leader

Lanny Siswadi, Sosok di Balik Suksesnya Sambal Bu Rudy Surabaya

Penulis Rahma K
Dec 27, 2021
Lanny Siswadi, Sosok di Balik Suksesnya Sambal Bu Rudy Surabaya
ThePhrase.id – Para pecinta sambal mungkin sudah tak asing lagi dengan Sambal Bu Rudy dari Surabaya. Kelezatannya telah menembus seluruh penjuru Indonesia dan menjadi favorit banyak orang untuk melengkapi makanan mereka.

Lantas, siapa sosok di balik suksesnya Sambal Bu Rudy?

Uniknya, nama dari pendiri usaha ini bukanlah Rudy, melainkan Lanny Siswadi. Namun, nama tersebut tak sepenuhnya salah, karena diambil dari suami Lanny yakni Rudy. Pada umumnya di Indonesia banyak ibu-ibu yang dipanggil dengan nama sang suami, maka jadilah nama Bu Rudy.

Lanny sendiri merupakan salah satu sosok yang sukses dalam bisnis, meskipun pendidikannya tidak tamat Sekolah Dasar (SD) karena keluar saat kelas 4 SD.

Lanny Siswadi. (Foto: kumparan.com)


Kala itu, kota Madiun yang merupakan tempat asal Lanny, berada pada situasi yang tidak kondusif karena tingginya konflik dan pergolakan politik di kota tersebut. Alhasil, Lanny memutuskan untuk hijrah ke Kota Pahlawan, alias Surabaya.

Di sana, Lanny mencoba berjualan di Pasar Turi, Surabaya dengan menjual sepatu. Pasar Turi itu sendiri terkenal di Surabaya sebagai pasar yang menjual barang-barang dengan harga murah.

Sayangnya, baru 7 tahun usaha sepatunya berjalan, ia harus menutup usaha tersebut dan beralih ke bisnis lain. Hal in dikarenakan, pada saat itu terjadi kebakaran yang melanda Pasar Turi. Lanny pun menjadi salah satu pengusaha yang terdampak.

Meski harus menutup usahanya yang telah ia jalankan selama 7 tahun, Lanny tidak patah semangat. Ia mencoba membuka bisnis lain, dalam sektor usaha yang sangat berbeda. Hasilnya, Sambal Bu Rudy yang merupakan percobaan bisnis keduanya sukses hingga sekarang.

Lanny Siswadi. (Foto: Instagram/siswadiielanny)

Awal Mula Berdiri Sambal Bu Rudy


Ide membuat usaha sambal berasal dari sang suami yang memiliki hobi memancing dan kerap membawa ikan hasil pancingan. Sebagai istri, Lanny membuatkan sambal sebagai pelengkap makanan hasil tangkapan suami.

"Saya itu tidak suka masak, tetapi saya diberi talenta memasak," kata Lanny pada acara jumpa pers Kampoeng Legenda, di Hotel Ciputra Jakarta, Kamis (10/8/2017), dilansir dari Kompas.

Ternyata, sambal tersebut enak. Banyak kerabat dan teman-temannya yang mencicipi dan menyarankan untuk menjual sambal tersebut. Awalnya, ia sempat ragu, tetapi pada akhirnya Lanny memberanikan diri untuk menjual sambal tersebut.

Bermodalkan pick up Carry, Lanny berjualan keliling menggunakan mobil bak tersebut. Beberapa sambal ia bawa mengelilingi jalanan Surabaya agar masyarakat kenal dengan sambal buatannya.

Lanny Siswadi. (Foto: Instagram/siswadiielanny)


Usaha memang tak mengkhianati hasil. Lambat laun, masyarakat mengenal produk buatan Lanny. Terlebih lagi, rasa tidak akan bohong, sehingga banyak orang yang kemudian merekomendasikannya ke teman dan kerabatnya, hingga menjalar dan Sambal Bu Rudy menjadi terkenal.

Setelah mengumpulkan modal, Lanny kemudian mendapatkan uang untuk membuka sebuah depot sambal di Jalan Dharmahusada, Surabaya. Kini, bilangan Dharmahusada dianggap sebagai daerah yang 'mahal' karena terdiri dari rumah-rumah besar dan mewah.

Melebarkan Sayap


Awalnya hanya berjualan sambal, Lanny kemudian memberikan variasi pada jualannya. Sambalnya pun kini dijual dalam 3 varian yakni sambal bawang dengan tutup berwarna kuning, sambal bajak dengan tutup berwarna merah, dan sambal ijo dengan tutup berwarna hijau.

Makanan khas lain dari depot Bu Rudy adalah udang kering. Camilan ini menjadi teman makan sambal yang tak dapat dilewatkan. Kini, depot tersebut juga menjual makanan sebagai restoran yang menunya merupakan makanan-makanan Jawa.

Depot Bu Rudy yang berlokasi di Jalan Dharmahusada, Surabaya. (Foto: kumparan.com)


Saking terkenalnya depot Bu Rudy, pengunjung yang mendatangi Surabaya menjadikan Sambal Bu Rudy menjadi buah tangan favorit. Karena itu, makin banyak variasi makanan oleh-oleh yang ditawarkan di toko tersebut.

Harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau. Satu botol sambal dibanderol mulai dari Rp 26 hingga 30 ribu. Begitu juga dengan oleh-oleh lain yang terdiri dari kue kering hingga kue basah. Makanan di restorannya juga cukup terjangkau dengan harga mulai dari Rp 20 ribuan.

Kini jualan Lanny laku keras hingga dapat terjual 1.500 - 2.000 botol per harinya. Dengan jumlah tersebut dan harga yang diberikan, maka omzetnya dalam satu bulan dapat mencapai Rp 1 miliar.

Bahkan, kini Sambal Bu Rudy sudah dapat ditemukan di kota-kota lain, baik di toko oleh-oleh maupun di beberapa restoran. Selain itu, sambal ini juga telah dengan mudah ditemukan di e-commerce dengan harga yang sama. [rk]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic