Thephrase.id - Kairat Almaty menorehkan sejarah baru di Liga Champions seusai menyingkirkan Celtic melalui adu penalti dramatis pada babak play-off. Klub asal Kazakhstan Premier League itu memastikan diri tampil di babak penyisihan.
Laga leg kedua play-off yang berlangsung di Kazakhstan berakhir tanpa gol. Setelah hasil imbang 0-0 juga terjadi di leg pertama di Glasgow pekan lalu, pertandingan harus ditentukan melalui adu penalti.
Pada babak tos-tosan, kiper muda berusia 21 tahun, Temirlan Anarbekov, menjadi pahlawan Kairat. Ia berhasil menggagalkan tiga eksekusi penalti Celtic sekaligus membawa timnya menang 3-2.
Hasil ini membuat Kairat mengukir sejarah sebagai klub paling timur yang pernah mencapai fase grup Liga Champions. Letak Kota Almaty bahkan lebih jauh ke timur dibanding perbatasan barat China, membuat perjalanan tandang klub-klub Eropa akan sangat panjang.
Kemenangan itu juga memastikan Kairat meraih hadiah finansial sekitar 40 juta poundsterling atau sekitar Rp879 miliar dari UEFA, selain kesempatan untuk tampil melawan klub-klub besar Eropa di fase grup.
Reaksi atas keberhasilan Kairat ramai dibicarakan di media sosial. Seorang pendukung menulis, "Kota kedua terbesar di Kazakhstan berjarak 4.500 kilometer dari Eropa Tengah. Beberapa perjalanan tandang yang epik menanti."
Pelatih Celtic, Brendan Rodgers, mengungkapkan rasa kecewa mendalam usai tersingkir. "Itu sangat membuat frustrasi. Sangat mengecewakan karena kami berada di jalur yang benar musim lalu dengan permainan bagus. Tidak tampil di sana musim ini menjadi pukulan besar," tegasnya.
"Kita semua tahu konsekuensinya. Kami ingin berada di Liga Champions. Namun kenyataannya tidak. Liga Europa masih turnamen bergengsi, tetapi kami melewatkan kesempatan besar dalam dua laga ini," lanjutnya.
Selain Kairat, dua tim lain juga memastikan tiket ke babak penyisihan Liga Champions. Dari Norwegia, Bodo/Glimt lolos meski kalah 1-2 di markas Sturm Graz.
Agregat akhir 6-2 cukup untuk membawa wakil Skandinavia itu tampil di kompetisi elite Eropa, bahkan dengan markas mereka yang berada di dalam Lingkaran Arktik.
Sementara dari Siprus, Pafos membuat kejutan dengan menyingkirkan Red Star Belgrade, juara Eropa 1991. Gol penyeimbang dari striker asal Brasil, Jajá, pada menit ke-89 membuat skor imbang 1-1 di leg kedua dan mengunci agregat 3-2.
Dengan demikian, trio Kairat Almaty, Bodo/Glimt, dan Pafos bergabung dengan para raksasa Eropa seperti Real Madrid, Paris Saint-Germain, hingga Bayern Munchen. Undian babak penyisihan Liga Champions akan digelar di Monaco pada Kamis, 28 Agustus 2025.
Khusus bagi Kairat, pencapaian ini terjadi satu dekade setelah Astana menjadi klub Kazakhstan pertama yang tampil di Liga Champions. Kesuksesan ini juga membuka peluang bagi klub-klub dari kawasan Asia Tengah untuk semakin diperhitungkan.