ThePhrase.id – Baru-baru ini, kisah seorang mantan kasir Indomaret viral di media sosial. Siti Khoiriah namanya, atau lebih akrab dipanggil Kia Raya, ia adalah seorang mantan kasir Indomaret yang kini memiliki franchise minimarket tersebut.
Kisahnya viral karena ia membuktikan bahwa dirinya sebagai mantan kasir, memiliki cita-cita yang besar dan sekarang dapat membeli franchisenya yang harganya tentu perlu merogoh kocek yang cukup dalam.
Cerita Kia berawal dari keluarganya. Ketika masih duduk di bangku SMP, ia harus kehilangan sang ayah dan menjadi seorang yatim. Sang ibu yang hanya seorang tukang gorengan keliling harus bekerja lebih ekstra untuk dapat menghidupi dirinya dan Kia. Ketika berjualan gorengan tak lagi dapat menutupi kebutuhan keluarga, sang ibu memilih untuk merantau dan menjadi Asisten Rumah Tangga (ART).
Tak jarang ibunya harus berutang demi menutupi kebutuhan. Untuk melunasi utang tersebut, sang ibu juga harus menjual tanah warisan dari sang ayah yang hanya dapat melunasi sebagian utang yang dimilikinya.
Terlebih lagi, Kia dan ibunya tinggal bersama nenek yang tengah mengalami struk dan kehilangan fungsi setengah tubuhnya. Artinya, sang nenek membutuhkan perhatian ekstra. Padahal, sang ibu sibuk mencari uang, dan Kia harus bersekolah.
Selagi bersekolah, Kia juga turut membantu sang ibu dengan bekerja sampingan mencuci dan menggosok di rumah-rumah orang untuk mendapatkan uang tambahan. Setelah menyelesaikan pendidikan SMK, Kia meminta sang ibu untuk berhenti bekerja dan mengurus nenek di rumah. Kini giliran dirinya yang berkontribusi dengan menjadi tulang punggung keluarga.
Kebetulan, sekolahnya bekerja sama dengan perusahaan yang merekrut karyawan baru. Kia akhirnya diterima menjadi kasir di Indomaret. Namun, perjalanannya tak mudah. Ia kerap dihadapkan dengan beberapa masalah seperti minus hampir setengah gajinya, dan lain-lain.
Setelah beberapa kali dipindahkan, ia akhirnya menjadi kasir di Indomaret toko khusus, lebih tepatnya di Indomaret Point Kemang, dari sini kisah perjuangannya untuk memperbaiki nasib dimulai.
Ia bertemu dengan seorang pramusaji bernama Bari yang juga bekerja untuk Indomaret Point Kemang. Bari juga datang dari keluarga sederhana. Ibunya adalah seorang penjahit, dan sang ayah adalah tukang ojek pangkalan. Dari kecil, ia sudah pernah menjadi pemulung dan terpisah dari keluarganya.
Keduanya akhirnya menjalin hubungan dan memiliki mimpi yang sama untuk memperbaiki nasib. Dimulai dari bermimpi, keduanya perlahan merealisasikan mimpinya ptersebut dengan membuka usaha. Mulai dari berjualan online, berjualan lampu hias, membuka angkringan, hingga berjualan mie lidi.
Makanan ringan yang simpel tersebut menjadi titik balik kehidupan Kia. Awalnya, ia hanya menjual me-repack mie lidi yang sudah jadi, tetapi untung yang didapat hanya sedikit. Ia merubah metode dengan membeli yang mentah dan mengolahnya sendiri.
Meski beberapa kali gagal, ia terus mencoba hingga menemukan cara yang tepat. Penjualannya dilakukan dengan menjajakan ke orang-orang di pinggir jalan, di platform online, hingga melalui chat messanger. Tak disangka, ia mendapatkan reseller dan produknya mulai dikenal.
Kia semakin semangat berjualan dan mulai membuka booth pada berbagai bazar hingga endorse ke selebgram. Karena bisnisnya semakin menyita waktu, tenaga, dan fokus, ia memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya sebagai kasir, begitu juga dengan Bari.
Ketika mulai mendapatkan keuntungan, keduanya memutuskan untuk menikah di tahun 2015. Usaha mie lidi yang dirintisnya semakin besar seiring berjalannya waktu. Kini, Kia telah dapat membeli pabrik pembuatan mie lidi sendiri dan mempekerjakan ratusan karyawan.
Di tahun 2023 ini, Kia juga berkesempatan untuk dapat membuka franchise Indomaret yang berlokasi di sebelah pabrik miliknya. Kisahnya perjuangan Kia ini membuat tak sedikit masyarakat termotivasi untuk terus berusaha dan tidak menyerah. [rk]