ThePhrase.id – Untuk berbagi kepada sesama, seseorang tak harus terlebih dahulu menjadi orang kaya atau bergelimangan harta. Itulah prinsip dari Sonny Mahendra, penggagas dari Bubur Ayam Gratis Setiap Hari.
Seperti namanya, Sonny membagikan bubur ayam secara gratis kepada siapapun tanpa melihat latar belakang, penampilan, ras, suku, dan lain-lain. Setiap hari Senin hingga Minggu, ia mendorong gerobak dari tempatnya membuat bubur ke bilangan Kukusan, Beji, Depok.
Lebih tepatnya di dekat pintu tol keluar Kukusan Depok, Sonny bersama dua orang karyawannya membagikan bubur gratis setiap hari. Pada berbagai wawancaranya, ia mengatakan bahwa hari Senin sampai Kamis ia dapat membagikan 90 hingga 100 porsi.
Poster Bubur Ayam Gratis Setiap Hari. (Foto: Instagram/burayam_gratis)
Sedangkan hari Jumat lebih banyak, karena masyarakat yang mengantre juga lebih banyak, totalnya mencapai 155 hingga 160 porsi. Di akhir pekan, Sabtu dan Minggu Sonny juga tidak libur dan membagikan 120 hingga 130 porsi bubur ayam gratis.
Hingga bulan Februari 2022, total porsi bubur ayam gratis yang telah ia bagikan telah mencapai 18.692 porsi. Padahal, gerobak Bubur Ayam Gratis Setiap Hari ini baru ia buka pada 22 Agustus 2021.
Motivasi berbagi
Motivasi Sonny membuat aksi berbagi ini adalah karena selama pandemi ini ia melihat banyak orang yang mengalami penurunan pendapatan, bahkan kehilangan pekerjaan. Dari situ, ia melihat bahwa harus ada suatu inisiasi untuk berbagi agar dapat membantu.
"Kami melihat bahwa saat masa pandemi ini banyak orang yang mengalami penurunan pendapatan, bahkan juga ada yang kehilangan pekerjaan, termasuk saya juga mengalami penurunan pendapatan. Saya melihat bahwa ini harus ada sesuatu niat untuk ingin berbagi," ujar Sonny dilansir dari Detik.
Selain itu, Sonny juga makin mantap untuk memulai program berbagi ini ketika melihat mural ‘Tuhan, Aku Lapar’ yang sempat viral. Mural itu membuncahkan keinginannya untuk membantu orang-orang yang lapar dan membutuhkan makanan.
Pilihannya jatuh kepada bubur ayam karena makanan ini dapat dinikmati oleh berbagai kalangan. Mulai dari anak kecil hingga lansia dapat menyantap bubur ayam tanpa hambatan.
Terlebih lagi, dari segi modal, bubur ayam membutuhkan modal yang lebih sedikit atau lebih murah dibanding misalkan nasi bungkus. Bubur ayam juga disantap sebagai sarapan, yang mana Sonny tak menemukan banyak orang yang membagikan makanan gratis di pagi hari.
Umumnya, orang banyak berbagai atau bersedekah di hari Jumat atau di siang hari. Sama seperti yang telah ia lakukan sebelumnya, yakni bersedekah setiap hari Jumat. Namun, belum banyak yang membagikan di pagi hari, apalagi setiap hari.
Lantas, mengapa makanan?
“Saya ingat ada hadist Rasulullah SAW yang mengatakan bahwa sebaik-baik manusia salah satunya adalah yang memberikan makanan, karena makanan itu juga merupakan amal jariyah. Jadi setiap asupan makanan yang kita berikan kepada orang itu tidak semuanya menjadi kotoran, akan menjadi daging, mengalir di dalam darah, sehingga ketika melakukan aktivitas kebaikan Insya Allah akan membawa keberkahan juga buat yang memberinya gitu,” ungkap Sonny.
Di luar itu, Sonny juga memegang teguh perkataan dari gurunya yang mengatakan bahwa siapa yang memudahkan urusan orang lain, Insya Allah akan dimudahkan juga. Sang guru juga mengatakan bahwa kita boleh kehilangan apapun saat ini, tetapi jangan sampai kehilangan prasangka baik kita kepada Allah SWT.
“Memang kondisi sulit, tapi jangan sampai kita juga menjadi pelit. Jadi kita semampunya saja, saya juga semampunya saja berbagi, kalau bisa segini ya hanya segini, kalau kurang ya kurang. Jadi kita tidak harus memaksakan sekali, berjalan apa adanya,” tutur Sonny.
Malah, kebaikan yang ia sebarkan ini menghasilkan kebaikan juga bagi orang-orang sekitarnya. Sebagai contoh, banyak masyrakat yang antre bubur malah ikut membantu Sonny seperti memasukkan kuah, memplastiki sambal, dan lain-lain. Ini akan menjadi pahala tersendiri bagi yang membantu.
Belum lagi yang juga terinspirasi untuk berbagi seperti Sonny. Tak sedikit orang-orang seperti pedagang warung yang menyumbangkan air minum, penjual kue yang menyumbangkan kue, penjual roti yang menyumbangkan roti, hingga penjual susu kedelai yang rajin memberikan susu kedelai secara gratis kepada orang-orang.
“Jadi kita lihat bahwa nilai kebaikan itu harus tetap ada di negeri ini, dan kita jangan sampai kehilangan prasangka baik sama Allah bahwa negeri ini masih banyak orang-orang baik yang juga mau bantu sesamanya,” ujar Sonny Mahendra. [rk]