Thephrase.id – Leonika Sari adalah CEO dan pendiri dari Reblood, sebuah aplikasi donor darah dari perusahaan startup PT Gaya Hidup Sehat. Meluncur pada tahun 2015, Leonika mendirikan Reblood dengan tujuan mengatasi kekurangan donor darah di Indonesia.
Reblood itu sendiri merupakan aplikasi yang menyediakan informasi mengenai jadwal donor darah, informasi seputar donor darah, reminder event donor darah, serta memberikan reward bagi pengguna yang telah mendonorkan darahnya.
Ia terinspirasi untuk mendirikan Reblood karena banyak kerabat terdekatnya mengirimkan broadcast message mengenai permintaan donor darah yang sulit dicari. Dari persoalan tersebut, Leonika menyadari bahwa ketersediaan darah dari PMI belum mencukupi permintaan dan kebutuhan darah juga terus meningkat.
Leonika Sari. (Foto: Instagram/leonikasari)
Selain karena broadcast message yang sering diterimanya, wanita asal Surabaya ini menyukai mata pelajaran biologi, sehingga ia berkeinginan untuk masuk ke jurusan kedokteran. Alih-alih memilih jurusan kedokteran, ia malah memilih jurusan Sistem Informasi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya karena hobinya bermain game dan komputer.
Meskipun di awal perkuliahannya ia sempat mengalami kesulitan dan mendapatkan nilai yang kurang baik, Leonika dapat bangkit dari kegagalannya dan mendapatkan nilai yang memuaskan di mata kuliah yang lebih kompleks hanya dalam kurun waktu 1 semester. Hal ini membuktikan bahwa ia dapat bangkit dari kegagalannya dalam waktu yang singkat.
Pada tahun 2014, Leonika berkesempatan untuk mengkuti Global Entrepreneurship Bootcamp yang diselenggarakan oleh Massachusetts Institute of Technology. Berangkat dari bootcamp tersebut, ia mendapatkan ilmu mengenai bagaimana memulai bisnis startup.
Saat pulang ke Indonesia, wanita yang memiliki nama panjang Leonika Sari Njoto Boedioetomo ini menerapkan ilmu yang didapatnya dan mendirikan Reblood. Saat mendirikan Reblood, ia juga dimentori oleh Tri Rismaharini yang kala itu menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.
Leonika Sari dengan Ibu Tri Rismaharini. (Foto: Instagram/leonikasari)
Kini, perusahaan yang dipimpinnya itu telah berekspansi ke Jakarta, memiliki lebih dari 50.000 anggota donor, dan bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI). Pada Mei 2021, Reblood telah melakukan upaya digitalisasi data berkolaborasi dengan PMI.
"Fitur ini menjadi bagian upaya PMI dan Reblood untuk mengedukasi pentingnya donor darah, tidak hanya untuk menyelamatkan nyawa pasien, tapi juga menjaga kesehatan donor," ujar Leonika dilansir dari Kompas.id.
Berkat kerja kerasnya di Reblood, ia diberi penghargaan sebagai 30 under 30 Asia di kategori Healthcare & Science pada tahun 2016. Pada tahun yang sama, ia juga dinobatkan sebagai salah satu dari 45 Outstanding Women oleh Majalah Tempo dalam rangka Hari Kartini. [rk]