ThePhrase.id – Kong Ha Hong merupakan tim barongsai Indonesia yang berhasil menyabet 5 kejuaraan barongsai dunia.
Kong Ha Hong sering tampil dari mal ke mal dan dari acara ke acara di berbagai pelosok Tanah Air. Tim barongsai ini melenggangkan tariannya yang apik dan khas. Begitu juga pada berbagai kejuaraan dalam dan luar negeri.
Perayaan Tahun Baru Imlek memang belum lengkap tanpa penampilan barongsai. Di Indonesia, barongsai biasanya ditampilkan pada pusat perbelanjaan di mana banyak orang menghabiskan waktu.
Barongsai. (Foto: Instagram/konghahong)
Barongsai itu sendiri merupakan sebuah tari tradisional asal Tiongkok yang pertunjukannya diiringi oleh musik. Di Tiongkok, tarian ini disebut dengan Wu Shi, sedangkan di negara Barat disebut dengan Lion Dance.
Kong Ha Hong berdiri sejak tahun 1999, didirikan oleh Ronald Sjarif yang juga merupakan mantan penari barongsai.
Ronald harus berhenti bermain akibat larangan dari pemerintah pada masa Orde Baru dan gerakan G30S di tahun 1965-1966, seiring jatuhnya pemerintahan Orde Lama.
"Setelah G30S, baru ada larangan bahwa barongsai tidak boleh dimainkan karena waktu itu dianggap bahwa G30S ada ikut campur ini itu. Akhirnya, barongsai dilarang, tidak diperkenankan untuk main," ujar Ronald, dilansir dari wawancaranya dengan Detik.
Tim Kong Ha Hong. (Foto: youtube/konghahong)
Namun, di tahun 1999 akhirnya barongsai kembali diperbolehkan untuk ditampilkan kepada publik. Setelah lebih dari 30 tahun lamanya, di masa kepresidenan Gus Dur, Imlek dan barongsai kembali boleh dirayakan. Ronald pun membangun Kong Ha Hong di tahun yang sama untuk membangkitkan kembali pertunjukan barongsai di Indonesia.
Sejak tahun 1999 hingga kini, Kong Ha Hong telah mengharumkan nama Indonesia pada berbagai kejuaraan internasional. Bagaimana tidak? Tim ini telah menyabet 5 gelar juara dalam kompetisi barongsai dunia.
Pertama adalah kejuaraan di Guang Zhao, Tiongkok tahun 2009, di Tangerang tahun 2014, di Beijing, Tiongkok tahun 2015, di Tangerang tahun 2017, dan yang terbaru adalah di Guang Xi, Tiongkok pada tahun 2019.
Tim Kong Ha Hong ketika memenangkan kejuaraan di Guang Xi, Tiongkok. (Foto: Instagram/konghahong)
Prestasinya pun juga telah diakui di dalam negeri sendiri. Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) merupakan salah sebuah organisasi kepengurusan resmi yang mengelola barongsai sebagai olahraga di Indonesia. Tim ini juga telah memenangkan kejuaraan yang diadakan FOBI.
Salutnya, meski penampilan barongsai ini merupakan sebuah tarian tradisional asal Negeri Tirai Bambu, dan ditampilkan umumnya pada acara-acara yang berbau etnis Tionghoa, tak semua penari atau penampil di Kong Ha Hong ini beretnis Tionghoa.
Siapapun boleh mengikuti Kong Ha Hong, tak memandang etnis dan agama. Hanya saja terdapat persyaratan umur, sebagai umur minimal dan maksimal ketika ingin bergabung dengan tim ini.
Barongsai Kong Ha Hong pada kejuaraan dunia di Guang Xi, Tiongkok (2019). (Foto: Instagram/konghahong)
Keberagaman ini terpapar dalam wawancara Ronald dan dua orang penarinya bersama Detik. Salah seorang penarinya yang bernama Ricky Syahputra merupakan seorang muslim yang berdarah Jawa, meskipun parasnya terlihat Chinese. Penari satunya yang bernama Oktavianus berparas Jawa tetapi bukan seorang muslim.
"Saya sejak kecil usia 10 tahun sudah mulai belajar main barongsai. Waktu saya main barongsai itu tidak ditanya, you agama apa, you suku apa. Siapa saja boleh ikut main dengan syarat usianya jangan terlalu kecil, dan jangan terlalu besar. Kalau saya sekarang nerima anak minimum usia 8 tahun, maksimum 17 tahun," ungkap Ronald.
Jadi, keberagaman yang diterapkan oleh Ronald ini berdasarkan pengalamannya bermain barongsai sejak ia kecil yang tak mengenal perbedaan. Sedangkan batasan umur yang ia terapkan di tim ini agar yang terlatih adalah jiwa muda yang masih haus untuk terus berkarya, apabila lebih tua dari itu, Ronald khawatir mereka akan cepat keluar karena akan menikah.
Presiden Joko Widodo dengan barongsai Kong Ha Hong. (Foto: Instagram/konghahong)
Begitu juga saat tim ini mengikuti kejuaraan di luar negeri. Tidak melupakan anggotanya yang tak bisa memakan makanan seperti B2. Sehingga satu tim kompak untuk makan di tempat yang halal atau yang tak mengandung B2.
Karena merupakan sebuah tim barongsai yang namanya telah terkenal di Indonesia, mereka telah banyak tampil di berbagai daerah dalam berbagai acara. Mereka juga telah tampil di acara Imlek Nasional 2020 yang dihadiri Presiden Joko Widodo. [rk]