lifestyleRelationship

Lebih Jahat dari Ghosting? Ini Fakta Menyakitkan soal Submarining dalam Hubungan

Penulis Rahma K
May 17, 2025
Ilustrasi submarining. (Foto: Freepik/yanalya)
Ilustrasi submarining. (Foto: Freepik/yanalya)

ThePhrase.id – Dewasa ini, banyak istilah baru yang bermunculan untuk memberi label sebuah fenomena atau kejadian. Tak terkecuali dalam dunia hubungan percintaan, yang salah satunya adalah submarining. Apa arti dari submarining?

Submarining berasal dari bahasa Inggris submarine yang dalam bahasa Indonesia berarti kapal selam. Sementara itu submarining jika diterjemahkan memiliki arti menyelam, dan bila dijabarkan berarti melakukan kegiatan yang sama seperti kapal selam.

Dalam konteks hubungan percintaan, submarining mendeskripsikan seseorang yang hilang begitu saja dalam sebuah hubungan, tetapi kembali lagi setelah beberapa waktu. Hal ini disebut sebagai submarining karena mirip dengan kapal selam yang menyelam selama beberapa saat dan kembali lagi ke permukaan.

Istilah ini mungkin terdengar mirip dengan ghosting, tetapi memiliki perbedaan yaitu jika pelaku ghosting menghilang begitu saja dan tak kembali, pelaku submarining kembali lagi ke hubungan tersebut setelah menghilang untuk beberapa waktu.

Selain ghosting, submarining juga mirip dengan ghostlighting karena pelakunya sama-sama menghilang dan setelah beberapa saat kembali lagi. Tetapi, pelaku ghostlighting membuat korban merasa bersalah atas menghilangnya pelaku dengan melakukan gaslighting.

Meski terdengar sepele, nyatanya di era yang serba digital ini banyak orang yang menjadi korban submarining. Pasalnya, ketika berhubungan via teknologi, orang dapat dengan mudah tak membalas pesan atau menghilang begitu saja tanpa kejelasan atau kabar.

Dilansir dari Psychology Today, Janice Vilhauer Ph.D. mengatakan bahwa orang yang ditinggalkan begitu saja seperti di-ghosting dapat mengalami perasaan sakit yang mendalam bahkan hingga trauma. 

Lebih Jahat dari Ghosting  Ini Fakta Menyakitkan soal Submarining dalam Hubungan
Ilustrasi di-ghosting. (Foto: Freepik)

Terlebih lagi dalam hal ini, setelah menghilang, pelaku kembali lagi di kehidupan korban seakan-akan tak ada jurang waktu yang kosong alias gap yang terjadi karena sang pelaku menghilang begitu saja di hubungan mereka.

Ini akan lebih menyakitkan karena korban tak mengetahui apakah pelaku akan kembali lagi. Bisa jadi mereka telah memulai 'beberes hati' dan memilih move on. Namun, ketika move on telah sukses dilakukan meski membutuhkan waktu yang tak sebentar, tiba-tiba orang tersebut kembali begitu saja dan ingin kembali menjalin hubungan.

Terdapat berbagai alasan seseorang melakukan submarining. Dilansir dari Men's Health, banyak dari pelaku submarining melakukan hal ini atau kembali lagi setelah menghilang begitu saja karena perasaan bosan.

"Mungkin mereka berhenti bertemu seseorang, mungkin mereka muak terjebak dalam rumah, atau mungkin mereka hanya membutuhkan validasi dan berharap mendapatkannya dari Anda," ungkap Gigi Engle, penulis buku All the F*cking Mistakes: A Guide to Sex, Love, and Life.

Lebih lanjut, Gigi juga menyampaikan bahwa kecil kemungkinan orang yang melakukan submarining, kembali ke hubungan yang telah di-ghosting karena benar-benar peduli. Kemungkinan terbesarnya adalah mereka hanya mencari orang untuk mengobrol dan orang yang bisa membuat mereka merasa nyaman dengan diri mereka sendiri.

Kendati demikian, menerima kembali atau menolak pelaku di kehidupan korban adalah pilihan korban. Jika menurut korban, pelaku memberikan alasan yang valid dan dapat diterima, maka bukan haram hukumnya untuk menerima mereka kembali.

Tetapi, perlu diingat bahwa seseorang yang telah melakukan sebuah perbuatan buruk dan dimaafkan bisa saja kembali melakukan hal tersebut dan bahkan menjadi kebiasaan karena telah tertanam di benaknya bahwa perilaku tersebut memiliki peluang untuk dimaafkan kembali.

Memutuskan hubungan dengan seseorang yang telah menjadi bagian dari hidup kita memang tidaklah mudah. Tetapi, mengingat untuk memilih keputusan yang terbaik untuk diri sendiri merupakan hal terpenting yang harus dilakukan. [rk]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic