasa tak berdaya, perempuan bernama Arih Lystia berbeda. Keterbatasan fisik yang dialaminya justru membuat Arih hidup lebih mandiri dengan menjadi beauty content creator dan membantu perekonomian keluarganya.

Arih Lystia lahir dan besar dengan keadaan normal. Namun, pada tahun 2014, kecelakaan lalu lintas yang dialaminya mengakibatkan dirinya mengalami multiple fraktur, tangan kirinya mengalami fraktur atau remuk dan dipen seumur hidup, serta tangan kanan yang mengalami brachial plexus injury.

Selama dua setengah tahun lamanya, Arih harus mengalami perawatan dan pemulihan hingga akhirnya bisa kembali berdiri. Bahkan, ia hanya bisa terbaring di kasur selama berbulan-bulan pada awal pemulihannya. Ia kehilangan sebagian besar kemampuan mobilitas karena mengalami kondisi brachial plexus injury. Hanya kaki kirinya yang dapat digerakkan untuk beraktivitas.

"Iya (parah). Untuk pemulihan 2,5 tahun itu masih di kursi roda posisinya. Jadi satu tahun saya di tempat tidur full, semua aktivitas di tempat tidur. Jadi semuanya bergantung pada lutut. Tangan kanan dan kaki kanan ini gak bisa (diangkat), tangan kiri gak bisa ditekuk. Namanya brachial plexus injury," beber Arih, dikutip dari kanal YouTube Trans7.

Kendati mengalami kejadian yang traumatik, Arih tak kehilangan harapan untuk hidup. Meskipun sempat merasa frustasi, ia kembali bangkit dan kemudian justru menemukan passion-nya di bidang rias wajah atau makeup yang ia bagikan di media sosial. Kebolehan Arih dalam bidang makeup juga melampaui riasan sehari-hari, tetapi berfokus pada art dan illusion makeup yang membutuhkan keterampilan tersendiri.

Yang hebat dan berbeda dari karya Arih dalam membuat illusion makeup adalah ia tak memoles wajahnya dengan tangan, melainkan dengan kaki. Seperti yang dijelaskannya, hanya kaki kirinya yang selamat dan masih dapat digunakan beraktivitas.

Untuk melakukan passionnya dalam makeup, Arih menggunakan kaki kirinya. Caranya adalah dengan mengikat peralatan makeup yang digunakan seperti kuas pada bagian lutut, kemudian memoles produk makeup ke wajahnya dengan kuas tersebut.

Dari keterbatasan, Arih justru dapat membantu keuangan keluarganya dari passion pada makeup yang ia lakoni tersebut. Kegigihannya dalam berkarya membuat banyak orang terinspirasi. Ia juga tercatat telah diundang ke berbagai acara televisi dan podcast selebritas untuk membagikan kisahnya.

Tetapi, kehebatan seorang Arih tak berhenti di situ. Selain fokus sebagai content creator, Arih juga aktif melakukan kegiatan sosial dengan menginisiasi gerakan Boneka Berbagi di tempat tinggalnya, yakni Bandar Lampung.

Gerakan ini adalah wadah bagi anak-anak disabilitas dan non-disabilitas untuk belajar secara gratis. Bidang yang menjadi fokus juga beragam, mulai dari seni hingga bahasa. Lebih lanjut, Arih juga menerapkan membaca buku bersama sebelum kelas dimulai dengan tujuan menumbuhkan minat baca anak-anak.

Pada program kelas belajar gratis ini, anak-anak mempelajari hal baru yang jarang diajarkan di sekolah, serta dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Selain itu, anak-anak non-disabilitas juga bisa menghargai perbedaan terutama ketika berinteraksi dengan anak-anak disabilitas. Hingga tahun 2024, terdapat lebih dari 140 anak yang mengikuti program ini.

Salah satu tantangan terbesar Arih adalah membagi waktu antara kuliah, menjadi content creator, dan mengembangkan kominitas Boneka Berbagi yang diinisiasinya. Terkadang, Arih juga merasa putus asa. Tetapi, sang ibu yang selalu di sampingnya dan menyemangatinya menjadi sumber kekuatan bagi Arih.

"Cantik itu ketika kita berhasil menerima ketidaksempurnaan serta bisa terus berkarya, berdaya, dan berdampak bagi orang lain," ungkap Arih Lystia, dikutip dari Instagram Kemenpora. [rk]