leader

Lahirkan 40 Publikasi Internasional hingga Jadi Doktor Termuda di Usia 25 Tahun, Ini Kisah Inspiratif Rizky Aflaha

Penulis Rahma K
Oct 27, 2025
Rizky Aflaha. (Foto: ugm.ac.id/Dok. Rizky Aflaha)
Rizky Aflaha. (Foto: ugm.ac.id/Dok. Rizky Aflaha)

ThePhrase.id – Pada wisuda Program Pascasarjana, Program Magister, dan Program Doktor (S3) Universitas Gadjah Mada (UGM), yang berlangsung pada Selasa (21/10), Rizky Aflaha berhasil menjadi wisudawan yang lulus dengan predikat doktor termuda di usia 25 tahun 10 bulan 1 hari. Ia merupakan wisudawan Program Studi Doktor Fisika, FMIPA.

Keberhasilannya dapat lulus di usia yang sangat muda ini terbilang impresif. Pasalnya, rata-rata usia lulusan Program Doktor adalah 41 tahun 6 bulan 15 hari. Terpaut hampir 16 tahun dari rata-rata usia lulusan doktor, pencapaian ini, Rizky sebut sebagai sebuah pemanfaatan peluang beasiswa yang diterimanya.

Dilansir dari laman resmi UGM, Rizky menyampaikan bahwa kunci utama dirinya dapat meraih prestasi ini adalah pemanfaatan beasiswa jalur cepat PMDSU setelah menyelesaikan studi sarjananya dalam 7 semester. Setelah lulus sarjana, ia menamatkan Program Magister hanya dalam satu tahun, dan dilanjut dengan Program Doktor selama tiga tahun. 

"Program magister hanya satu tahun dan doktor tiga tahun. Maka dari itu, saya dapat gelar lebih muda dibanding yang lain," bebernya, Jumat (24/10). Ia juga dapat menjalani tahun-tahun pendidikan yang tergolong cepat ini karena mendaftar program akselerasi.

Lahirkan 40 Publikasi Internasional hingga Jadi Doktor Termuda di Usia 25 Tahun  Ini Kisah Inspiratif Rizky Aflaha
Rizky Aflaha. (Foto: Instagram/rizky_aflaha)

Meski prestasi yang ditorehkannya ini merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa, dalam prosesnya, ia sempat dipandang sebelah mata karena usianya yang terpaut jauh dari rekan-rekan. Namun, ia tak ambil pusing dan membuktikan kemampuannya lewat produktivitas akademik.

"Awalnya sempat merasa dipandang sebelah mata karena masih muda. Sampai akhirnya perlahan-lahan aku mulai menunjukkan diri bahwa aku bisa," ungkapnya, menanggapi tentang perjalanannya bangkit dari penghakiman.

Bahkan, ia juga membeberkan bahwa sepanjang menjalani studi doktor hingga lulus, ia telah menelurkan 40 publikasi internasional. Padahal, syarat untuk lulus hanyalah dua publikasi.

"Alhamdulillah terhitung dari mulai studi doktor sampai hari ini sudah melahirkan 40 publikasi internasional, padahal syarat lulusnya hanya 2," ungkapnya.

Sebagai cendekiawan muda, Rizky tentu masih membutuhkan bimbingan dari para pengajarnya. Karena itu, ia memberikan apresiasi dan penghargaan tertinggi kepada promotornya, Prof. Kuwat Triyana, Prof. Roto dan Dr. Aditya Rianjanu berkat kesuksesannya ini.

Lahirkan 40 Publikasi Internasional hingga Jadi Doktor Termuda di Usia 25 Tahun  Ini Kisah Inspiratif Rizky Aflaha
Rizky Aflaha. (Foto: Instagram/rizky_aflaha)

"Beliau memberi arahan dari mulai hal-hal kecil, mulai dari membuat roadmap riset, desain riset, menulis jurnal internasional, sampai hal-hal seperti penyajian gambar yang bagus di jurnal," ujarnya.

Bagi Rizky modal terpenting untuk dapat mencapai prestasi yang dianggap cukup mustahil bagi kebanyakan orang adalah selalu menumbuhkan sikap optimis dan percaya diri. Baginya, dengan percaya diri, berbagai kesempatan dapat datang dan menghampiri.

"Kita hanya perlu percaya diri. Melalui percaya diri, kita akan banyak mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan kapasitas lebih jauh. Sebaliknya, seberbakat apapun kita, kalau tidak percaya diri, maka tidak akan ke mana-mana," tuturnya.

Di luar bidang akademik, ternyata Rizky adalah pribadi yang aktif berkegiatan. Ia jauh dari stereotip "kutu buku" dan menjalani kehidupan perkuliahan seperti mahasiswa pada umumnya. Namun, bukan kegiatan yang menghabiskan waktu sia-sia, ia memilih untuk aktif berolahraga dan berorganisasi.

"Aku tidak bermain game online dan tidak terlalu menghabiskan waktu bermain media sosial, sehingga aku mengalihkannya ke berbagai kegiatan, misalnya bulu tangkis, organisasi, dan naik gunung," bebernya. Baginya, manajemen waktu yang baik menjadi kunci utama untuk dapat melakukan semuanya bersama. [rk]

Artikel Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic