leader

Kisah Inspiratif Hardika Dwi Hermawan: Dedikasi Memajukan Desa Melalui Desamind

Penulis Rahma K
Feb 10, 2025
Hardika Dwi Hermawan. (Foto: Instagram/hardikadh)
Hardika Dwi Hermawan. (Foto: Instagram/hardikadh)

ThePhrase.id – Hardika Dwi Hermawan adalah seorang akademisi, pengajar dan lulusan awardee LPDP. Ia juga merupakan pendiri organisasi nonprofit Desamind yang berkontribusi dalam pengembangan teknologi pendidikan serta pemberdayaan masyarakat desa di Indonesia.

Berawal dari anak desa, pemuda yang akrab disapa Dika ini berkontribusi kembali untuk desa setelah menimba ilmu di luar negeri. Kontribusi ini ia lakukan melalui Desamind, organisasi nonprofit yang ditujukan untuk anak muda Indonesia lainnya.

Desamind berperan sebagai jembatan bagi pemuda yang ingin menimba ilmu setinggi-tingginya tetapi ingin mengabdi kembali ke desa tempatnya berasal dengan mengimplementasikan ilmu yang telah didapatnya.

Organisasi ini mengajak para pemuda untuk membangun desa dengan memberikan beasiswa, uang saku, hingga pelatihan kepada anak muda dari desa untuk menempuh pendidikan tinggi, sehingga nantinya ketika pulang bisa membawa desanya lebih maju dengan pendidikan yang telah dijalaninya.

Desamind bermitra dengan partner dan desa untuk membentuk usaha atau melakukan pendampingan dan mentoring program untuk memajukan desa. Sebagai contoh adalah Desamind Farm yang mengembangkan peternakan, mulai dari perencanaan, pengelolaan, hingga pemanfaatan hasil ternak.

Bukan hanya di satu titik, Desamind telah tersebar di 16 cabang yang tersebar dari Aceh hingga Asmat di tingkat kabupaten. Pengurusnya berisikan pemuda sebanyak 350 orang baik yang berada di dalam maupun di luar negeri.

Kisah Inspiratif Hardika Dwi Hermawan  Dedikasi Memajukan Desa Melalui Desamind
Hardika Dwi Hermawan (kiri). (Foto: mediakeuangan.kemenkeu.go.id)

Pekerjaan yang ditekuni Dika bukan hanya dalam bidang sosial melalui Desamind. Ia juga merupakan seorang dosen serta kepala bagian pengelolaan dan pusat layanan digital di Universitas Muhammadiyah Solo. 

Sebelum bisa mencapai titik ini, Dika terlebih dahulu mengalami lika liku kehidupan yang membentuk dirinya. Lahir di keluarga yang berprofesi sebagai guru, Dika otomatis dikelilingi akademisi yang membuat sosoknya familier dengan dunia akademis.

Saat masih duduk di bangku SMP, ketika anak-anak lain ingin dibelikan mainan, Dika justru berkeinginan untuk dibuatkan perpustakaan. Ia menginginkan tempat yang bisa mencakup koleksi-koleksi bukunya agar bisa dibaca banyak orang.

Dengan bambu alakadarnya, sang ayah membuatkan Dika 'perpustakaan' yang disebut PUSTABA (Pusat Taman Baca). PUSTABA ini berlokasi di depan rumahnya di Desa Cipaku, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Dengan perpustakaan ini, Dika ingin anak-anak desanya bisa belajar dari buku-buku tersebut, seperti dirinya.

Sejak kecil, Dika juga telah menyukai hal-hal yang berbau teknologi. Ia terus penasaran dengan dunia komputer dan teknologi yang kemudian menjadi passion-nya. Dalam mengambil bidang pendidikan, ia menggabungkan kedua faktor besar dalam hidupnya tersebut, yaitu pendidikan dan teknologi dengan memilih jurusan Pendidikan Teknik Informatika di Universitas Negeri Yogyakarta.

Kisah Inspiratif Hardika Dwi Hermawan  Dedikasi Memajukan Desa Melalui Desamind
Hardika Dwi Hermawan. (Foto: Instagram/hardikadh)

Meskipun ketika SMA ia sempat memiliki mimpi untuk menjadi diplomat, ia tak menekuninya karena kedua orang tuanya tak setuju jika ia mengambil kuliah jurusan Hubungan Internasional. Maka dari itu, ia memilih untuk mengambil jalur tengah antara pendidikan dan teknologi.

Sepanjang kuliah, ia aktif sebagai mahasiswa di kampus, maupun di luar kampus. Dilansir dari laman Media Keuangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Hardika rajin mengikuti berbagai lomba yang mengantarkannya ke dunia internasional.

Ketertarikannya terhadap augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) juga timbul saat menempuh pendidikan S-1. Dika yang awalnya tak memiliki minat untuk melanjutkan pendidikan dan ingin menjadi guru, tiba-tiba merasa haus akan ilmu dan ingin menempuh pendidikan lebih tinggi demi mendalami AR dan VR.

Pada akhir studi sarjananya, Dika sebenarnya mendapatkan tawaran beasiswa dari Italia. Tetapi ia lebih tertarik untuk mencoba peruntungannya di LPDP. Setelah meraih gelar sarjana pada tahun 2015, Dika kemudian mendaftar LPDP.

Meski melewati naik turun penolakan dan diterima di berbagai kampus dunia tetapi tak cocok dengan minatnya, Dika akhirnya mengukuhkan pilihan di The University of Hong Kong (HKU), salah satu universitas top dunia di bidang pendidikan.

Kisah Inspiratif Hardika Dwi Hermawan  Dedikasi Memajukan Desa Melalui Desamind
Hardika Dwi Hermawan. (Foto: Instagram/hardikadh)

Diketahui, Dika juga diterima di delapan kampus luar negeri di Australia, Inggris, Belanda, Asia dan Amerika. Namun, ia menjatuhkan pilihan pada HKU karena memiliki laboratorium yang mengarah pada AR dan VR.

Berhasil masuk di universitas impian bukan berarti Dika menjalaninya tanpa cobaan. Ia harus memutar otak untuk dapat bertahan hidup di Negeri Mutiara dari Timur tersebut dengan uang saku yang tak seberapa, karena tingginya biaya hidup.

Ia harus melewati masa-masa tinggal di kamar hostel backpacker, di kamar kos berukuran 2x1 m², hingga akhirnya mendapatkan tempat tinggal yang lebih layak tetapi harus menempuh jarak yang jauh. 

Dika juga harus melakukan kerja sampingan demi memenuhi living cost, antara lain dengan mendaftar sebagai mentor untuk program Academy For The Talented Around The World. Tugasnya adalah mendampingi anak-anak SMA dari berbagai negara untuk membuat proyek tentang IT.

Meskipun ia perlu berjuang mengatur waktu sedemikian rupa, akhirnya Dika bisa lulus dan mendapatkan gelar Master of Science in Information Technology in Education dari Hongkong University.

Ia bahkan mampu menghasilkan berbagai paper dan memenangi beberapa lomba internasional di sela-sela kesibukannya. Karena itu, setelah kembali ke Indonesia, ia mendapatkan penghargaan sebagai alumni terbaik di bidang pendidikan dari LPDP. [rk]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic