ThePhrase.id – Lewis Hamilton adalah seorang pembalap dari Inggris yang berkiprah di Formula 1 untuk tim Mercedes. Ia telah menjadi pembalap sejak tahun 2007 dan merupakan pembalap yang paling banyak mendapatkan gelar juara dunia F1, serta mendapatkan 103 kemenangan.
Gelar juara dunia dan kemenangan ini tidak ia dapatkan begitu saja. Ia telah bergelut di dunia balap selama puluhan tahun. Ia pertama kali mengenal motorsport ketika sang ayah membelikannya mainan mobil remote control pada tahun 1991.
Ia kemudian tertarik pada dunia balap dan bahkan memenangkan kejuaraan balap RC nasional pada peringkat dua saat berusia enam tahun. Saat berusia 8 tahun, ia memenangkan kejuaraan karting Inggris pada kelas kadet.
Lewis Hamilton. (Foto: instagram/lewishamilton)
Melihat bakat sang anak, ayah Lewis yang bernama Anthony berpikir apakah bakat sang anak dapat dituangkan pada olahraga otomotif motorsport sebenarnya. Akhirnya, ia masuk pada program pembalap muda milik McLaren pada tahun 1998 saat berusia 13 tahun.
Setelah sekian lama, akhirnya pria kelahiran Stevenage, Inggris ini membalap untuk McLaren di F1 pada tahun 2007 hingga 2012. Setelah kontraknya selesai, ia kemudian membalap untuk Mercedes dari tahun 2013 hingga saat ini.
Mendapatkan Gelar Sir dari Kerajaan Inggris
Atas jasanya pada motorsport dan telah menyamai rekor gelar dunia pembalap F1 lainnya, yakni Michael Schumacher sebanyak 7 gelar dunia, Lewis yang berkebangsaan Inggris ini mendapatkan gelar bangsawan 'Sir' dari Kerajaan Inggris.
Pada Rabu, 15 Desember 2021 di Kastil Windsor, Pangeran Charles memberikan gelar tersebut kepada pembalap yang bernama lengkap Lewis Carl Davidson Hamilton ini. Lewis ditemani sang ibu, Carmen Larbalestier ketika mendatangi kastil kerjaan tersebut.
Pangeran Charles memberi gelar kepada Lewis Hamilton (Foto: Royal Family)
Ia bukanlah pembalap F1 pertama yang mendapatkan gelar kesatria, melainkan pembalap F1 keempat. Tetapi, ia merupakan pembalap F1 pertama yang mendapatkan gelar ini saat masih aktif sebagai pembalap.
Ia juga merupakan pembalap pertama yang mendapatkan gelar ini setelah puluhan tahun, karena pembalap yang terakhir mendapatkan gelar ini adalah Sir Jackie Stewart pada tahun 2001. Sebelumnya lagi, ada juga Stirling Moss pada tahun 2000 dan Jack Brabham pada tahun 1979.
Selain aktif dalam Formula 1, pria kelahiran tahun 1985 ini juga dikenal sebagai pribadi yang aktif melakukan kegiatan aktivisme sosial dan filantropi. Salah satunya adalah ia aktif menyuarakan pendapatnya dalam melawan rasisme, terutama untuk meningkatkan keragaman dalam motorsport.
Aksi Melawan Rasisme
Sebagai seseorang yang berkulit hitam Lewis telah mengalami dan menghadapi rasisme dalam berbagai bentuk. Salah satunya adalah pada tahun 2008, ia dicemooh selama pengujian pra-musim di Circuit de Catalunya oleh penonton Spanyol. Masih banyak lagi perlakuan rasis yang didapatkan Lewis dari berbagai pihak.
Lewis Hamilton. (Foto: instagram/lewishamilton)
Kendati demikian, Lewis tak bungkam. Ia kerap melontarkan kritikan tentang kurangnya keragaman dalam Formula Satu dan bagaimana tidak ada yang berubah dalam belasan tahun. Menurutnya, siapa saja seharusnya dapat mengikuti olahraga ini.
"Anak-anak, orang-orang, ada begitu banyak bekerjaan dalam olahraga ini yang mana siapapun, tidak peduli etnis atau latar belakang, dapat masuk dan cocok di dalam sini," ungkap Lewis.
Bahkan, untuk mendukung lebih beragamnya orang-orang pada olahraga motorsport, Lewis membentuk The Hamilton Commission bersama dengan The Royal Academy of Engineering. Di mana organisasi ini memberikan kesempatan yang secara bersamaan mengatasi kurangnya perwakilan orang berkulit hitam di motorsport Inggris, dan pada sektor STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics).
Tak jarang juga ia turun ke jalanan untuk menyatakan suaranya, terutama dukungan pada gerakan Black Lives Matter (Kehidupan orang berkulit hitam penting) terkait kasus George Floyd dan Breonna Taylor di Amerika Serikat.
Aksi Kemanusiaan
Lewis Hamilton. (Foto: instagram/lewishamilton)
Selain rasisme, pria blasteran ini juga peduli dengan hak asasi manusia (HAM). Lewis pernah mendapatkan sebuah surat dari seorang bocah berusia 11 tahun asal Bahrain, Ahmed Ramadhan yang memintanya menyelamatkan sang ayah yang sedang menghadapi hukuman mati.
Lewis tak tinggal diam dan bahkan mencoba akan menemui putra mahkota dari Bahrain. Pasalnya, ayah dari bocah itu yang merupakan seorang satpam dijatuhi hukuman atas kematian seorang polisi. Tetapi, sebuah kelompok HAM mengatakan hukuman itu berdasarkan pengakuan yang diperoleh melalui penyiksaan.
Aksi kemanusiaan lain yang ia lakukan adalah di bawah United Nations pada bagian United Nations Children's Fund (UNICEF). Ia pernah terbang ke Filipina untuk membuat film pendek tentang anak jalanan Manila. Ia juga sering menyempatkan diri mengunjungi anak-anak yang sakit, atau kurang gizi di negara tempatnya berlaga.
"Sebagai atlet di mata publik, saya tahu saya memiliki peran yang saya mainkan untuk membantu menceritakan kisah anak-anak paling rentan di dunia. Dan saya mengambil kesempatan untuk dapat melakukannya lagi setelah kunjungan ke Manila," ungkap Lewis.
Aksi Lingkungan dan Hewan
Lewis Hamilton. (Foto: instagram/lewishamilton)
Tak berhenti di situ, Lewis juga merupakan seorang individu penyayang binatang. Sampai-sampai, ia mendeklarasikan dirinya seorang yang hidup dengan mengkonsumsi makanan vegan dan plant-based. Ia juga kerap menyuarakan pada publik seperti pada upayanya mendesak Tiongkok untuk mengklasifikasikan ulang anjing sebagai hewan peliharaan daripada hewan ternak.
Ia juga mendukung badan amal yang memerangi perdagangan satwa liar. Ia bahkan meminta Merdeces-Benz, tim tempatnya balapan untuk menukar kulit hewan pada kursi mobilnya di seluruh dunia.
"Saya mencoba mendorong keberlanjutan dengan tim saya. Saya mencoba untuk lebih terlibat dalam Formua 1 dan lebih sadar. Mercedes-Benz adalah sebuah organisasi besar. Saya mendapat telepon dengan CEO hari ini untuk membahas bagaimana kita dapat bekerja untuk menyingkirkan semua kulit yang dipasok ke mobil. Itu adalah sesuatu yang ingin saya libatkan," ungkap Lewis.
Lingkungan yang menjadi isu besar dunia juga tak luput menjadi perhatian pembalap berkulit hitam pertama di F1 ini. Ia mendeklarasikan untuk hidup lebih netral karbon. Langkah-langkah yang ia lakukan adalah dengan menjual pesawat pribadinya, mencoba untuk lebih jarang terbang, dan tidak menggunakan plastik sama sekali terutama bagi tim di kantornya dan orang-orang di rumahnya. Bahan daur ulang adalah yang ia gunakan, hingga barang-barang kecil seperti deodoran dan sikat gigi. [rk]