ThePhrase.id – Kopi masih menjadi primadona minuman di dunia. International Coffee Organization mencatat konsumsi kopi dunia mencapai 170,3 juta karung volume 60 kg atau sekitar 10,2 juta ton pada tahun 2021/2022. Kepopuleran kopi ini tak heran, karena kopi merupakan minuman yang fleksibel dan dapat diatur sesuai selera. Kopi juga dapat dinikmati sesuai selera dengan atau tanpa gula.
Meski pahit, kopi tanpa gula ternyata memiliki berbagai manfaat yang bisa dirasakan secara langsung baik jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut manfaat konsumsi kopi tanpa gula yang telah dirangkum ThePhrase.id dari berbagai sumber.
Efek kafein dalam kopi ternyata berpengaruh pada kadar insulin dalam tubuh yang berperan dalam pengaturan kadar gula darah. Dengan seimbangnya insulin dan kadar gula darah, energi dalam tubuh akan lebih terkendali. Konsumsi kafein teratur juga disebut menginduksi resistensi insulin dalam tubuh yang berkaitan pada keinginan kita mengonsumsi gula.
Kopi memang dikenal sebagai minuman yang bersifat diuretik terhadap tubuh kita. Dengan sifat ini, kopi mampu merangsang keluarnya cairan berlebih melalui buang air kecil. Zat diuretik ini ternyata mampu merangsang pembuangan berbagai limbah tubuh sehingga dapat membersihkan sistem pencernaan dari berbagai bakteri dan parasit.
Kopi tanpa gula dapat memblokir neurotransmitter yang disebut adenosin sehingga dapat melepaskan neurotransmiter yang bermanfaat. Dengan memblokir adenosin, kafein pada kopi kemudian meningkatkan neuronal firing dan pelepasan neurotransmiter lain seperti dopamin dan norepinefrin. Healthline menyebut bahwa efek kafein pada otak yaitu meningkatkan mood, waktu reaksi, memori, kewaspadaan, dan fungsi otak secara umum untuk sementara waktu.
Seiring bertambahnya usia, risiko terkena penyakit neuro-degeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson akan semakin tinggi. Untungnya, minum kopi disebut oleh drhealthbenefits mampu menurunkan risiko penyakit Parkinson hingga 25% dan melindungi otak kita dari penyakit Alzheimer. Hal ini karena kandungan dopamin pada kafein yang mambu meregenerasi neuron, memperlambat pembusukan hingga menekan produksi sitokin yang merupakan sebab umum penyakit Parkinson. [fa]